Purba, Anggi Titin Anne (2019) Pengaruh Jarak Tanam Dan Waktu Penyiangan Terhadap Pertumbuhan Gulma Dan Hasil Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) memiliki peran strategis dalam pangan nasional sebagai sumber protein dan minyak nabati setelah kacang kedelai. Selain untuk bahan pangan kacang tanah juga digunakan sebagai bahan baku industri. Pulau di Indonesia yang paling luas menghasilkan kacang tanah ialah di pulau Jawa. Luas panen kacang tanah di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 ialah 139.544 ha dan mengalami penurunan sebanyak 349 ha (0.25persen) dibandingkan pada tahun 2014. Penurunan luas panen kacang tanah tersebut akan berpengaruh pada produktivitas kacang tanah. Di Indonesia rendahnya produksi kacang tanah disebabkan pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman dan kekeringan. Untuk mengatasi kendala tersebut dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya seperti pengaturan populasi tanaman untuk mempermudah pemeliharaan, penggunaan varietas untuk perbaikan mutu benih dan optimalisasi pemeliharaan tanaman seperti pemupukan, pengairan dan penyiangan. Pengaturan populasi tanaman berhubungan dengan jarak tanam yang akan berpengaruh pada persaingan unsur hara, air dan cahaya matahari sehingga apabila tidak diatur akan menurunkan produktivitas tanaman. Jarak tanam yang semakin rapat akan meningkatkan daya saing terhadap pertumbuhan gulma karena tajuk tanaman dapat menghambat penyinaran matahari ke tanah sehingga menghambat pertumbuhan gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan waktu penyiangan gulma terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei – Agustus 2018. Penelitan ini dilaksanakan di UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang terletak di Jl. Raya Randuagung, Kec. Singosari, Kab. Malang Jawa Timur dengan ketinggian tempat 400-700 mdpl. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah cangkul, tugal, gembor, ember, meteran, timbangan digital, kamera, oven, amplop, Leaf Area Meter (LAM), dan kuadran (frame) berukuran 50 cm x 50 cm, alat tulis, dan kalkulator . Bahan yang digunakan ialah benih kacang tanah varietas Takar 2, pupuk yang digunakan ialah 50 kg urea, 100 kg SP36 dan 50-100 kg KCL/ha. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT). Dengan jarak tanam (J) ditempatkan sebagai Petak utama yang terdiri dari 3 taraf, J1 : 35 cm X 10 cm, J2 : 35 cm X 15 cm, J3 : 35 cm X 20 cm dan Anak Petak ialah Penyiangan Gulma (P) yang terdiri dari 4 taraf, P1 : Tanpa Penyiangan, P2 : Penyiangan 14 HST dan 28 HST, P3 : Penyiangan 21 HST dan 35 HST, P4 : Penyiangan 28 HST dan 42 HST. Pada penelitian ini terdapat 12 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 36 petak perlakuan. Parameter pengamatan tanaman dalam penelitian ini yaitu pengamatan pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, luas daun, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman dan untuk pengamatan hasil tanaman meliputi jumlah polong per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot polong segar per petak panen, bobot polong kering per petak panen, bobot 100 bijiii per petak panen dan bobot polong kering (ton/ha). Sedangkan pada pengamatan gulma, dilakukan penghitungan jumlah dan identifikasi spesies yang ada pada setiap petak contoh kudrat, lalu dilakukan analisa vegetasi dengan rumus perhitungan yang mengacu pada perhitungan mutlak dan nisbi dari kerapatan, frekuensi, dominansi, serta Summed Dominance Ratio (SDR) setiap spesies gulma yang ada pada petak percobaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5%. Hasil analisis vegetasi gulma yang tumbuh setelah pemberian perlakuan jarak tanam dan waktu penyiangan menunjukkan bahwa pada lahan penelitian terdapat 8 jenis gulma. Gulma yang tumbuh berjenis teki-tekian, berdaun sempit dan berdaun lebar. Perlakuan jarak tanam yang dikombinasikan dengan waktu penyiangan gulma mampu menurunkan bobot kering total gulma serta terjadi interaksi pada tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah polong, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot polong segar per petak panen, bobot polong kering per petak panen, bobot 100 biji dan bobot polong kering (ton/ha). Jarak tanam 35 cm X 10 cm yang dikombinasikan dengan waktu penyiangan 28 hst dan 42 hst dan jarak tanam 35 cm X 20 cm yang dikombinasikan dengan waktu penyiangan 14 hst dan 28 hst menghasilkan pertumbuhan yang optimal.
