Slamet, Haryati Setiadewi Permata (2019) Diskursus Bromance dalam Komik Digital Line Webtoon Indonesia (Critical Discourse Analysis Terhadap Opini Publik pada Isu Bromance dalam Komik Digital “NO HOMO” di Line Webtoon Indonesia). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami wacana kritis pada isu bromance dalam komik “NO HOMO” di Line Webtoon Indonesia. Wacana kritis dalam komik No Homo menampilkan dua rezim kekuasaan yang saling bertentangan dan berhadap-hadapan. Fokus dari penelitian ini terkait kajian wacana kritis pada isu bromance dalam komik “NO HOMO” di Line Webtoon Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kekuasaan dibalik bahasa dengan pendekatan CDA Norman Fairclough sebagai pisau analisisnya. Fairclough menyebutkan bahwa kekuasaan erat kaitannya dengan ideologi, dan ideologi selalu hadir dalam bahasa. Bahasa kemudian tidak bersifat netral melainkan bersifat subjektif dan memihak, maka dari itu bahasa dapat digunakan sebagai alat penyalahgunaan kekuasaan. Bahasa merupakan produk dari sebuah diskursus, dimana dalam sebuah diskursus selalu ada rezim kekuasaan tersembunyi yang bermain dibaliknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan CDA sebagai alat analisisnya. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan observasi serta dokumentasi. Data penelitian berupa tiga episode terpilih dari komik “NO HOMO” karya Apitnobaka, beserta screenshoot opini publik terpilih dalam kolom komentarnya. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat dua rezim kekuasaan yang bermain dibalik diskursus bromance dalam komik “NO HOMO”. Kuasa pertama merupakan ideologi heteronormativitas yang kerap meresap dalam opini publik di kolom komentar, ideologi tersebut cenderung kontra terhadap konten komik. Kuasa kedua merupakan pemikiran kebebasan berekspresi bagi kaum pria yang kerap diteriakan dalam komentar, dan pemikiran tersebut cenderung pro terhadap konten komik. Polemik LGBT yang terjadi pada saat komik diterbitkan, merupakan konteks situasional yang ikut menciptakan diskursus bromance dalam komik “NO HOMO”. Konteks situasional serta dominasi kekuasaan ideologi heteronormativitas memainkan peran yang besar dalam diskursus, hingga berujung pada berakhirnya serial komik digital NO HOMO di Line Webtoon Indonesia.
English Abstract
The purpose of this study was to understand the critical discourse on the issue of Bromance in the comic “NO HOMO” on Line Webtoon Indonesia. Critical discourse in the No Homo comic shows two conflicting and opposing power regimes. The focus of this research is related to critical discourse studies on the issue of Bromance in the comic “NO HOMO” on Line Webtoon Indonesia The theory used in this study is the theory of power behind language with the CDA approach of Norman Fairclough as the analytical knife. Fairclough mentioned that power is closely related to ideology, and ideology is always present in language. Later, language is not neutral but is subjective and impartial, so that language can be used as a tool for abusing the power. Language is a product of a discourse, where in a discourse there is always a hidden power regime playing behind it. This study used a qualitative method with the CDA approach as an analytical tool. The research data collection technique was carried out by observation and documentation. The research data were in the form of three episodes selected from digital comic "NO HOMO" by Apitnobaka, along with screenshots of public opinion selected in the comments column. The result of this study was that there are two power regimes that play behind the bromance discourse in the “NO HOMO” comic. The first power is an ideology of heteronormativity that often permeates public opinion in the comment column, this ideology tends to be contradictory to the comic content. The second power is the thought of expression freedom for men who are often shouted at the comments, and that thought tends to be pro on the comic content. LGBT polemics that occur when comics are published are a situational context that helped create the bromance discourse in the “NO HOMO” comic. Situational context and the domination of heteronormativity ideology played a big role within discourse, that finally put and end to NO HOMO serial comic in Line Webtoon Indonesia.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FISIP/2019/884/051908302 |
Uncontrolled Keywords: | Bromance, heteronormativitas, homophobia, komik digital, industri kreatif, Norman Fairclough. Bromance, heteronormativity, homophobia, digital comics, creative industry, Norman Fairclough. |
Subjects: | 300 Social sciences > 303 Social Processes > 303.3 Coordination and control > 303.38 Public opinion |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 05 Aug 2020 07:36 |
Last Modified: | 05 Aug 2020 07:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/174367 |
Actions (login required)
View Item |