Wayang tokoh punakawan sebagai ide penciptaan dalam karya cukil seni grafis

Mantoro, Prayogi Dwi (2019) Wayang tokoh punakawan sebagai ide penciptaan dalam karya cukil seni grafis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tugas Akhir skripsi penciptaan ini didasarkan pada ketertarikan penulis terhadap pewayangan yang saat ini mulai ditinggalkan seiring berjalanya waktu, tergantikan dengan tontonan-tontonan dan permainan-permainan yang semua serba modern. Padahal, dahulu budaya pewayangan ini sangat digemari oleh msyarakat, sebagai contoh cerita pewayangan Punakawan. Tokoh wayang Punakawan ini antara lain seperti Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Karakter ini diangkat ke dalam karya seni grafis dengan konsep penggambaran situasi dan keadaan Indonesia saat ini. Dimana Indonesia saat ini sedang mengalami krisis (1) seperti nilai-nilai sosial, politik, dan pendidikan yang sedang hangat-hangatnya menjadi sorotan.(2) krisis sosial, krisis etika politik, dan krisis etika dalam dunia pendidikan. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat negara Indonesia ini sangat sarat akan budaya dan tata krama. Dengan pemilihan tokoh Punakawan sebagai objek pada gambar grafis Metode penciptaan pada karya ini yakni menggunakan teori Hawkins dengan 3 tahapan dalam penciptaan, yaitu Exploration, Improvation dan forming. Untuk teknik, penulis menggunakan cukil grafis dengan ide karya tentang tokoh punakawan, kemudian mengimplementasikan sketsa yang sudah diseleksi ke media hardboard Hasil karya yang terwujudkan di atas kanvas dengan tema wayang tokoh punakawan ini, terdiri 7 karya dengan masing judul (Punakawan Idensitas ke Indonesiaan), (Hormat Menghormati), (Mari Menggali Kebijaksanaan “Semar” ), (Uang Bukan Pilihan Utama ), (Dilematis Politik), (Peran Aktif Argumentatif) dan (Punakawan Sebagai Ekspresi ).

English Abstract

The final assignment of the creation thesis is based on the author's interest in wayang which is currently being abandoned as time passes, replaced by spectacles and games that are all modern. In fact, the wayang culture was very popular with the community, as an example of the Punakawan puppet story. These Punakawan puppet figures include Semar, Gareng, Petruk and Bagong. This character was adopted into graphic art with the concept of describing the current situation and conditions of Indonesia. Where Indonesia is currently experiencing a crisis (1) such as social, political, and educational values that are in the midst of being in the spotlight (2) social crisis, political ethics crisis, and ethical crisis in the world of education. This is very concerning considering that Indonesia is very full of culture and manners. With the selection of Punakawan figures as objects in graphic images The creation method in this work is using Hawkins theory with 3 stages in creation, namely Exploration, Improvation and forming. For the technique, the author uses graphic patterns with the idea of a work about the figure of the clownman then implements the sketch that has been selected on the hardboard media. The work manifested on canvas with the puppet character of the clownman, consists of 7 works with each judu (Punakawan Idensitas to Indonesia), (Respect for Respect), (Let's Explore the Punakawan Policy "Semar"), (Money Is Not the Main Choice), ( Dilemma of Politics), (Argumentative Active Role) and (Punakawan As Expression).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIB/2019/197/051908760
Uncontrolled Keywords: punakawan, teknik cukil, seni grafis-clowns, soft techniques, graphic arts
Subjects: 700 The Arts > 740 Graphic arts and decorative arts
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Seni Rupa Murni
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 18 Sep 2020 00:10
Last Modified: 06 Mar 2024 07:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175114
[thumbnail of Prayogi Dwi Mantoro.pdf] Text
Prayogi Dwi Mantoro.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item