Isnaini, Aisyah Nurul (2019) Pengaruh Jenis Media Tanam Terhadap Kecernaan Bahan Kering, Serat Kasar Dan Protein Kasar Fodder Jagung (Zea Mays) Hidroponik Pada Umur Panen Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ketersediaan hijauan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan merupakan salah satu faktor keberhasilan suatu peternakan terutama pada ternak ruminansia. Namun, tingkat pertumbuhan populasi manusia yang pesat mengakibatkan wilayah-wilayah pertanian beralih fungsi menjadi kawasan perumahan serta industri yang mengakibatkan pada penyempitan lahan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi ketersediaan pakan yaitu perubahan musim, dimana di Indonesia sendiri yang memiliki dua musim yaitu kemarau dan hujan. Pada saat musim kemarau tiba, tanaman pakan tidak tumbuh secara optimal sehingga produksi hijauan menjadi terbatas dimana mengakibatkan kekuranganx pakan hijauan. Keterbatsan akan menyebabkan supply pakan menurun yang mepengaruhi harga pakan hijauan tersebut. Oleh karenanya dibutuhkan solusi alternatif yaitu menggunakan penanaman fodder dengan sistem hidroponik, salah satu tanamannya yaitu jagung (Zea mays). Media tanam pada sistem hidroponik digunakan sebagai tempat penyimpan air, sehingga mampu mengurangi frekuensi penyiraman selama pemeliharaan tanaman dengan sistem hidroponik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media tanam terhadap kecernaan bahan kering, serat kasar dan protein kasar fodder jagung (Zea mays) sistem hidroponik pada umur panen yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Januari sampai 27 Februari 2019. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk penanaman, pemeliharaan dan juga analisis kecernaan nutrisinya. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengakap (RAL) pola Tersarang dengan 3 perlakuan utama berupa media tanam yaitu A1 (air), A2 (pasir) dan A3 (serbuk batu bata), serta masing-masing tersarang pada 3 perlakuan umur panen berbeda yaitu B1 (7 hari), B2 (14 hari) dan B3 (18 hari). Percobaan diulang sebanyak 3 kali, sehingga jumlah satuan percobaan pada penelitian ini adalah 27 sampel. Data analisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), jika hasilxi analisis menunjukkan perbedaan nyata maka dilanjutkan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh media tanam dan umur panen tersarang pada media tanam memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering, serat kasar dan protein kasar fodder jagung (Zea mays) hidroponik. Pengaruh media tanam air (A1) menunjukkan hasil tertinggi pada kecernaan bahan kering sebesar 57,28±0,54% dan kecernaan serat kasar sebesar 65,03±0,20% pada fodder jagung (Zea mays) hidroponik, namun pada kecernaan protein kasar didapatkan pada pengaruh media serbuk batu bata (A3) sebesar 73,20±1,60%. Pengaruh umur panen tersarang pada media tanam, umur panen 14 hari (B2) yang tersarang pada setiap media tanam memberikan hasil tertinggi pada kecernaan bahan kering dan kecernaan serat kasar fodder jagung (Zea mays) hidroponik, namun pada kecernaan protein kasar pengaruh umur panen 18 hari (B3) tersarang pada setiap media tanam memberikan hasil terbaik dibanding lainnya. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media tanam dengan umur panen berbeda memberikan hasil yang berbeda terhadap kecernaan bahan kering, kecernaan serat kasar dan kecernaan protein kasar fodder jagung (Zea mays) hidroponik. Penerapan yang bisa dilakukan oleh peternak dalam penanaman fodder jagung hidroponik yaitu menggunakanxii media tanam air dengan umur panen 7 hari. Hal ini berdasarkan hasil tertinggi yang didapatkan pada kecernaan bahan kering dankecernaan serat kasarnya, memberikan hasil produksi yang maksimal
English Abstract
The aim of this research was to determine dry matter, crude fiber and crude protein digestibility of corn (Zea mays) hydroponic fodder at different age of defoliation as alternative feed of ruminants. This study was designed in completely Randomized Design Compared (RAD) Nested pattern with 3 principal treatment that were A1 (water); A2 (sand) and A3 (powder of brick stone) and 3 nested treatment that were B1 (7 days); B2 (14 days); and B3 (18 days) and every treatment consisted of 3 replications. Data were analyzed by variance at 1% continued with Duncan’s Multiple Range Test. The result showed that plant media and different age of defoliation that nested of plant media hadviii high significantly differences influence (P<0.01) on dry matter, crude fiber and crude protein digestibility of corn hydroponic fodder. This treatment resulted dry matter digestibility were A1 57.28%; A2 50.77% and A3 51.99%. The result crude fiber digestibility were A1 65.03%; A2 63.09% and A3 60.82%. The result of crude protein digestibility were A1 49.45%; A2 69.24% and A3 73.20%. Age of defoliation 7 days that nested to plant media were give higest result to dry matter digestibility and crude fiber digestibility, but on crude protein digestibility higest result was given by age of defoliation 14 days. The conclution of this research was plant media at different age of defoliation give significant differences influences to dry matter, crude fiber and crude protein digestibility of corn hydroponic fodder
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/202/051909968 |
Uncontrolled Keywords: | plant media, age of defoliation, digestibility, corn hydroponic fodder. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn > 633.158 5 Corn (Soiless culture (Hydroponics)) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 10 Sep 2020 16:17 |
Last Modified: | 24 Oct 2021 10:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175821 |
Text
Aisyah Nurul Isnaini (2).pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |