Syahrani, Fia Rifta (2019) Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tunas Tanaman Anubias (Anubias Barteri Var.Nana) Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Anubias var.Nana (Anubias barteri var.Nana) merupakan tanaman hias air, yang dimanfaatkan menjadi bagian dari dekorasi akuarium (aquascaping). Nilai jual dan permintaan pasar tanaman anubias ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman hias air lainnya. Namun pertumbuhan tanaman anubias yang lambat, membuat budidaya tanaman yang dilakukan secara kovensional dinilai kurang efektif, karena membutuhkan waktu yang lama untuk memproduksi tanaman anubias, sehingga ketersediaannya tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman ini adalah perbanyakan yang dilakukan dengan metode kultur jaringan, metode tersebut dianggap lebih efektif karena dapat dihasilkan jumlah tanaman yang banyak dalam satu waktu, sehingga produktivitas tanaman ini dapat meningkat. Kondisi fisiologis satu tanaman dengan tanaman lain berbeda berbeda, maka untuk membudidayakan suatu tanaman dengan metode kultur jaringan sangat diperlukan penelitian untuk dapat menyediakan lingkungan dan tempat tumbuh yang optimal untuk pertumbuhan tanaman. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mencari perlakuan yang terbaik agar pertumbuhan tanaman anubias lebih optimal. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan SEAMEO BIOTROP Jl. Raya Tajur KM 7. Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 – Januari 2019. Menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 3 faktor yaitu intensitas cahaya (I); sitokinin BAP (S) dan auksin NAA (A). Faktor Intensitas Cahaya terdiri dari 3 taraf yaitu intensitas cahaya 750 lux; 1500 lux dan 2250 lux, kemudian faktor sitokinin BAP terdiri dari 3 taraf yaitu 0 mg l-1; 3 mg l-1 dan 5 mg l-1, pada faktor auksin NAA terdiri 3 taraf yaitu 0 mg l-1; 3 mg l-1 dan 5 mg l-1. Sehingga didapatkan 27 perlakuan dimana setiap perlakuan tersebut diulang sebanyak 3kali. Parameter yang diamati melputi waktu muncul tunas, persentase jumlah tunas yang muncul pada eksplan, jumlah tunas, tinggi tunas dan jumlah akar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf nyata 5% dan apabila berbeda nyata diuji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf kesalahan 5% Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa pemberian perlakuan intensitas cahaya 2250 lux, sitokinin BAP 5mg l-1, dan auksin NAA 0,5 mg l-1 merupakan perlakuan dengan hari muncul tunas tercepat yaitu 7,33 hari. Kemudian tanpa adanya pemberian perlakuan BAP pada eksplan memberikan pengaruh tidak munculnya tunas baru. Kemudian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan intensitas cahaya, sitokinin BAP dan auksin NAA memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah tunas pada analisis ragam dengan taraf nyata 5%. Pada parameter lain seperti tinggi tunas dan jumlah akar, tidak ditemukan pengaruh yang nyata antara interaksi ketiga faktor. Setelah dilakukannya uji lanjut BNT dengan taraf kesalahan 5%, didapatkan hasil perlakuan intensitas cahaya 750 lux, sitokininii BAP 5 mg l-1 dan auksin NAA 0 mg l-1 menghasilkan jumlah tunas terbanyak sebanyak 5 tunas per eksplan.
English Abstract
Anubias var.Nana (Anubias barteri var.Nana) is an ornamental water plant, which is used as a part of aquarium decoration (aquascaping). The market value and demand for this anubias plant are higher than other water ornamental plants. The slow growth of anubias plants makes conventional cultivation of plants considered ineffective because it requires a long time to produce anubias so that their availability is unable to meet market demand. One way to increase the productivity of this plant is propagation carried out by tissue culture methods, the method is considered more effective because it can produce a large number of plants at one time, so that the productivity of these plants can increase. Because each physiological condition of one plant with its plants differs differently, so to cultivate a plant with tissue culture methods research is needed to be able to provide the optimal environment and growing place for plant growth. Mostly,this study was conducted to find the best treatment mostly the growth of anubias plants is more optimal. This research was conducted at BIOTROP SEAMEO Tissue Culture Laboratory Jl. Raya Tajur KM 7. Bogor, West Java. This research was conducted in September 2018 - January 2019. Used Split Plot Design (SPD) consisting of 3 factors, namely light intensity (I); cytokinin BAP (S) and auxin NAA (A). The Light Intensity faktor consists of 3 levels, namely light intensity 750 lux; 1500 lux and 2250 lux, then the BAP cytokinin faktor consists of 3 levels, namely 0 mg l-1; 3 mg l-1 and 5 mg l-1, in the auxin faktor NAA consists of 3 levels namely 0, mg l-1; 3mg l-1 and 5mg l-1. So that 27 treatments were obtained in which each treatment was repeated 3 times .The parameters observed were shoot time, the percentage of shoots that appeared on explants, number of shoots, shoot height and number of roots. The data obtained were analyzed using variance analysis with a real level of 5% and if significantly different, the Least Significant Different (LSD) was tested with an error rate of 5%. The results of this study indicate that the administration of light intensity of 2250 lux, BAP 5mg l-1 cytokinin, and NAA auxin 0.5 mg l-1 was the treatment with the fastest shoot day which was 7.33 days. Then without the application of BAP treatment on explants it has an effect not the emergence of new shoots. The results of this study indicate that the application of light intensity, cytokinin BAP and auxin NAA gave a significant effect on the number of shoots in the analysis of variance with a real level of 5%. In other parameters such as shoot height and root number, no significant effect was found between the interactions of the three factors. And after carrying out the LSD further test with a 5% error level, the results of the application of light intensity of 750 lux were obtained, BAP 5 mg l-1 cytokinin and NAA 0 mg l-1 auxin produced the highest number of shoots of 5 shoots.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2019/748/051907632 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.9 Flowers and ornamental plants |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:19 |
| Last Modified: | 24 Aug 2020 07:19 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173675 |
Actions (login required)
 |
View Item |