Pengaruh Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai

Aliviyanto, Hajjar Agung (2017) Pengaruh Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penerimaan pajak merupakan salah satu penerimaan yang sangat diandalkan oleh setiap negara. Penerimaan pajak ini di pengaruhi tidak hanya oleh faktor internal dari kebijakan DJP tetapi juga di pengaruhi oleh faktor eksternal seperti ekonomi makro. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh inflasi dan tingkat suku bunga terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder mengernai tingkat inflasi, tingkat suku bunga, serta penerimaan PPN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 6 KPP di Malang yaitu KPP Malang Selatan, KPP Malang Utara, KPP Madya Malang, KPP Kepanjen, KPP Singosari dan KPP Batu periode 2014-2016 yang berjumlah 36 sampel dengan metode sampel jenuh. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisisi regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat inflasi berpengaruh positif terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai, sedangkan tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Inflasi berpengaruh positif terhadap penerimaan PPN dikarenakan jika terjadi kenaikan tingkat inflasi akan mempengaruhi harga jual dan jasa dimana harga jual barang dan jasa merupakan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN. Terjadinya kenaikan tingkat inflasi akan mengakibatkan harga jual barang dan jasa juga akan meningkat yang berarti DPP PPN juga meningkat. Meningkatnya DPP PPN akan berpengaruh langsung terhadap besarnya penerimaan PPN yang juga akan meningkat. Tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap penerimaan PPN dikarenakan jika suku bunga tinggi, masyarakat akan lebih suka menyimpan uangnya di bank karena masyarakat dapat mengharapkan pengembalian yang menguntungkan. Pada posisi ini, permintaan masyarakat untuk memegang uang tunai menjadi lebih rendah karena mereka sibuk mengalokasikanya ke dalam bentuk portofolio perbankan (deposito dan tabungan). Seiring dengan berkurangnya jumlah uang yang beredar, kegiatan konsumsi pun menurun. Menurunya tingkat konsumsi akan mengakibatkan turunya penerimaan PPN karena PPN merupakan pajak atas konsumsi. Penelitian ini membuktikan bahwa tingkat inflasi dan tingkat suku bunga mempunyai pengaruh terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Tingkat inflasi memiliki pengaruh yang besar pada Penerimaan PPN oleh karena itu untuk menjaga Penerimaan PPN, pemerintah harus tetap menjaga tingkat inflasi agar tetap stabil sehingga dapat meminimalisasi penurunan Penerimaan PPN. Serta menjaga stabilitas tingkat suku bunga agar dapat menjaga pola konsumsi masyarakat agar tidak mengurangi penerimaan PPN

English Abstract

Tax receipts are one of the most reliable receipts by any country. This tax revenue is influenced not only by internal factors of DJP but also influenced by external factors such as macroeconomics. This study aims to examine the effect of inflation and interest rates on the receipt of Value Added Tax. This study is a quantitative study using secondary data about inflation rate, interest rate, and acceptance of VAT. Samples used in this study include 6 KPP in Malang period 2014-2016 which amounted to 36 samples with saturated sample method. The technique used in this research is multiple linear regression analysis using SPSS. The results of this study show that the inflation rate positively affects the acceptance of Value Added Tax, while the interest rate has a negative effect on the receipt of Value Added Tax. Inflation positively affects VAT revenues because if an increase in the rate of inflation will affect the selling price and services where the selling price of goods and services is the Basic Tax Imposition (DPP) VAT. The rise of the inflation rate will result in the selling price of goods and services will also increase, which means the DPP VAT also increases. Increased DPP VAT will directly affect the amount of VAT revenue will also increase. Interest rates have a negative effect on VAT revenues because if interest rates are high, people will prefer to keep their money in the bank because people can expect profitable returns. In this position, people's demand for cash holdings is lower because they are busy allocating it into the form of a banking portfolio (deposits and savings). Along with the reduced amount of money in circulation, consumption activity also declined. The decline in consumption will result in the reduction of VAT because VAT is a tax on consumption. This study proves that the inflation rate and interest rate have an influence on Value Added Tax. The inflation rate has a big influence on VAT Reception therefore to keep the VAT Receipts, the government must keep the inflation rate stable so as to minimize the decrease of VAT Receipts. As well as maintaining the stability of interest rates in order to maintain the pattern of public consumption in order not to reduce the acceptance of VAT.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2017/566/051707719
Uncontrolled Keywords: Inflasi, Tingkat Suku Bunga, PPN
Subjects: 300 Social sciences > 336 Public finance > 336.2 Taxes
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 28 Aug 2017 01:30
Last Modified: 27 Nov 2020 11:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1736
[thumbnail of Hajjar Agung Aliviyanto.pdf]
Preview
Text
Hajjar Agung Aliviyanto.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item