English Abstract
Groundnut (Arachis hypogaea L.) has a strategic role in national food as a source of protein and vegetable oil after soybeans. In addition to food, groundnut is also used as industrial raw materials. Indonesia's most extensive island produces groundnut is in Java island. Groundnut harvest area in East Java island in 2015 is 139,544 ha and decreased by 349 ha (0.25 persen) compared to 2014. Decrease in the area of groundnut harvest will affect the productivity of groundnut. In Indonesia the low production of groundnut is due to soil cultivation, planting, crop maintenance and drought. To overcome these obstacles can be done with the improvement of cultivation such as setting the plant population to facilitate the maintenance, the use of varieties for improvement of seed quality and optimization of plant maintenance such as fertilization, irrigation and weeding. The setting of plant population is related to plant spacing that will affect the competition of nutrients, water and sunlight so that if not regulated will decrease the productivity of the plant. The increasingly tight spacing will increase the competitiveness of weed growth because plant canopy can inhibit the light emission to the ground to inhibit weed growth. This study aims to determine the effect of plant spacing and weeding time on the growth and yield of groundnut (Arachis hypogaea L.). The research was conducted in Technical Implementation Unit Seed of Singosari, Randuagung Street, Singosari District, Malang Regency. Tools to be used in hoe, the suit, watering pot, bucket, meter, digital scales, camera, oven, envelope, Leaf Area Meter (LAM), and quadrant (frame) measuring 50 cm x 50 cm, stationery, calculator. The material used is Takar 2 varieties, the fertilizer used is 50 kg of urea, 100 kg SP36 and 50-100 kg KCL / ha. The design used in this research is Split Plot Desin (SPD). Plant spacing (J) as the main plot consist of 3 levels, J1: 35 cm X 10 cm, J2: 35 cm X 15 cm, J3: 35 cm X 20 cm and Weeding time (P) is sub plot consist 4 levels, P1: weedy, P2: weeding 14 DAP and 28 DAP, P3: weeding 21 DAP and 35 DAP, P4: weeding 28 DAP and 42 DAP. In this study there were 12 treatment combinations, each treatment was repeated 3 times, so that obtained 36 plot treatment. Plant observation parameters in this study were observations of plant growth including plant height, number of leaves, number of pods, leaf area, fresh weight of plants and dry weight of plants and observation of crop yields including number of pods per plant, number of filled pods per plant, number of empty pods per plant, fresh weight of pods per harvest plot, dry weight of pods per harvest plot, 100 seeds weight per harvest plot, and dry pod weight (tons/ha). Whereas weed observation was carried out by calculating the number and identification of species in each sample plot, then analyzing vegetation using a calculation formula that refers to absolute and relative calculations of density, frequency, dominance, and Summed Dominance Ratio (SDR) of each species of weed which is in the trials plot. Based on the data obtained from the results of further research, data analysis was carried out using a variety of analyzes (F test) with a level of 5%. The results of analysis of weed vegetation that grew after the treatment of spacing and weeding time showed that there were 8 types of weeds in the studyiv area. weeds that grow are sedges, grasses and broadleaves. Treatment of spacing combined with weeding time can reduce total weed dry weight and interaction with plant height, number of leaves, leaf area, number of pods, fresh weight of plants, dry weight of plants, number of empty pods per plant, fresh weight of pods per harvest plot, dry weight of pods per harvest plot, 100 seeds weight per harvest plot, and dry pod weight (tons/ha). The spacing of 35 cm X 10 cm combined with the weeding time 28 DAP and 42 DAP and spacing of 35 cm X 20 cm combined with the weeding time 14 DAP and 28 DAP resulted in optimal growth.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2019/696/051907470 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry > 634.6 Tropical and subtropical fruits > 634.65 Papayas, avocados, mangosteens > 634.651 Papayas > 634.651 8 Special cultivation methods; Fertilizers, soil conditioners, growth regulators |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 06:48 |
Last Modified: | 10 Aug 2020 06:48 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173719 |
Actions (login required)
View Item |