Implikasi Uji Coba Senjata Nuklir Korea Utara terhadap Keamanan Kawasan Asia Timur Tahun 2012-2017

Hasan, Moh. Fuad (2019) Implikasi Uji Coba Senjata Nuklir Korea Utara terhadap Keamanan Kawasan Asia Timur Tahun 2012-2017. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Skripsi ini membahas mengenai implikasi yang diberikan oleh uji coba senjata nuklir Korea Utara terhadap kemanan kawasan Asia Timur tahun 2012- 2017. Dengan menggunakan regional security complex theory, penelitian ini akan membahas mengenai empat variabel yang mempengaruhi security complex sebuah Kawasan yaitu boundary, polarity, anarchic structure dan social construction. Pasca terjadi pergantian kepemimpinan pada rezim Korea Utara ditahun 2012 Korea Utara terus meningkatkan rangkaian uji coba nuklir serta rudal balistik. Meningkatnya uji coba yang dilakukan oleh Korea Utara memberikan tingkat ancaman baru bagi kemanan kawasan Asia Timur. Jepang dan Korea Selatan sebagai negara yang memiliki hubungan buruk dengan Korea Utara merasa terancam dengan hal tersebut. Uji coba senjata nuklir Korea Utara mendorong Jepang dan Korea Selatan untuk memperbaiki hubungan buruk yang terbangun sejak lama antara kedua negara. Dengan adanya peran dari Amerika Serikat sebagai aliansi dari kedua negara, pada tahun 2016 Jepang dan Korea Selatan menandatangani General Security of Military Information Agreement (GSOMIA). Perjanjian ini merupakan kerjasama keamanan pertama antara Jepang dan Korea Selatan sejak berakhirnya Perang Dunia II. Perubahan pola hubungan antara Jepang dan Korea Selatan dapat dilihat sebagai perubahan dalam security complex kawasan Asia Timur. Hal ini dapat diidentifikasi melalui tiga variable turunan dari regional security complex theory yaitu maintenance of status quo, internal transformation dan external transformation.

English Abstract

viii clear Weapon Trial toward East Asian Region Security in 2012-2017 ABSTRACT Nuclear Weapon trial toward East Asian Region security in 2012-2017. by using regional security complex theory, this research will discuss about four variables affecting security complex of a region including boundary, polarity, anarchic structure and social construction. After a change of leadership in the North Korean regime in 2012, North Korea continued to improve the series of nuclear and ballistic missiles. The increase of trial conducted by North Korea, it gave a new threat to the security of the East Asian region. Japan and South Korea as countries that have poor relation with North Korea feel threatened. The trial of North Korea's nuclear weapons prompted Japan and South Korea to improve long-standing poor relations among countries. With the role of the United States as an alliance of the two countries, Japan and South Korea signed the General Security of Military Information Agreement (GSOMIA) in 2016. This agreement had been the first security collaboration between Japan and South Korea since the end of World War II. The change of relation pattern between Japan and South Korea could be seen as the change in security complex in East Asian Region. It can be identified through three derivative variables of regional security complex theory such as maintenance of status quo, internal transformation and external transformation.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/867/051908285
Uncontrolled Keywords: Asia Timur, Korea Utara, regional security complex theory, internal transformation, East Asia, North Korea, regional security complex theory, internal transformation
Subjects: 300 Social sciences > 327 International relations > 327.1 Foreign policy and specific topics in international relations > 327.11 Specific means of attaining foreign policy goals > 327.116 Alliances
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 05 Oct 2020 03:07
Last Modified: 05 Oct 2020 03:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/174355
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item