Putrantyo, Susilo Tri (2019) Efektifitas Imazapyr Dan Glifosat Untuk Mengendalikan Gulma Pada Tanaman Ekaliptus (Eucalyptus Sp.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ekaliptus (Eucalyptus sp.) merupakan salah satu komoditas tanaman industri yang salah satu fungsinya digunakan untuk bahan baku pembuatan pulp dan kertas di Indonesia. Di dunia kebutuhan kertas meningkat rata-rata 2,1% per tahun, khususnya di negara berkembang kebutuhan kertas meningkat rata-rata sebesar 4,1% per tahun. Diperkirakan pada tahun 2020 kebutuhan kertas dunia mencapai 490 juta ton atau naik sebesar 24,3% dibandingkan tahun 2013 sebanyak 394 juta ton (Kementerian Perindustrian, 2014). Hal ini akan mendorong pengelola hutan tanaman industri (HTI) untuk meningkatkan hasil produksi dari tanaman Ekaliptus. Gulma di perkebunan Ekaliptus dapat dikendalikan dengan cara mekanis dan kimia, cara yang umum dilakukan adalah cara kimia dengan aplikasi hebrisida dibanding penyiangan manual, aplikasi hebrisida membantu mengurangi tenaga kerja dan waktu yang dibutuhkan untuk mengendalikan gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu dosis yang terbaik dari herbisida yang digunakan yaitu Glifosat dan Imazapyr untuk mengendalikan gulma Ekaliptus berumur 1 tahun.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – September 2018 di perkebunan Ekaliptus Hutan Tanaman Industri, Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah metode Racangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan pengendalian gulma dengan herbisida berbahan aktif Glifosat 480 sl dan Imazapyr 280 sl berbagai dosis dengan aplikasi volume air 500 L ha-1. Ada 9 perlakuan dengan berbagai dosis, perlakuan yang digunakan adalah P1: Tanpa Penyiangan; P2: Imazapyr 1 L ha-1; P3: Imazapyr: 1,5 L ha-1; P4: Glifosat 1 L ha-1; P5: Glifosat 1 + Imazapyr 1 L ha-1; P6: Glifosat 1 + 1,5 Imazapyr L ha-1; P7: Glifosat 2 L ha-1; P8: Glifosat 2 + Imazapyr 1 L ha-1; P9: Glifosat 2 + Imazapyr 1,5 L ha-1 masing-masing perlakuan akan diulang 4 kali sehingga akan diperoleh 36 petak percobaan. Penempatan perlakuan dalam setiap kelompok dilakukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan gulma Boreria alata dengan nama lokal Kentangan mendominasi perkebunan Ekaliptus dari awal sebelum aplikasi herbisida hingga 8 Minggu Setelah Aplikasi herbisida. Penggunaan herbisida dengan dosis Imazapyr: 1,5 L ha-1 (P4); Glifosat 1 + Imazapyr 1,5 L ha-1 (P6); dan Glifosat 2 + Imazapyr 1,5 L ha-1 (P9) mampu menekan bobot kering gulma paling rendah dibanding dengan dosis herbisida lain, namun dengan dosis tersebut belum mampu menekan gulma Clidemia hirta. Pada pengmatan fitotoksitas tanaman Ekaliptus mulai dari 3 MSA hingga 7 MSA tidak menunjukan adanya keracunan, hal tersebut menunjukan bahwa dosis herbisida yang digunakan pada penelitian tidak menimbulkan dampak yang negatif pada tanaman budidaya.
English Abstract
Ekaliptus (Eucalyptus sp.) Is one of the industrial plant commodities which one of its functions is used for the raw material for making pulp and paper in Indonesia. In the world the demand for paper increases by an average of 2.1% per year, especially in developing countries paper needs increase by an average of 4.1% per year. It is estimated that by 2020 world paper needs will reach 490 million tons, an increase of 24.3% compared to 2013 of 394 million tons (Ministry of Industry, 2014). This will encourage managers of industrial plantations (HTI) to increase production of Eucalyptus plants. Weeds in Eucalyptus plantations can be controlled mechanically and chemically, the most common method is chemical methods with hebriside applications rather than manual weeding, hebriside applications help reduce labor and time needed to control weeds. This study aims to determine the best dosage of herbicides used, namely Glyphosate and Imazapyr to control 1-year-old Eucalyptus weeds. This research was conducted in July - September 2018 at the Eucalyptus Plantation of Industrial Plantation Forest, Riau. The method used in the research was the Random Group Combination Method with weed control treatment with herbicides made from active glyphosate 480 sl and Imazapyr 280 sl various doses with the application of 500 L ha-1 water volume. There were 9 treatments with various doses, the treatment used was T1: No Weeding; T2: Imazapyr 1 L ha-1; T3: Imazapyr: 1.5 L ha-1; T4: Glyphosate 1 L ha-1; T5: Glyphosate 1 + Imazapyr 1 L ha-1; T6: Glyphosate 1 + Imazapyr 1.5 L ha-1; T7: Glyphosate 2 L ha-1; T8: Glyphosate 2 + Imazapyr 1 L ha-1; T9: Glyphosate 2 + Imazapyr 1.5 L ha-1 each treatment will be repeated 4 times so that 36 experimental plots will be obtained. Placement of treatment in each group is done randomly. The results showed that Boreria alata weeds with a local name were dominant dominating the Eucalyptus plantations from the beginning before the application of herbicides up to 8 weeks after the application of herbicides. Use of herbicides at a dose of Imazapyr: 1.5 L ha-1 (T4); Glyphosate 1 + Imazapyr 1.5 L ha-1 (T6); and Glyphosate 2 + Imazapyr 1.5 L ha-1 (T9) was able to suppress the lowest weed dry weight compared with other doses of herbicide, but with this dose it was not able to suppress weeds Clidemia hirta. In the fitotoksitas Eucalyptus plants starting from 3 MSA to 7 MSA does not show any poisoning, it shows that the dose of herbicide used in the study did not have a negative impact on cultivated plants.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2019/653/05197427 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 668 Technology of other organic products > 668.6 Agricultural chemicals > 668.65 Pesticides > 668.654 Herbicides (Weed killers) |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 18 Oct 2019 06:58 |
| Last Modified: | 18 Oct 2019 06:58 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173870 |
Actions (login required)
 |
View Item |