Karakterisasi Morfologi Bawang Putih (Allium Sativum) Koleksi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

Ardiansyah, Irham (2019) Karakterisasi Morfologi Bawang Putih (Allium Sativum) Koleksi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang putih adalah tanaman berumbi dari genus Allium. Menurut Noor et al. (2017) aneka bawang saat ini sudah menjadi salah satu komoditas hortikultura yang penting dan sensitif terhadap aspek sosial dan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2018), rata-rata jumlah konsumsi per kapita seminggu bawang putih tahun 2013-2016 menunjukkan adanya peningkatan dengan nilai secara berurutan sebesar 6.54 g, 8.50 g, 9.49 g, dan 9.61 g. Permasalahan dalam kegiatan budidaya bawang putih salah satunya adalah keberadaan deskripsi bahan tanam. Menurut Food and Environtment Research Agency (2010), bahan tanam terutama varietas yang sudah dibudidayakan secara komersial harus memiliki publikasi deskripsi tepat yang dapat membedakan identitas dan ciri varietas tersebut dengan varietas lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan karakterisasi pada sumberdaya genetik bawang putih untuk meningkatkan pemanfaatannya. Hasil dari kegiatan karakterisasi ini dapat menjadi acuan dalam pemanfaatan sumberdaya genetik bawang putih yang dimiliki. Penelitian dilaksanakan di Desa Pandesari Kecamatan Pujon, Malang pada bulan Oktober 2018 sampai bulan Febuari 2019. Desain rancangan lahan pengamatan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tujuh perlakuann dan diamati sebanyak empat ulangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi tiga aksesi dan empat varietas bawang putih koleksi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur serta mengetahui tingkat keragaman dari karakter kuantitatifnya. Hipotesis dari penelitian ini yaitu tiga aksesi dan empat varietas bawang putih koleksi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur memiliki karakteristik morfologis yang berbeda serta memiliki tingkat keragaman yang tinggi pada seluruh karakter kuantitatifnya. Karakterisasi didasarkan pada deskriptor Allium spp. oleh International Plant Genetic Resources (IPGRI) tahun 2001 dan Garlic (Allium sativum L.) oleh International Union for the Protection of New Varieties of Plants (UPOV) tahun 2001 dengan beberapa tambahan pada karakter pengamatan. Tingkat keragaman data dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat keragaman dikategorikan rendah apabila nilai KK suatu data berada pada 0,1 – 25%, kategori sedang apabila nilai KK sebesar 25,1 – 50%, dan kategori tinggi apabila nilai KK lebih dari 50,1%. Berdasarkan hasil penelitian, bawang putih B4, B5, dan B6 memiliki habitus tanaman semi-erect, sikap daunnya yang menunduk dapat melindungi lapisan bawah daun dari paparan sinar matahari. Bawang putih B7 tidak memiliki scape. Semua jenis bawang putih memiliki umbi kecil di bagian atas permukaan tanaman yang disebut bulblet. Tingkat keragaman yang diperoleh yaitu tiga karakter dengan kategori tinggi, empat karakter dengan kategori sedang, dan empat karakter dengan kategori rendah. Tiga aksesi dan empat varietas bawang putih koleksi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur memiliki karakteristik morfologi yang berbeda serta memiliki tingkat keragaman yang tidak seluruhnya tinggi pada karakter kuantitatifnya.

English Abstract

Garlic is a bulbous plant in Allium genus. According to Noor et al. (2017), nowadays Allium spp. has become one of the important and sensitive horticulture commodities to social and economic aspects in Indonesia. Based on Central Bureau of Statistics (2018), data of total consumption per capita per week in 2013-2016 shows an increase sequentially from 6.54 grams, 8.50 grams, 9.49 grams and 9.61 gram. One of problems in garlic cultivation is the existence of planting material description. According to the Food and Environmental Research Agency (2010), every planting matieral especially the commercial one should have published description that shows its difference morphological characters with other varieties. Therefore. Genetic resources should be characterized to improve its use. The result of this characterization can be used as reference to manage the use of owned garlic genetic resources. This research was held in Pandesari, Pujon, Malang from Oktober 2018 until Febuari 2019. The design of this research is using Randomized Block Design (RBD) with seven treatment which are three accessions and four varieties of garlic planting material and planted into four repetition. The purpose of this research is to know morphological character information of three accessions and four varieties of garlic collection of East Java Agricultural Technology Assessment Center and also to know its variability level of its quantitative characters. Hypothesis of this research is three accessions and four varieties garlic collection of East Java Agricultural Technology Assessment Center has different morphological characteristics and also has high level of variability in all of its quantitative characters. Characterization is based on descriptor guide of Allium spp. by International Plant Genetic Resources (IPGRI) 2001 and descriptor guide of Garlic (Allium sativum L.) by International Union for the Protection of New Varieties of Plants (UPOV) 2001 with some additions in observation charater for completing data. Based on the results of the research, each accession and variety of garlic that was observed had different morphological characteristics and had diversity level that is not entirely high in its quantitative character. Level of diversity is categorized into low, medium, and high. Level of diversity is categorized low if CV value of data is 0,1 – 25%. It will be categorized into medium level if the value of CV is 25,1 – 50%. Level of diversity is categorized high if CV value of data is above 50,1%. Based on the result of this research, it’s known that B4, B5, and B6 garlic has semi-erect foliage attitude. Its leaf characteristic that looks bow can cover the bottom layer of leaves from direct sunlight. B7 garlic doesn’t has the flowering stem that called scape. All types of garlic has small bulb that formed in above ground level part of garlic that called bulblet. The observation result of quantitative characters variability level shows that three charcaters are categorized high, four characters are categorized medium, and four characters are categorized low. Each garlic accession and variety collection of East Java Agricultural Technology Assessment Center has different morphological characteristics and also does not have high level of variability in every quantitative character. vii

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/734/051907649
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.2 Edible tubers and bulbs > 635.25 Onions
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:19
Last Modified: 24 Aug 2020 07:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173658
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item