Pengaruh Pemberian Pupuk Fosfor Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Centrosema Pubescens

Sumbogo, Ramutdita Hayyu Windi (2019) Pengaruh Pemberian Pupuk Fosfor Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Centrosema Pubescens. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Centrosema pubescens merupakan salah satu leguminosa yang memiliki peranan penting dalam penyediaan pakan mudah, murah dan disukai ternak. Leguminosa ini sangat mudah untuk dibudidayakan karena dapat hidup pada daerah tropis dan sub tropis. Legum sentro tahan terhadap kondisi lingkungan yang kering, dibawah naungan, maupun di kondisi lahan yang tergenang air. Permasalahan yang terjadi saat penanaman Centrosema pubescens adalah legum ini responsif terhadap kekurangan unsur hara, salah satunya adalah unsur fosfor (P) yang akan menyebabkan leguminosa menjadi kerdil, daun kecil berwarna hijau pucat, serta mempengaruhi dalam perkembangan akar. Kebutuhan unsur P pada leguminosa yang membentuk bintil akar lebih besar dibandingkan dengan tanaman hijauan pakan ternak lainnya yang tidak membentuk bintil akar untuk pertumbuhannya. Kekurangan unsur P akanviii menghambat fiksasi N dan interaksi simsiosis antara Leguminosa dan bakteri Rhizobium. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Brawijaya, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Jawa Timur yang dilaksanakan selama 3 bulan, dari bulan Desember 2018 sampai Februari 2019. Analisis kandungan nutrisi bahan kering (BK) dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur pengamatan yang tersarang pada pemberian pupuk fosfor terhadap pertumbuhan Centrosema pubescens dan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk fosfor terhadap pertumbuhan Centrosema pubescens. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode percobaan sesuai dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan. Pada setiap perlakuan menggunakan 32 benih masing-masing diletakkan pada polibag berukuran 20 cm x 20 cm, setiap perlakuan diulang 4 kali. Selain data berat kering akar dan berat kering biomasa, pengukuran semua variabel dilakukan setiap satu minggu sekali dalam kurun waktu 8 minggu. Berat kering akar dan berat kering tajuk diukur pada minggu kedelapan. Perlakuan yang diberikan yaitu penggunaan dosis pupuk TSP yang berbeda P0 tanpa penggunaan pupuk TSP, P1 (0,06 g TSP/polibag), P2 (0,14 g TSP/polibag) dan P3 (0,18 g TSP/polibag). Media tanam yang digunakan selama penelitian yaitu tanah dan kompos yang telah dihomogenkan dengan berat untuk masingmasing polibag sebesar 800 gram. Analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan pola tersarang, jika hasil analisis menunjukkan perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD).ix Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur pengamatan tersarang pada perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap semua variabel pertumbuhan Centrosema pubescens yang diteliti meliputi panjang tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah cabang, panjang akar, berat segar akar dan berat segar tajuk. Rataan terbaik didapat pada P3 minggu 8 dengan hasil berturut-turut sebagai berikut: panjang tanaman (119,25±3,64ℎ), jumlah daun (119,50±4,65), diameter batang (0,44±0,04), jumlah cabang (102,00±8,83), panjang akar (53,73±4,08ℎ), berat segar akar (6,22±0,55), berat segar tajuk (11,61±0,98). Sedangkan pemberian pupuk fosfor memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap berat kering akar Centrosema pubescens dengan rataan tertinggi terdapat pada P3 yaitu (5,91±0,14c), untuk rataan perlakuan terendah terdapat pada P0 yaitu (5,09±0,02a). Perlakuan terbaik pada semua variabel didapatkan pada pemberian pupuk fosfor P3 dengan dosis 0,18 gr TSP/polibag. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa umur pengamatan tersarang pada perlakuan memberikan pengaruh terhadap semua variabel pertumbuhan Centrosema pubescens yang diteliti meliputi panjang tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah cabang, panjang akar, berat segar akar dan berat segar tajuk. Pemberian pupuk fosfor hanya memberikan pengaruh terhadap variabel berat kering akar. Perlakuan terbaik didapatkan pada pemberian pupuk fosfor P3 dengan dosis 0,18 g TSP/polibag. Sedangkan P0 merupakan perlakuan yang memiliki rataan terendah di semua variabel yang diteliti. P3 selalu menunjukkan pola pertumbuhan yang paling tinggi pada semua variabel, diikuti dengan P2, P1 dan P0. Disarankan bahwa perlakuan P3 (0,18 gr TSP/polibag) yangx setara dengan 450 kg TSP/ Ha dapat diterapkan untuk budidaya Centrosema pubescens dan perlu dilakukan penelitian dengan jenis pupuk fosfor yang lebih bervariasi agar dapat mengetahui jenis pupuk fosfor yang paling tepat untuk budidaya Centrosema pubescens.

English Abstract

The research purpose was to determine the effect of phosphorus fertilizer on the growth of Centrosema pubescens. The fertilizer used was Triple Superphosphate (TSP). The plants were planted on 20 x 20 cm polybag. Variables measured were plant length, number of leaves, stem diameter, number of branches, root length, root fresh weight, root dry matter, biomass fresh weight, biomass dry matter, and number of nodules. The research method used was a Completely Randomized Design (CRD) for root dry matter and biomass dry matter, while the other variables used a Completely Randomized Design following the nested formula with 4 treatments and each treatment repeated 4 times. The treatments used were P0 (without using TSP), P1 (0.06 g TSP/polybag), P2 (0.14 g TSP/polybag), and P3 (0.18 g TSP/polybag). If the analysis of Variance (ANOVA) showed significant differencesvi among the treatments then continued tested using Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Root dry matter and biomass dry matter was measured in the last week and the other variables was measured once a week for 8 weeks. The results showed that age of observation gave a highly significant effect (P<0.01) on plant length, number of leaves, stem diameter, number of branches, root length, root fresh weight and biomass fresh weight. Furthermore, the use of phosphorus fertilizer also gave a highly significant effect (P<0.01) on the root dry matter of Centrosema pubescens. P3 was the best treatment for Centrosema pubescens growth.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/49/051909815
Uncontrolled Keywords: Centrosema pubescens, triple superphosphate (TSP), fertilizer, growth
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.8 Fertilizers, soil conditioners, growth regulators > 631.85 Phosphorus fertilizers
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:33
Last Modified: 28 Oct 2021 03:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175690
[thumbnail of Ramutdita Hayyu Windi Sumbogo (2).pdf]
Preview
Text
Ramutdita Hayyu Windi Sumbogo (2).pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item