Hubungan Perubahan Iklim Pada Hasil Produksi Tanaman Mangga (Mangifera Indica L.) Di Kabupaten Pasuruan

Syariffudin, Moch (2019) Hubungan Perubahan Iklim Pada Hasil Produksi Tanaman Mangga (Mangifera Indica L.) Di Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mangga merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari India. Dalam perkembangan selanjutnya tanaman mangga meluas ditanam di Negara-negara yang beriklim tropis. The Best Loved-Tropical, mendampingi popularitas durian sebagai King of Fruit. Indonesia, termasuk Jawa Timur merupakan pusat dan sumber dari berbagai varietas buah tropika beserta keaneka ragaman hayatinya (IPGRI, 2006). Kabupaten Pasuruan memiliki produksi sebesar 19,814 ton dan produktivitas 160,700 kg/pohon, dimana produksi tersebut lebih tinggi dari produksi Kabupaten lainnya di jawa Timur. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Februari 2017. Lokasi penelitian terletak sekitar kabupaten Pasuruan, dengan ketinggian tempat 0-450 mdpl pada daerah dataran rendah dan 450-700 mdpl pada daerah dataran medium, Curah Hujan: 1.332mm/tahun (99 hari hujan), Suhu rata-rata: 27°C (max 34°C, min 21°C), Kelembaban relatif: 65%. Data yang diperoleh adalah data sekunder 6 tahun terahir dari intansi Dinas pertanian Kabupaten Pasuruan yang berupa data produktivitas tanaman mangga. Untuk data unsur-unsur iklim Kabupaten Pasuruan berupa data curah hujan, intensitas hujan, hari hujan, suhu dan kelembaban didapatkan dari setasiun Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Dalam analisis pendugaan produktivitas mangga berdasarkan unsur iklim (jumlah curah hujan, hari hujan, intentitas hujan, suhu,) di Kabupaten Pasuruan dapat dihitung dengan persamaan regresi linear dari Y terhadap X. Variabel independen yaitu produktivitas buah mangga, sedangkan variabel dependen jumlah curah hujan , hari hujan, intensitas hujan, suhu dan kelembaban. Analisis data di wilayah sentra mangga arumanis menggunakan SPSS 23. Hasil analisis regresi ternyata hubungan antara unsur iklim dan produktivitas mangga arumanis di Kabupaten Pasuruan adalah Y=128,66-0,02x1+19,05x2-3,96x3 R2=53,40%, yang artinya bahwa apabila curah hujan (x1) dan kelembaban (x3) berdampak terjadinya penurunan produktivitas mangga arumanis. Sedangkan apabila terjadi peningkatan suhu maka terjadi peningkatan terhadap produktivitasnya. Berdasarkan persamaan tersebut ternyatra perubahan curah hujan dan kelembaban udara dampak perubahan terhadap produktivitas mangga arunmanis cukup besar. Hasil analisis regresi hubungan hujan dan produktivitas manga arumanis di Kabupaten Pasuruan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Namun terdapat pengaruh unsur hujan terhadap produktivitas di kecamatan Kraton. Bahwa hubungan antara unsur hujan dan produktivitas dapat di gambarkan dengan persamaan Y=516,89+0,25x1-5,66x2-22,03x3 R²=93,90%. Artinya bahwa apabila pada hari hujan dan intensitas hujan berdampak terjadinya penurunan produktivitas mangga arumanis. Berdasarkan persamaan tersebut ternyata perubahan intensitas hujan dan curah hujan, dampak perubahan terhadap produktivitas mangga arumanis relatif sangat besar. Hasil analisis