Politik Kekerabatan dalam Pembangunan Infrastruktur Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam

Saputri, Rafiqa (2019) Politik Kekerabatan dalam Pembangunan Infrastruktur Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemerintahan nagari merupakan pemerintahan paling rendah dalam struktur pemerintahan di Provinsi Sumatera Barat. Dalam pemerintahan nagari terdapat tiga lembaga yaitu lembaga eksekutif yang terdiri dari Wali Nagari, Perangkat Nagari dan Wali Jorong, sedangkan lembaga yudikatif terdiri dari lembaga kemasyarakatan Kerapatan Adat Nagari (KAN), dan lembaga legislatif terdiri dari BAMUS Nagari. Suku yang mendiami hampir seluruh daerah di Provinsi Sumatera Barat adalah suku Minangkabau yang menggunakan sistem matrilineal. Selain itu tanah yang ada Sumatera Barat kebanyakan adalah tanah ulayat yang dimiliki suku/kaum yang tersebar didaerah-daerah. Oleh karena itu penelitian ini berfokus pada bagaimana bentuk politik kekerabatan dalam pembangunan infrastruktur di Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam. Tujuan penelitian ini melihat bagaimana proses pembangunan infrastruktur di nagari terutama pembangunan yang melibatkan tanah ulayat suku/kaum di Nagari Nan Tujuah. Untuk itu, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Antropologi Politik oleh Georges Balandier. Serta metode yang digunakan adalah kualitatif. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi oleh peneliti ditemukan bahwa dalam proses penyusunan pembangunan infrastruktur di Nagari Nan Tujuah masih dipengaruhi oleh adat yang berlaku. Peran dari niniak mamak suku/kaum sangat berpengaruh dalam keputusan hibah tanah yang akan digunakan dalam pembangunan infrastruktur baik jalan maupun irigasi dan bangunan.

English Abstract

Nagari government is the lowest government in the governance structure in West Sumatra Province. In the Nagari government, there are three institutions, namely the executive body consisting of Wali Nagari, Nagari Apparatus and Wali Jorong, while the judiciary consists of the Nagari Adat Density (KAN) community organization, and the legislative body consists of BAMUS Nagari. The tribe that inhabits almost all regions in West Sumatra Province is the Minangkabau who uses the matrilineal system. Besides that, the land in West Sumatra is mostly communal land owned by tribes/people spread across the regions. Therefore this study focuses on how the form of kinship politics in infrastructure development in Nagari Nan Tujuah, Palupuh District, Agam Regency. The purpose of this study looks at how the process of infrastructure development in Nagari, especially development involving tribal / clan customary land in Nagari Nan Tujuah. For this reason, the theory used in this study is Political Anthropology by Georges Balandier. And the method used is qualitative. Whereas for data collection techniques using interviews and documentation by researchers it was found that in the process of preparing infrastructure development in Nagari Nan Tujuah it was still influenced by prevailing customs. The role of the ethnic mamak / cleric group is very influential in the decision on land grants to be used in infrastructure development, both roads and irrigation, and buildings.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/912/051909746
Uncontrolled Keywords: Pemerintahan Nagari, Pembangunan Infrastruktur, suku/kaum. Nagari government, infrastructure development, suku/kaum.
Subjects: 300 Social sciences > 321 Systems of governments and states > 321.1 Family-based government
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Nov 2020 07:34
Last Modified: 17 Nov 2020 07:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175073
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item