Pengaruh Kombinasi Aplikasi Kalium dan Beuveria bassiana pada Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Varietas Cilembu di Lahan Kering, Jatikerto.

Azizah, - (2019) Pengaruh Kombinasi Aplikasi Kalium dan Beuveria bassiana pada Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Varietas Cilembu di Lahan Kering, Jatikerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) termasuk kelompok tanaman umbi yang saat ini mempunyai peran penting yang tidak hanya berfungsi sebagai sumber bahan pangan pengganti, tetapi juga untuk keperluan berbagai sumber bahan baku industri. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin berkembang dan beragamanya varietas ubi jalar yang dikembangkan di Indonesia dan satu diantaranya adalah varietas Cilembu. Umbi ubi Cilembu memiliki rasa yang lebih manis sebagai akibat lebih tingginya kadar gula yang terkandung di dalam umbi tersebut, diperkirakan antara 5,38-6,87 %. Sedangkan kadar gula yang terkandung dalam umbi ubi jalar biasa hanya sekitar 4,8-5,23 %. Pengembangan ubi jalar Cilembu ke wilayah yang lebih rendah seperti dataran menengah dan dataran rendah perlu dilakukan. Hal ini selain bertujuan untuk menjaga kestabilan dan kontinyuitas umbi Cilembu di berbagai daerah, juga bertujuan untuk menekan tingginya fluktuasi harga umbi Cilembu di pasaran. Namun, satu permasalahan yang akan timbul ketika tanaman ubi jalar Cilembu ini dikembangkan ke wilayah yang lebih rendah adalah tingginya suhu yang berpengaruh terhadap proses pembentukan dan pengisian umbi serta tingginya serangan Cylas formicarius. Umbi yang terserang C. Formicarius akan memperpendek umur simpan dan menghasilkan rasa yang pahit, sedangkan kadar kemanisan umbi ubi jalar sangat ditentukan oleh lamanya waktu penyimpanan. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka perlu aplikasi pupuk kalium untuk meningkatkan ketahanan tanaman dari serangan C. formicarius dan kadar kemanisan umbi. Beauveria bassiana adalah cendawan entomopatogen yang memiliki kisaran inang yang luas dan terbukti efektif dalam mengendalikan serangan C. formicarius. Sehingga perlu mengetahui waktu aplikasi B. bassiana yang tepat untuk mengendalikan serangan hama C. formicarius. Tujuan penelitian adalah 1). Untuk mempelajari pengaruh dari kombinasi pupuk kalium + waktu aplikasi Beauveria bassiana pada hasil dan kualitas umbi dari ubi jalar varietas Cilembu. 2). Untuk mendapatkan informasi tentang kombinasi pupuk kalium + waktu aplikasi Beauveria bassiana yang tepat agar diperoleh hasil dan kualitas umbi dari ubi jalar varietas Cilembu yang terbaik di dataran rendah Jatikerto. Hipotesis yang diajukan adalah pemberian pupuk kalium 100 % + Beauveria bassiana 20 hst akan memberikan hasil umbi yang paling tinggi serta kualitas umbi yang paling baik pada ubi jalar varietas Cilembu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 hingga Maret 2019 di Agro Techno Park Universitas Brawijaya, terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan meliputi cangkul, timbangan analitik, meteran, penggaris, kamera, kertas label, ember, knapsack sprayer, oven, ii gunting, dan LAM. Bahan yang digunakan meliputi stek pucuk tanaman ubi jalar varietas Cilembu dari indukan yang telah berumur 2 bulan dengan ukuran panjang 25 cm, pupuk N (Urea :46% N), pupuk P (Ferthipos: 20% P2O5), pupuk kalium (KCl : 60% K2O) dan Beauveria bassiana. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali yaitu: 75 % Kalium + Beauveria bassiana 20 hst (P1), 75 % Kalium + Beauveria bassiana 35 hst (P2), 75 % Kalium + Beauveria bassiana 50 hst (P3), 100 % Kalium + Beauveria bassiana 20 hst (P4), 100 % Kalium + Beauveria bassiana 35 hst (P5), 100 % Kalium + Beauveria bassiana 50 hst (P6), 125 % Kalium + Beauveria bassiana 20 hst (P7), 125 % Kalium + Beauveria bassiana 35 hst (P8), 125 % Kalium + Beauveria bassiana 50 hst (P9), 75 % Kalium +Tanpa aplikasi Beauveria bassiana (P10), 100 % Kalium + Tanpa aplikasi Beauveria bassiana (P11) dan 125 % Kalium + Tanpa aplikasi Beauveria bassiana (P12). Pengamatan dilaksanakan pada 40, 55, 70, 85 hst dan 120 hst (panen) secara destruktif. Parameter pengamatan terdiri dari komponen pertumbuhan yaitu: jumlah cabang, jumlah daun, luas daun, beras segar total tanaman dan berat kering total tanaman. Komponen hasil yaitu: jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman, bobot umbi ekonomis per tanaman dan hasil umbi per hektar. Komponen kualitas yaitu: kemulusan umbi, tingkat serangan Cylas formicarius dan kadar gula terlarut pada umbi. Data hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil pengujian terdapat pengaruh nyata dari perlakuan maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan dengan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi aplikasi kalium dan Beauveria bassiana secara umum memberikan perngaruh yang nyata terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas ubi jalar varietas cilembu. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara umum pertumbuhan, hasil dan kualitas ubi jalar cilembu yang lebih baik pada parameter jumlah cabang, jumlah daun, luas daun dan bobot kering total tanaman, hasil konversi per hektar, jumlah umbi mulus dan kandungan gula terlarut didapatkan pada tanaman yang dipupuk 100 % kalium yang diikuti tanpa aplikasi B. bassiana. Hal ini juga didukung dengan nilai R/C rasio analisis usaha sebesar 3,9 artinya perlakuan tersebut layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Pemberian 75 % kalium harus diikuti dengan pemberian B. bassiana untuk memperoleh hasil panen dan kualitas yang sama dengan pemberian 100 % kalium.

