Rahayu, Irena Kusuma (2019) Penyidikan Tindak Pidana Penipuan Melalui Social Media Dalam Lingkup Cyber Crime (Studi Di Kepolisian Resort Kabupaten Trenggalek). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengaturan mengenai tindak pidana penipuan diatur dalam pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana , sedangkan untuk tindak pidana penipuan yang menggunakan social media dapat dikenakan pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau pasal-pasal yang ada di Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.Dalam beberapa tahun dari tahun 2018 sampai 2019 telah terjadi kasus tindak pidana penipuan dalam lingkup cybercrime khususnya melalui social media di Kepolisian Resort Kabupaten Trenggalek. Seharusnya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik dapat diterapkan pada segala tindak pidana dalam lingkup cybercrime khususnya social media karena beberapa tindak pidana melalui social media dalam praktiknya masih menggunakan pasal yang ada di Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Dari hasil penelitian penulis mendapatkan jawaban dari permasalahan upaya penyidik dalam menanggulangi tindak pidana penipuan melalui social media dalam lingkup cybercrime bahwa ternyata upaya yang dilakukan penyidik dalam menanggulangi tindak pidana penipuan tersebut dengan menerapkan pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan pasal 28 ayat 1 juncto pasal 45A ayat 1 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada beberapa laporan yang masuk ke Kepolisian Resort Kabupaten Trenggalek. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pasal yang dilakukan penyidik sifatnya masih belum berjalan dengan efektif dan mengalami beberapa kendala baik dari dalam proses menanggulangi tindak pidana penipuan tersebut. Kendala yang dihadapi penyidik seperti sarana dan prasarana yang kurang memadai, prosedur perizinan kerjasama terhadap instansi-instansi membutuhkan waktu yang lama , penyidik sulit menemukan keberadaan tersangka , alat bukti yang diperoleh penyidik masih kurang , serta pasal yang dapat digunakan oleh penyidik terbatas. Adapun upaya yang dilakukan oleh penyidik untuk menanggulangi kendala tersebut dengan meningkatkan kerjasama dengan beberapa pihak, melakukan pengawasan terhadap proses perizinan dan mempercepat pergerakan dari anggota Kepolisian Resort Kabupaten Trenggalek , melacak menggunakan GPS , IMEI dan melakukan pengejaran jika sudah terlacak keberadaan dari pelaku , mengumpulkan rekam jejak digital pelapor dan jika dibutuhkan meminta bantuan alat untuk mengumpulkan rekam jejak digital dari terlapor dan lain sebagainya.
English Abstract
Regulations regarding fraudulent acts are stipulated in article 378 of the Criminal Code, while for fraudulent acts that use social media can be subject to article 378 of the Criminal Code or articles contained in Law Number 19 of 2016 concerning Amendments to Law No. 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions. In a number of years from 2018 to 2019 there have been cases of fraudulent crimes within the scope of cybercrime, especially through social media in the Trenggalek District Police Resort. The Information and Electronic Transaction Law must apply to all criminal acts within the scope of cyber crime, especially social media because some criminal acts through social media in practice still use articles listed in the Criminal Code. The type of research used by the authors in this study is empirical juridical. From the results of the study the authors get answers to the problem of investigators 'efforts in tackling fraudulent crimes through social media in the scope of cybercrime so that investigators' efforts in tackling fraudulent crimes by applying article 378 of the Criminal Law and article 28 paragraph 1 juncto article 45A paragraph 1 Law Number 19 Year 2016 concerning Amendments to Law Number 11 Year 2008 concerning Information and Electronic Transactions in several reports that entered the Resort Police of Trenggalek Regency. It can be concluded that the application of articles carried out by investigators is still not effective and has experienced several obstacles both in the process of overcoming fraud fraud. Constraints faced by investigators such as inadequate facilities and infrastructure, licensing procedures for cooperation with institutions require a long time, investigators have difficulty finding the whereabouts of suspects, evidence obtained by investigators is still lacking, and articles that can be used by investigators are still limited. Efforts made by investigators to overcome this obstacle by increasing cooperation with several parties, overseeing the licensing process and accelerating the movement of Trenggalek police officers, tracking using GPS, IMEI and pursuing the whereabouts of the perpetrators, collecting track records. digital reporters and if necessary ask for help tools to collect digital track records from the reported party and soon.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2019/334/051908389 |
Uncontrolled Keywords: | Penipuan Social Media , 378 KUHP , 28 ayat 1 UU ITE |
Subjects: | 300 Social sciences > 345 Criminal law > 345.02 Criminal offenses > 345.026 3 Specific crimes and classes of crime (Fraud) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 11 Jul 2020 04:28 |
Last Modified: | 05 Oct 2020 05:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/174510 |
Actions (login required)
View Item |