Pengaruh Pemberian Biourine Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata L.)

Amanda, Mardhatillah Fry (2019) Pengaruh Pemberian Biourine Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata L) ialah salah satu tanaman pangan yang dikonsumsi dan sangat disukai masyarakat Indonesia. Jagung manis merupakan salah satu bahan pangan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Budidaya jagung manis (sweet corn) mulai berkembang di Indonesia, walaupun masih terbatas pada daerah dekat perkotaan (Purwono dan Hartono 2005). Salah satu usaha untuk mengahasilkan produksi dan kualitas jagung manis yang optimal perlu pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tanaman jagung manis membutuhkan unsur hara yang lengkap , yaitu unsur hara makro dan mikro dengan komposisi seimbang. Tanaman yang mendapat cukup hara dapat menyelesaikan siklus hidupnya lebih cepat, sedangkan tanaman yang kekurangan hara dapat lebih lambat dipanen, tetapi jika tanaman kelebihan hara juga tidak baik karena dapat meracuni tanaman, sehingga pada proses pertumbuhan dan perkembangannya akan terganggu (Rasyid et al. 2010). Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman jagung yaitu dilakukan dengan penggunaan pupuk organik cair. Pupuk organik cair ialah suatu jenis pupuk organik yang bahan baku utamanya berasal dari pemanfataan urin. Pada penelitiaan ini pupuk yang digunakan untuk meningkatkan produksi dan unsur hara pada tanaman ialah biourine sapi. Penelitian ini bertujuan Untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh aplikasi biourine sapi terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis (Zea mays saccharata L.) pada berbagai tingkat perlakuan biourine sapi dan Untuk mengetahui hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata L.) pada berbagai tingkat perlakuan aplikasi biourine sapi. Hipotesis pada penelitian ini adalah pemberian biourine dengan perlakuan dosis 300 l ha-1 akan memberikan pertumbuhan dan hasil produksi yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan dosis yang lain. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2018 - Januari 2019 di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dengan 5 kali ulangan, yaitu : P0 : Tanpa biourin (kontrol), P1 : Biourin 75 l ha-1, P2 : Biourin 150 l ha-1, P3 : Biourin 225 l ha-1, P4 : Biourin 300 l ha-1, sehingga perlakuan berjumlah 25 petak dan ukuran setiap petak 1,5 m x 5,4 m. Pengamatan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah pengamatan pertumbuhan terdiri dari tinggi tanaman (cm) dan luas daun (cm2). Pengamatan panen terdiri dari bobot tongkol berkelobot (g), bobot tongkol tanpa kelobot (g), lilit tongkol (g), panjang tongkol tanpa kelobot (g), bobot segar tanaman (g) dan bobot kering tanaman (g). Data pengamatan yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf kepercayaan 5%. Apabila hasil analisis tersebut beda nyata (F hitung > F tabel 5%), maka akan dianjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf kepercayaan 5%.ii Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biourine sapi dengan dosis 300 l ha-1 memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan biourin lainnya.

English Abstract

Sweet corn (Zea mays saccharata L) is one of the food plants that is consumed and is very liked by the people of Indonesia. Sweet corn is one of the food ingredients that is very potential to be developed. Corn has adequate nutrition and crude fiber as a staple food as a substitute for rice. Sweet corn cultivation has begun to develop in Indonesia, although it is still limited to areas near urban areas (Purwono and Hartono 2005). One effort to produce optimal sweet corn production and quality needs fertilization that is suitable with the needs of the plant. Sweet corn plants need complete nutrients, namely macro and micro nutrients with a balanced composition. Plants that get enough nutrients can complete their life cycle faster, whereas nutrient deficient plants can be harvested more slowly, but if excess plant nutrients are also not good because it can poison the plant, so the growth and development process will be disrupted (Rasyid et al. 2010). Efforts are being made to increase the production and quality of corn plants, which is done by using liquid organic fertilizer. Liquid organic fertilizer is a type of organic fertilizer whose main raw material comes from the use of urine. In this research, fertilizer used to increase production and nutrients in plants is cow biourine. This study aims to study and determine the effect of the application of beef biourine on the growth of sweet corn (Zea mays saccharata L.) plants at various levels of beef biourine treatment and to determine the yield of sweet corn plants (Zea mays saccharate L.) at various levels of beef biourine application treatment. The hypothesis in this study is the administration of biourine with a treatment dose of 300 l ha-1 will provide better growth and yield compared to other treatment doses. The study was conducted in October 2018 - January 2019 in Jatimulyo Village, Lowokwaru District, Malang City. The study was conducted using a randomized block design (RBD) with 5 treatments with 5 replications, namely: P0: Without biourin (control), P1: Biourin 75 l ha-1, P2: Biourin 150 l ha-1, P3: Biourin 225 l ha-1, P4: Biourin 300 l ha-1, so that the treatment amounted to 25 plots and the size of each plot was 1.5 mx 5.4 m. Observations that will be made in this study are growth observations consisting of plant height (cm) and leaf area (cm2). Observation of the harvest consisted of weighted cob with weight (g), weight of cob without kelobot (g), wrapped around cob (g), length of cob without kelobot (g), fresh weight of plants (g) and dry weight of plants (g). Observation data obtained will be analyzed using analysis of variance (F test) at a 5% confidence level. If the results of the analysis are significantly different (F count> F table 5%), it will be followed by further tests of the Least Significant Difference (LSD) with a confidence level of 5%. The results showed that the cattle biourine treatment with a dose of 300 l ha- 1 had a real effect on the growth and yield of maize plants better than other biourin treatments.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/727/051907642
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.6 Edible garden fruits and seeds > 635.67 Corn > 635.672 Sweet corn
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:18
Last Modified: 20 May 2022 03:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173628
[thumbnail of MARDHATILLAH FRY AMANDA (2).pdf] Text
MARDHATILLAH FRY AMANDA (2).pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item