English Abstract

Sweet potato (Ipomoea batatas L.) belongs to a group of tuber plants which currently has an important role that not only functions as a substitute food source, but also for various industrial raw material sources. This can be proven by the growing and variety of sweet potato varieties developed in Indonesia, and one of them is the Cilembu variety. Cilembu yam tubers have a sweeter taste as a result of higher sugar levels contained in these tubers, estimated at between 5,38-6,87 %. While the sugar content contained in ordinary sweet potato tubers is only about 4.8-5.23 %. Cilembu sweet potato development to lower areas such as middle land and low land needs to be done. Besides aiming to maintain the stability and continuity of Cilembu tubers in various regions, it also aims to reduce the high fluctuation of Cilembu tuber prices in the market. However, one problem that will arise when the Cilembu sweet potato plant is developed to a lower region is the high temperature which affects the process of forming and replacing tubers and the high attack of Cylas formicarius. Therefore, to anticipate these problem, it is necessary to apply Potassium fertilizer to increase the resistance of tubers from C. formicarius attack and the sweetness of Cilembu sweet potato tubers. Beauveria bassiana is an entomopathogenic fungus that has a broad range of hosts and has been shown to be effective in controlling C. formicarius attacks. So it is necessary to known the righ application time for B. bassiana to control C. formicarius pests. The objectives of the study are 1). To study the effect of the combination of potassium fertilizer + Beauveria bassiana application time on yield and quality of tubers from Cilembu sweet potato varieties. 2). To get information about the right combination of potassium fertilizer + Beauveria bassiana application time to obtain the best yield and quality of tubers from Cilembu sweet potato varieties in the Jatikerto lowlands. The hypothesis proposed is that the application of 100% potassium fertilizer + Beauveria bassiana 20 DAP will provide the highest yield of tubers and the best quality tubers in Cilembu sweet potato varieties. The study was conducted in October 2018 to March 2019 in Agro Techno Park Brawijaya University, located in Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency. The tools used include hoes, analytical scales, meters, rulers, cameras, label paper, buckets, knapsack sprayers, ovens, scissors and LAM. While the materials used include cuttings of Cilembu variety sweet potato plants from brooders that are 2 months old with a length of 25 cm, N fertilizer (Urea: 46% N), P fertilizer (Ferthipos: 20 % P2O5), potassium fertilizer ( KCl: 60% K2O) and Beauveria bassiana. The study used a Randomized Block Design with 12 treatment combinations that were repeated 3 times: 75% Potassium + Beauveria bassiana 20 DAP (P1), 75% Potassium + Beauveria bassiana 35 DAP (P2), 75% Potassium + iv Beauveria bassiana 50 DAP (P3) ), 100% Potassium + Beauveria bassiana 20 DAP (P4), 100% Potassium + Beauveria bassiana 35 DAP (P5), 100% Potassium + Beauveria bassiana 50 DAP (P6), 125% Potassium + Beauveria bassiana 20 DAP (P7), 125% Potassium + Beauveria bassiana 35 DAP (P8), 125% Potassium + Beauveria bassiana 50 DAP (P9), 75% Potassium + Without the application of Beauveria bassiana (P10), 100% Potassium + Without the application of Beauveria bassiana (P11) and 125% Potassium + Without application Beauveria bassiana (P12). Observations were carried out at 40, 55, 70, 85 DAP and 120 DAP (harvest) destructively. Observation parameters consisted of growth components, namely: number of branches, number of leaves, leaf area, total fresh weight and total plant dry weight. The yield components are: the number of tubers per plant, tuber weight per plant, economic tuber weight per plant and tuber yield per hectare. While the quality components are: tuber smoothness, Cylas formicarius attack rate and dissolved sugar content in the tuber. Observation data obtained were analyzed using analysis of variance (F test) at 5 % level. If the test results have a real effect of the treatment then proceed with a comparison test between treatments using the Honestly Significant Difference Test (HSD) at the 5 % level. The results showed that the combination of potassium and Beauveria bassiana applications generally had a significant influence on the growth, yield and quality of sweet potato varieties of Cilembu. Based on the results of the study it can be seen that in general the growth, yield and quality of Cilembu sweet potatoes are better on the parameters of the number of branches, number of leaves, leaf area and total dry weight of plants, conversion results per hectare, number of smooth tubers and dissolved sugar content obtained in plants which are 100% fertilized potassium followed without the application of B. bassiana. This is also supported by the R/C value of the business analysis ratio of 3,9 which means that the treatment is feasible to be cultivated and developed. Aplication of 75 % potassium should be followed B. bassiana to obtain the same yield and quality as 100 % potassium.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/151/051906894
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.2 Edible tubers and bulbs > 635.22 Sweet potatoes
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:15
Last Modified: 09 Jun 2022 07:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173476
[thumbnail of Azizah (2).pdf] Text
Azizah (2).pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item