Prabawati, Febrika (2019) Periode Kritis Tanaman Kubis (Brassica oleracea L.) Akibat Persaingan Gulma pada Dataran Medium. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kubis termasuk ke dalam tanaman sayuran yang banyak diminati oleh masyarakat sebagai pelengkap lauk yang sehat dan bergizi. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kubis sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama keberadaan gulma. Tumbuhnya gulma disekitar tanaman kubis dapat menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas hasil tanaman kubis. Tanaman dalam satu periode tanamnya terdapat periode kritis persaingan di mana tanaman budidaya sangat peka terhadap keberadaan gulma sehingga dapat menyebabkan penurunan hasil secara nyata (Sebayang, 2017). Usaha untuk mencegah penurunan perlu dilakukan namun tidak pada seluruh fase tumbuh tanaman, maka perlu dipelajari periode kritis tanaman kubis terhadap keberadaan gulma sehingga dapat diketahui kapan saat yang tepat untuk dilakukan pengendalian gulma untuk mencegah kehilangan hasil yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di desa Bayem. kec. Kasembon, kab. Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember hingga Maret 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok sederhana (RAK). Penelitian menggunakan periode bergulma dan bebas gulma dengan empat tingkat periode (0-15 hst, 0-30 hst, 0-45 hst dan 0-60 hst) dan melakukan ulangan sebanyak 4 kali. Variabel pengamatan yang digunakan adalah SDR gulma, berat kering gulma, panjang tanaman, luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, berat krop, diameter krop dan hasil panen per hektar. Analisa data menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata antara periode bergulma dengan periode bebas gulma. Pengaruh tersebut ditunjukkan pada berbagai variabel pengamatan antara lain, panjang tanaman, luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, berat krop, diameter krop dan hasil panen per hektar. Hasil pengamatan setiap variabel menunjukkan terjadinya peningkatan pertumbuhan pada setiap periode bebas gulma. Semakin lama periode bebas gulma yang diterapkan maka tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Begitu sebaliknya, semakin lama periode bergulma maka dapat berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman. Periode bebas gulma 0-60 hst memiliki hasil lebih baik dibandingkan dengan semua perlakuan. Kehilangan hasil karena kehadiran gulma pada pertanaman kubis dapat mencapai 79,6%. Periode kritis kubis dengan kehilangan hasil 5% terjadi pada 14 hst hingga 59 hst sedangkan dengan kehilangan hasil 10% pada tanaman umur 16 hst sampai 53 hst. Dengan demikian, waktu pengendalian gulma yang tepat dilakukan untuk mencegah kehilangan hasil yang tinggi pada saat tanaman berumur 14 hst hingga 59hst.
English Abstract
Cabbage is included in vegetable plants which are many people like and to be used as a healthy and nutritious complementary side dishes. The growth and development of cabbage plants are influenced by environmental factors, especially the presence of weeds. Weed growth around cabbage plants can cause a decrease in quantity and quality in the result of cabbage plants. Plants in one planting period, there is a critical period of competition where cultivated plants are very sensitive to the presence of weeds so it can cause a significant reduction in yield (Sebayang, 2017). Efforts to prevent decline need to be done but not in all phases of plant growth, it’s necessary to be learned that the critical period of cabbage plants against the presence of weeds so that can be known when is the right time to control weeds to prevent high yield loss. This research was conducted in Bayem village, sub-district Kasembon, district Malang. The research was conducted from December to March 2019. The research used a simple Randomized Block Design (RBD). The research used a period of germination and weed-free with four period levels (0-15 dap, 0-30 dap, 0-45 dap and 0-60 dap) and repeated 4 times. The observation variables used were weed SDR, weed dry weight, plant length, leaf area, plant fresh weight, plant dry weight, crop weight, crop diameter and harvest per hectare. Data analysis used variance analysis (ANOVA), if there is a real effect so it will be continued with the Smallest Significant Difference test at the level of 5%. The research results showed that there is a real influence between the period of germination and the weed free period. The influence is shown on various observation variables, such as: plant length, leaf area, plant fresh weight, plant dry weight, crop weight, crop diameter and harvest per hectare. The observation results in each variable showed that there is a growth increasing in each weed-free period. The longer the free weed period is applied, the plants can grow and develop optimally. On the contrary, the longer the period of germination can give a negative effect to plant growth. Weed free period 0-60 dap has better results which is compared to all treatments. The yield loss of cabbage because of weed can be reach about 79,6%. The critical period of cabbage with a yield loss of 5% occurs at 14 dap to 59 dap meanwhile a yield loss of 10% in plants aged 16 dap to 53 dap. Therefore, the right time for weed control to prevent high yield loss when the plants are 14 dap until 59 dap.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2019/213/051906956 |
| Uncontrolled Keywords: | - |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.3 Edible leaves, flowers, stems > 635.34 Cabbage |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:18 |
| Last Modified: | 24 Aug 2020 07:18 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173590 |
Actions (login required)
 |
View Item |