Tingkat Konsentrasi Kitosan Dan Lama Perendaman Terhadap Hasil Mutu Rambak Kulit Sapi Sisa Industri Penyamakan

-, Khoiriyah (2019) Tingkat Konsentrasi Kitosan Dan Lama Perendaman Terhadap Hasil Mutu Rambak Kulit Sapi Sisa Industri Penyamakan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Faktor muncul rambak kulit sisa penyamakan karena bahan baku diperoleh dengan harga lebih murah. Bahan baku tersebut mengandung banyak zat kimia dan zat pewarna. Zat tersebut menimbulkan unsur logam seperti timbal (Pb), kromium (Cr) dan arsenik (As) yang bersifat toksik dalam tubuh. Perlu adanya penurunan kadar logam dalam rambak kulit dengan perendaman menggunakan kitosan. Kitosan efektif mengadsorpsi ion logam karena adanya gugus hidroksil (-OH) dan gugus amino (-NH2) yang dapat mengikat logam dalam rambak kulit sapi. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat konsentrasi optimum kitosan, lama perendaman dan interaksi kombinasi tingkat konsentrasi kitosan dan lama perendaman dalam menurunkan kadar logam rambak kulit sapi. Ditinjau dari total kadar logam Pb, Cr, dan As. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada industri penyamakan kulit dan pembuatan rambak kulit tentang penggunaan kitosan dalam menurunkan kadar logam. Materi penelitian adalah limbahx padat kulit sapi setelah proses penyamakan sejumlah 36 kg. Metode penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4 x 3 dengan 3 kali ulangan. Variabel ukur adalah kadar logam Pb, Cr, dan As. Data dianalisis menggunakan anova (Analysis of variance) dan dilanjutkan Uji Jarak Ganda Duncan (UJDB). Hasil Penelitian menunjukkan tingkat konsentrasi kitosan dan lama perendaman memberikan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar logam Pb, Cr, dan As serta terjadi interaksi kombinasi antara tingkat konsentrasi kitosan dan lama perendaman terhadap kadar logam Pb dan Cr tetapi tidak ada interaksi terhadap kadar logam As. Hasil analisis berdasarkan tingkat konsentrasi kitosan dari rataan terbaik kadar logam Pb terdapat di (P3) sebesar 0,232 mg/kg, Cr di (P3) sebesar 5,323 mg/kg dan As di (P3) sebesar 0,020 mg/kg. Lama perendaman dari rataan terbaik Pb terdapat di 24 jam sebesar 0,568 mg/kg, Cr di 24 jam sebesar 7,169 mg/kg, dan As di 24 jam sebesar 0,076 mg/kg. Interaksi kombinasi terbaik Pb terdapat di konsentrasi kitosan 2% dengan lama perendaman 24 jam sebesar 0,090 mg/kg, Cr terdapat di konsentrasi kitosan 2% dengan lama perendaman 6 jam sebesar 4,423 mg/kg dan As terdapat di konsentrasi kitosan 1% dengan lama perendaman 24 jam, konsentrasi kitosan 1,5% dan 2% dengan lama perendaman 12 dan 24 jam sebesar 0,010 mg/kg. Disimpulkan rambak kulit sisa industri penyamakan mengandung konsentrasi Pb, Cr, As tinggi yang terlihat dari nilai kandungan kadar logam pada rambak kulit tanpa perlakuan (P0). Tingkat konsentrasi kitosan terbaik yaitu 2% dan lama perendaman efektif untuk Pb 24 jam, Cr 6 jam dan As 24 jam, sehingga di peroleh tingkat konsentrasi kitosan dan lama perendaman berpengaruh sangat nyata terhadap penurunanxi kadar logam Pb, Cr, dan As serta terjadi interaksi kombinasi dari perlakuan Pb dan Cr, namun tidak terjadi interaksi kombinasi dari perlakuan As. Maka disarankan penelitian lanjutan terhadap jenis logam lain dalam rambak kulit sapi sisa industri penyamakan, meningkatkan konsentrasi kitosan agar terjadi penurunan kadar Cr lebih banyak serta meningkatkan kestabilan kitosan mengadsorbsi logam dalam suasana asam, sehingga kecepatan optimal kitosan dapat mengikat semua logam lebih baik

English Abstract

The aim of this study was to determine the levels of optimum concentration of chitosan, soaking time, and the combined interaction between the levels concentration of chitosan and the soaking time to reduce the metal content in skin crackers (rambak). The research material was 36 kg cattle rambak crackers of various sizes from the residue of the tanning industry activities. The research method was using a Completely Randomized Design (CRD) 4 x 3 factorial pattern with 3 replications. Factors A were the concentration levels of chitosan consisting of 4 levels, which is rambak cracker of different chitosan soaking concentration with 0%, 1.5 %, and 2%. Factors B were soaking time of 6 hours, 12 hours, and 24 hours. variabels measured were total metal of Pb, Cr, and As. Data were by analysis of variance and then by Ducan Multiple Range Test (DMRT). The result of research showed that effect on concentration level of chitosan and soaking time gave significant difference (P<0.01) to the total metal content of Pb, Cr, and As. It was concluded that rambak made from waste of tanning industry contained high concentrations of Pb, Cr, andviii As. It can be seen from the value of the metal content in the rambak crackers without treatment (P0). The best chitosan concentration was 2% and the best soaking time were Pb 24 hours, Cr 6 hours and As 24 hours. It needs to do second research on the types of another metal on the leather waste of tanning industry and increasing chitosan concentration to adsorbing the metal content with an acidic atmosphere, so the optimum velocity of chitosan in binding all metals can better.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/20/051909786
Uncontrolled Keywords: skin cracker, rambak cracker, chitosan, soaking
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.213 Beef / Crackers / Cattle--Carcasses / Beef cattle--Carcasses
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 24 Aug 2020 03:01
Last Modified: 24 Oct 2021 07:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175589
[thumbnail of Khoiriyah (2).pdf]
Preview
Text
Khoiriyah (2).pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item