regresi hubungan suhu udara dan produktivitas mangga arumanis di Kabupaten Pasuruan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Namun terdapat pengaruh suhu udara terhadap produktivitas di kecamatan Rembang. Bahwa hubungan antara suhu udara dan produktivitas dapat di gambarkan dengan persamaan Y=-96,81+4,09x1 R²= 82,0%. Artinya bahwa apabila terjadi pangkat suhu udara berdampak terjadinya penurunan produktivitas mangga arumanis di Kecamatan Rembang. Berdasarkan persamaan tersebut ternyata perubahan suhu udara terhadap produktivitas mangga arumanis sangat besar. Hasil analisis regresi hubuungan kelembaban udara dan produktivitas mangga arumanis di Kabupaten Pasuruan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Namun terdapat pengaruh kelembaban udara terhadap produktivitas di kecamatan Nguling. Bahwa hubungan antara kelembaban udara dan produktivitas dapat di gambarkan dengan persamaan, Y=69,49+3,14x1 R²=52,60%. Artinya bahwa apabila terjadi pangkat kelembaban udara berdampak terjadinya penurunan produktivitas mangga arumanis di Kecamatan Nguling. Berdasarkan persamaan tersebut ternyata perubahan kelembaban udara terhadap produktivitas mangga arumanis sangat relatif besar. Dari hasil simultan secara keseluruhan unsur iklim tidak memiliki pengaruh pada produktivitas karena nilai signifikan >0,05. Pada regresi berganda hujan, suhu, dan kelembaban pada produktivitas bahwa curah hujan, suhu, dan kelembaban tidak memiliki pengaruh menurunkan produktivitas di sentra mangga arumanis karena koefisien negatif dan nilai signifikan >0,05. Pada regresi berganda produktivitas pada curah hujan, hari hujan, dan intensitas hujan bahwa intensitas hujan tidak memiliki pengaruh menurunkan produktivitas, namun pada kecamatan kraton curah hujan, hari hujan dan intensitas hujan memiliki nilai signivikan <0,05 maka artinya curah hujan, hari hujan dan intensitas hujan memiliki pengaruh 93% terhadap produktivitas tanaman mangga arumanis. Pada regresi linear produktivitas pada suhu di Kabupaten Pasuruan, suhu tidak memiliki pengaruh menurunkan produktivitas. Namun pada kecamatan Wonorejo suhu memiliki pengaruh 80,2% menurunkan produktivitas karena memiliki nilai signifikan <0,05. Pada regresi linear produktivitas pada kelembaban ditiap kecamatan bahwa kelembaban tidak memiliki pengaruh menurunkan produktivitas tanaman mangga arumanis, namun pada kecamatan prigen memiliki pengaruh sebesar 58,60% menurunkan produktivitas karena memiliki nilai signifikan <0,05. Perubahan iklim membuat situasi dan kondisi memiliki dampak pada tanaman mangga arumanis. Dampak yang dihasilkan cenderung menerunkan dari pada menaikkan produktivitas. Tingkat curah hujan dan kelembaban yang tinggi menimbulkan tanaman akan rentan serangan penyakit, begitu pula dengan suhu yang tinggi akan berpengaruh pada siklus hama yang berujung merusak fisik tanaman.Hal dari persamaan yang diperoleh perlu di gunakan untuk pendugaan dalam adaptasi tanaman pada lingkungan. Pendugaan tersebut dalam mengatasi dampak positif yang perlu untuk dikembangkan dan dipertahankan, sedangkan dapak negatif dari produktivitas tanaman mangga dilakukan adaptasi lingkungan.

