Andaru, Danang Dwi (2017) Pengaruh Lokasi Pita Konduksi pada Permukaan Isolator Kaca Terhadap Tingkat Arus Bocor. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Isolator merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan daerah berpotensial listrik dengan yang tidak berpotensial listrik. Pada pemasangannya, isolator diletakkan di ruang terbuka sehingga banyak terpengaruh lingkungan sekitarnya, misalnya pengaruh dari suhu, radiasi ultraviolet, kelembapan, polusi udara, dan curah hujan. Polutan yang terkandung diudara dapat menempel pada permukaan isolator. Unsur polutan yang paling berpengaruh terhadap unjuk kerja isolator adalah garam natrium klorida (NaCl) yang terbawa angin laut. Lapisan garam ini bersifat konduktif terutama pada keadaan cuaca lembab. Jika cuaca seperti ini terjadi, maka akan mengalir arus bocor melalui lapisan konduktif yang menempel dipermukaan isolator. Dengan mengalirnya, arus bocor pada permukaan konduktif isolator, maka terjadilah pemanasan dilapisan konduktif. Arus bocor permukaan konduktif isolator yang mengalir secara terus menerus dapat menyebabkan terbentuknya pita konduksi. Pada tegangan tertentu, kondisi ini dapat menyebabkan pelepasan muatan melintasi pita konduksi sehingga terbentuk busur listrik (arc) dan terjadi lewat denyar (flashover). Pada penelitian ini memaparkan pengaruh lokasi pita konduksi pada permukaan isolator kaca terhadap tingkat arus bocor. Zat pengotor pada penelitian ini menggunakan larutan NaCl dengan variasi massa garam 10-50 gr. Setelah larutan NaCl didapatkan maka disemprotkan pada permukaan isolator kaca kemudian melakukan pengujian terhadap arus konduksi dengan menggunakan tegangan arus searah. Setelah didapat arus konduksi pada berbagai lokasi pita konduksi maka dapat menghitung resistansi permukaan kemudian resistivitas dan konduktivitas permukaan. Kemudian langkah selanjutnya melakukan pengujian terhadap arus bocor pada berbagai lokasi pita konduksi dengan variasi tegangan uji 2- 29 kV. Setelah arus bocor didapatkan maka dapat menghitung resistansi permukaan, rugi daya nyata dan rugi energi dalam waktu satu tahun. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa variasi tegangan uji dan lokasi pita konduksi mempengaruhi arus bocor yang terjadi. Semakin besar tegangan uji maka arus bocor, resistansi permukaa dan rugi energi dalam satu tahun juga meningkat. Pada tegangan uji 23 kV, 0.34 moll larutan natrium klorida pada lebar pita konduksi 40 mm arus bocor, resistansi dan rugi energi dalam kurun waktu satu tahun diposisi ground masing-masing sebesar
English Abstract
Isolator is a tool that serves to separate potential areas of electricity with a potentially no electricity. In the installation, the insulator is placed in open space so much affected the surrounding environment, for example the influence of temperature, ultraviolet radiation, humidity, air pollution, and rainfall. Pollutants contained in the air can be attached to the surface of the insulator. The most influential pollutant element to the performance of the insulator is the salt of sodium chloride (NaCl) carried by sea breeze. This salt layer is conductive especially in humid weather conditions. If the weather is like this happens, it will flow leakage current through a conductive layer attached to the surface of the insulator. With the flow, the current leaked on the conductive surface of the insulator, then there was a conductive conducting heating. Flow leaking conductive surfaces of continuous flowing insulators can lead to conduction bands being formed. At certain stresses, this condition can cause the discharge of charge across the conduction band to form an arc and occur over a flashover. In this study describes the influence of the conduction band location on the surface of the glass insulator to the level of leakage current. The impurity substances in this study use NaCl solution with salt mass variation 10-50 gr. After the NaCl solution is obtained it is sprayed on the surface of the glass insulator and then tests the conduction current by using direct current voltage. Having obtained conduction current at various locations of the conduction band can then calculate the surface resistance then resistivity and surface conductivity. Then the next step to test the leakage current at various locations of conduction band with variation of test voltage of 2- 29 kV. Once leakage is obtained then it can calculate surface resistance, real power loss and energy loss within one year. Based on the analysis result, it can be concluded that the variation of test voltage and the variation of conduction band location can affect the leakage current that occurs on the surface of glass insulator. The greater the test voltage applied to the glass insulator, the leakage current, the permeate resistance and the energy loss within a year also increase. At a 23 kV test voltage, 0.34 moll of sodium chloride solution at the width of the conduction band 40 mm of leakage current, surface resistance and energy loss within one year of ground
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/640/051707233 |
Uncontrolled Keywords: | pita konduksi, konsentrasi larutan natrium klorida, isolator kaca, arus bocor, tegangan uji, resistansi permukaan, rugi daya nyata, rugi energi dalam satu tahun. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 28 Aug 2017 02:26 |
Last Modified: | 18 Nov 2024 04:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1748 |
Text
BUKU SKRIPSI DANANG DWI ANDARU 135060301111033.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |