Pengaruh Waktu Penyiangan Gulma dan Perbedaan Dosis Herbisida terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Vigna radiata L.)

Wahida, Rahmania (2019) Pengaruh Waktu Penyiangan Gulma dan Perbedaan Dosis Herbisida terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu tanaman leguminosae yang cukup penting di Indonesia. Permintaan kacang hijau di masyarakat cukup tinggi, sementara laju peningkatan luas areal tanamnya masih rendah dibandingkan dengan luas areal tanam tanaman kedelai. Kendala yang dialami saat budidaya kacang hijau di lapangan diantaranya jumlah tanaman pengganggu atau gulma serta cara pengelolaan gulma yang kurang efektif dan efisien. Gulma dapat mengurangi kualitas maupun kuantitas produksi tanaman kacang hijau. Tumbuhnya gulma di sekitar tanaman budidaya tidak dapat dihindarkan. Penurunan hasil yang diakibatkan persaingan gulma terhadap tanaman budidaya dapat mencapai 50%, oleh karena itu usaha untuk meningkatkan hasil produksi tanaman budidaya melalui pengendalian gulma secara efektif dan efisien perlu dilakukan. Pengendalian gulma yang umum dilakukan oleh petani secara manual dengan tangan dan sabit. Tenaga kerja yang dibutuhkan saat pengendalian gulma secara manual cukup banyak. Kombinasi antara pengendalian secara manual dan kimiawi perlu dilakukan saat pengendalian gulma. Hal tersebut dapat menekan biaya tenaga kerja dan efisiensi waktu. Hasil tanaman kacang hijau perlu ditingkatkan untuk mencukupi kebutuhan pangan, maka diperlukan penelitian mengenai ketepatan metode pengendalian gulma serta waktu penyiangan gulma. Hipotesis penelitian ini adalah pengendalian gulma dengan herbisida pra tumbuh berbahan aktif Oksifluorfen yang berbeda dengan satu kali penyiangan dapat menekan pertumbuhan gulma, meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada tanaman kacang hijau. Penelitian dilakukan di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dengan empat ulangan sehingga diperoleh 28 petak percobaan. Adapun perlakuan yang digunakan sebagai berikut : P1 = tanpa penyiangan, P2 = penyiangan 1 kali (15 hst), P3 = penyiangan 2 kali (15 dan 30 hst), P4 = Oksifluorfen 240 g ha-1, P5 = Oksifluorfen 240 g ha-1 + penyiangan 30 hst, P6 = Oksifluorfen 480 g ha-1, P7 = Oksifluorfen 480 g ha-1 + penyiangan 30 hst. Parameter yang diamati yaitu pengamatan gulma meliputi perhitungan jumlah dan identifikasi spesies pada setiap petak contoh kemudian di analisa vegetasi menggunakan perhitungan kerapatan, dominansi, frekuensi, nilai penting, Summed Dominance Ratio (SDR) dan bobot kering gulma, fitotoksisitas, efisiensi pengendalian gulma. Pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Pengamatan komponen hasil meliputi bobot kering tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji dan hasil panen. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam uji F taraf 5%. Jika hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata akan diuji lanjut dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi waktu penyiangan dan pemberian herbisida pra tumbuh Oksifluorfen memberikan pengaruh nyata Dalam menghambat pertumbuhan gulma, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Peningkatan dosis herbisida pra tumbuh Oksifluorfen 240 g ha-1 menjadi 480 g ha-1 memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Perlakuan herbisida Oksifluorfen 240 g ha-1 + penyiangan 1 kali pada 30 hst (P5) cukup efektif dalam menghambat pertumbuhan gulma, serta dapat meningkatkan hasil panen kacang hijau dan layak secara ekonomi.

English Abstract

Mung beans (Vigna radiata L.) is one of the most important leguminous plants in Indonesia. The demand of mung bean in the community is high, while the rate of increasing crop area is lower than the crop area of soybean. One of the obstacle during mung beans cultivation in the field is number of weeds and weed management that less effective and efficient. The weeds can decrease the quality and quantity of mung bean production. The growth of weed around cultivated area is difficult to avoid the competition between weed and cultivation can decrease the result amount 50%. Therefore, the effort to improve cultivated plant production through effective and efficient weed control needs to be improved. Common weed control methods by farmers are weeding manually by hand and scythe. The labor required during manual weeding. A combination of manual and chemical weed control needs it can reduce labor costs and time efficient. The result of mung bean should be increased to fulfill the food needs, thus, it is needed to do research on the accuracy of weed control method and timing of weeding. The hypothesis of this research is weed control with active oxyfluorfen pre-emergence herbicide and weeding one time can suppress weed growth, increase growth and yield of mung beans. This research was conducted in Ngijo Village, Karangploso District, Malang. This research was conducted from August to October 2018. The research uses Randomized Block Design with 7 treatments with 4 replications to obtain 28 plot of experiments. The treatments divided into : P1 = no weeding, P2 = weeding one time (15 dap), P3 = weeding two times (15 and 30 dap), P4 = Oxyfluorfen 240 g ha-1, P5 = Oxyfluorfen 240 g ha-1 + 30 dap weeding, P6 = Oxyfluorfen 480 g ha-1, P7 = Oxyfluorfen 480 g ha-1 + 30 dap weeding. Parameter to be observed is weed observation including calculation of number and species identification in each sample plot then analyzed vegetation using density calculation, domination, frequency, important value, Summed Dominance Ratio (SDR) and weight of dried weed, phytotoxicity observation, weed control efficiency. The growth observation includes plant height, leaf area and number of leaves. The result of observation component includes dry weight plant, number of pods per plant, weight of seeds per plant, weight of 100 seeds and yields. The data obtained from the observation analyzed by using F-test analysis of 5% level. If the test results obtained the real difference will be tested further with the BNT test at the 5% level. The research result showed that the combination hand weeding with dose of herbicide Oxyfluorfen has a significant effect on inhibit weed growth, so that it can increase plant growth and yield of mung bean. Increased dosage of the herbicide Oxyfluorfen gives an effect that is not significantly different. The treatment of Oxyfluorfen 240 g ha-1 + weeding 1 time at 30 days (P5) is effective to inhibit weed growth, improve yields of mungbean and economically feasible.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/220/051906963
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.3 Legumes, forage crops other than grasses and legumes > 633.304 Cultivation, harvesting, related topics > 633.304 8 Special cultivation methods; Fertilizers, soil conditioners, growth regulators
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 31 Oct 2019 06:53
Last Modified: 31 Oct 2019 06:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173651
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item