English Abstract

Mango is an annual fruit plant originating from India. In subsequent developments, mango crops are widely planted in tropical countries. The Best Loved-Tropical, accompanies the popularity of durian as King of Fruit. Indonesia, including East Java, is the center and source of various tropical fruit varieties and their biodiversity (IPGRI, 2006). Pasuruan has a production of 19.814 tons and productivity of 160.700 kg / tree, where production was higher than the production of other districts in East Java. The research activities conducted in October 2016 until the month of February 2017. The research location is located around Pasuruan regency, with altitude 0-450 mdpl place on lowland area and 450-700 mdpl on medium plain area, Rainfall: 1.332mm / year (99 rainy days), Average temperature: 27 ° C ( max 34 ° C, min 21 ° C), Relative humidity: 65%. The data obtained are the last 6 years of secondary data from the Department of Agricultural intansi Pasuruan form of data mango crop productivity. For data elements in the form of climate Pasuruan rainfall data, rainfall intensity, the rain, temperature and humidity obtained from railhead Meteorology and Geophysics Agency (BMG). In the analysis of estimation of mango productivity based on climatic element (rainfall, rainy day, rain intensity, temperature,) in Pasuruan regency can be calculated by linear regression equation from Y to X. Independent variable is mango fruit productivity, while dependent variable amount of rainfall, rainy days, rain intensity, temperature and humidity. Analysis of the data in the central region of mango arumanis using SPSS 23. The result of regression analysis turns out the relation between climatic element and productivity of mango arumanis in Pasuruan Regency Y=128,66-0,02x1+19,05x2-3,96x3 R2=53,40% which means that if the rainfall (x1) and humidity (x3) resulting in decreased productivity of mango arumanis. Meanwhile, if there is an increase in temperature then there is an increase of productivity. Based on these equations ternyatra changes in rainfall and humidity impact of changes in the productivity of mango arunmanis large enough. The results of the regression analysis of the relationship of rain and arumanis mango productivity in Pasuruan District did not have a significant effect. But there is an influence of the element of rain on productivity in the Kraton sub-district. That the relationship between the elements of rain and productivity can be described in the equation, Y=516,89+0,25x1-5,66x2-22,03x3 R²=93,90%. This means that when on a rainy day and rain intensity decreased productivity affects the mango arumanis. Based on this equation it turns out that changes in rainfall intensity and rainfall, the impact of changes to the productivity of arumanis mangoes is relatively very large. Regression analysis of air temperature relationships and productivity of mango arumanis in Pasuruan not have a significant effect. However, there is the influence of air temperature on the productivity in the district of Rembang. That the relationship between air temperature and productivity can be described in the equation Y=-96,81+4,09x1 R²= 82,0%. This means that in case the rank of air temperature affects the decrease in productivity of mango arumanis in the District of Rembang. Based on these equations turned out changes in air temperature on the productivity of mango arumanis very large. The results of the regression analysis of air humidity relations and the productivity of arumanis mangoes in Pasuruan Regency did not have a significant effect. But there is an influence of air humidity on productivity in the Nguling sub-district. That the relationship between air humidity and productivity can be described in the equation, Y=69,49+3,14x1 R²=52,60%. It means that if there is a rank of humidity, the impact of the productivity of arumanis mangoes in Nguling District will decrease. Based on this equation, it turns out that changes in air humidity towards the productivity of arumanis mangoes are very large. From the results of simultaneous overall elements of climate do not have an effect on productivity because of the significant value >0.05. In the multiple regression of rain, temperature, and humidity on productivity that rainfall, temperature, and humidity do not have the effect of reducing productivity in the arumanis mango center because of the negative coefficient and significant value >0.05. In the multiple regression productivity on rainfall, rainy days, and rainfall intensity that the rainfall intensity does not have an effect on reducing productivity, but on the regency district rainfall, rainy days and rainfall intensity has a significance value <0.05, which means rainfall, rainy days and rainfall has a 93% influence on the productivity of mango crop arumanis. In the regression of linear productivity at temperatures in Pasuruan Regency, temperature has no effect on reducing productivity. But in Wonorejo sub-district the temperature has an effect of 80.2% decreasing productivity because it has a significant value <0.05. In the linear regression of productivity at the humidity in each sub-district that humidity does not have the effect of decreasing the productivity of arumanis mangoes, but in the prigen sub-district has an effect of 58.60% decreasing productivity because it has a significant value <0.05. Climate change makes the situation and conditions have an impact on arumanist mango plants. The resulting impacts tend to be more productive than to increase productivity. High levels of rainfall and moisture cause planting to be susceptible to disease attacks, as well as high temperatures will have an effect on pest cycles that culminate in physical damage to plants. The result of the equations obtained needs to be used for estimation in plant adaptations to the environment. The estimation is to overcome the positive impacts that need to be developed and maintained, while the negative side of the productivity of mango crops is adapted to the environment.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/625/051907399
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry > 634.4 Other fruits > 634.44 Anacardiaceous fruits
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:24
Last Modified: 24 Aug 2020 07:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173811
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item