Eksistensi Pola Hidup Agraris Sebagai Sistem Sosial Masyarakat Korban Erupsi Sinabung di Siosar

Sinamo, Ibnu Hamjah (2019) Eksistensi Pola Hidup Agraris Sebagai Sistem Sosial Masyarakat Korban Erupsi Sinabung di Siosar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pola hidup agraris merupakan mata pencaharian utama masyarakat di Siosar. Pola hidup agraris masyarakat terganggu karena kondisi lahan pertanian yang kurang subur sebagai dampak dari relokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karo. Menjaga eksistensi pola hidup agraris adalah cara yang dilakukan masyarakat untuk menjaga mata pencaharian mereka melalui pertanian. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Relokasi Siosar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Pada kawasan tersebut sudah ditempati oleh masyarakat dari tiga desa korban erupsi Sinabung yaitu Desa Bekerah, Simacem, dan Sukameriah yang digabung dalam satu kawasan bernama Siosar. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan masyarakat untuk menjaga eksistensi pola hidup agraris sebagai sistem sosial masyarakat korban erupsi Sinabung di Siosar. Sistem Sosial adalah sistem yang menjadi wahana bagi hubungan masyarakat dan masyarakat untuk memenuhi hajat, mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya sesuai dengan fungsi masing-masing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh nantinya akan diproses dengan metode deskriptif analisis. Penentuan narasumber pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari perangkat desa, masyarakat, dan Pemerintah Kabupaten Karo. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Fungsionalisme Struktural Thalcott Parson yang mempunyai empat fungsi imperatif sebagai syarat yaitu Adaptasi sebagai proses penyesuaian dengan lingkungan, Pencapaian tujuan dengan memobilisasi sumberdaya masyarakat, Integrasi masyarakat yang menghasilkan solidaritas, dan pemeliharaan pola yang memotivasi masyarakat untuk bertindak. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat berhasil melakukan adaptasi di lingkungan yang baru yaitu di Siosar. Masyarakat dapat menjaga eksistensi pola hidup agraris mereka di Siosar dengan cara mengganti jenis tanaman mereka menjadi ubi yang lebih sesuai dengan kondisi lahan pertanian.

English Abstract

The agrarian lifestyle is the main livelihood of the people in Siosar. The agrarian lifestyle of the community is disrupted due to the condition of infertile agricultural land as a result of the relocation carried out by the Karo District Government. Maintaining the existence of an agrarian lifestyle is a way for communities to maintain their livelihoods through agriculture. This research was conducted in the Siosar Relocation Area, Karo District, North Sumatra. The area has already been occupied by people from three villages affected by the Sinabung eruption, namely Bekerah, Simacem, and Sukameriah villages which are merged into one area named Siosar. The purpose of this research is to find out how the efforts made by the community to maintain the existence of an agrarian lifestyle as a social system of victims of the Sinabung eruption in Siosar. Social system is a system that becomes a vehicle for community relations and the community to fulfill their needs, maintain and develop their lives in accordance with their respective functions. The research method used is descriptive qualitative research method using primary and secondary data collection methods through interviews, observation, and documentation. The data obtained will be processed using descriptive analysis method. Determination of the informants in this study using purposive sampling techniques consisting of village officials, the community, and the Karo District Government. In this study, researchers used Thalcott Parson's Structural Functionalism theory which has four imperative functions as a requirement, namely Adaptation as a process of adjusting to the environment, Achieving goals by mobilizing community resources, Integration of communities that produce solidarity, and maintaining patterns that motivate people to act. The results of this study are that the community has successfully adapted to the new environment, Siosar. Communities can maintain the existence of their agrarian lifestyle in Siosar by changing their crop types into cassava which is more suitable to the conditions of agricultural land

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/857/051908275
Uncontrolled Keywords: Pola Hidup Agraris, Adaptasi, Pencapaian Tujuan, Integrasi, Latency. An Agrarian LifeStyle, Adaptation, Goal Attaintment, Integration, Latency
Subjects: 300 Social sciences > 303 Social Processes > 303.4 Social change
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Nov 2020 07:38
Last Modified: 17 Nov 2020 07:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/174648
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item