Perbedaan Pertumbuhan dan Potensi Hasil 9 Jenis Tanaman Kemangi (Ocimum basilicum L.)

Nugrahani, Ratih (2019) Perbedaan Pertumbuhan dan Potensi Hasil 9 Jenis Tanaman Kemangi (Ocimum basilicum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kemangi (Ocimum basilicum L.) adalah salah satu jenis sayuran yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kemangi memiliki kandungan vitamin A sebesar 5.000 SI, dan ternyata jauh di atas kandungan vitamin A yang terdapat pada wortel (3.600 SI) (Soetiarso, 2010). Selain itu, kemangi dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik, parfum, dan obat-obatan (Hussain et al., 2008). Kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya konsumsi sayuran semakin meningkat karena nilai gizi yang terkandung di dalam sayuran tersebut. Dengan kebutuhan ini kemangi mulai dijadikan salah satu produk pertanian yang dibudidayakan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) RI 2013, jumlah Rumah Tangga Usaha Hortikultura Kemangi sebanyak 12.675 dengan luas tanam 7.334.397 m2 dan rata-rata luas tanam yang dikelola per rumah tangga yaitu 578 m2. Dari skala usahanya, rata-rata petani mengusahakan kemangi dengan proporsi lahan yang relatif kecil dibandingkan dengan sayuran non lokal (Widhiasih, 2012). Salah satu usaha untuk meningkatkan hasil kemangi adalah dengan menggunakan benih bermutu dari suatu varietas. Dalam hal tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan potensi hasil 9 jenis tanaman kemangi (Ocimum bacilicum L.) Penelitian dilaksanakan di lahan kebun percobaan Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2018. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu polibag sosis ukuran lebar 6 cm dan panjang 1 m, cangkul, gembor, timbangan analitik, penggaris, papan kayu, label, kamera dan alat tulis. Bahan yang akan digunakan yaitu benih 9 kemangi, pupuk kandang sapi dan pupuk urea. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 tanaman kemangi sebagai perlakuan yang diulang sebanyak 3 ulangan, sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdiri atas 30 tanaman sehingga terdapat 810 tanaman percobaan.. Perlakuan adalah Kemangi Komangi (KM 1), Kemangi Tidore (KM 2), Kemangi Eiffel (KM 3), Kemangi Madiun (KM 4), Kemangi Kediri (KM 5), Kemangi Banyuwangi (KM 6), Kemangi Jember (KM 7), Kemangi Malang (KM 8), Kemangi Bojonegoro (KM 9). Parameter pengamatan berdasarkan panduan UPOV tahun 2003. Parameter yang diamati ialah tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah cabang bunga, panjang ruas batang bunga, bulu daun, bentuk daun, warna daun, waktu berbunga, hasil panen, indeks klorofil dan kerapatan stomata. Data yang diperoleh pada saat pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Hasil analisis ragam yang nyata akan dilakukan uji lanjutan yaitu dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa berdasarkan analisis ragam pada semua parameter terdapat hasil berbeda nyata antar jenis kemangi, kecuali jumlah cabang. Pada parameter tinggi tanaman yang lebih tinggi terdapat pada Kemangi Komangi, Kemangi Tidore dan Kemangi Kediri. Panjang daun dan lebar daun yang lebih panjang dan lebih lebar terdapat pada Kemangi Komangi, Kemangi Tidore, Kemangi Eiffel dan Kemangi Kediri. Sedangkan panjang ruas batang bunga yang lebih panjang terdapat pada Kemangi Eiffel, Kemangi Banyuwangi dan Kemangi Jember. Pada hasil panen yang lebih besar terdapat pada Kemangi Komangi, Kemangi Tidore, Kemangi Eiffel, Kemangi Madiun, dan Kemangi Kediri. Pada bentuk daun Kemangi Tidore, Kemangi Eiffel, Kemangi Madiun, Kemangi Kediri, Kemangi Jember, Kemangi Malang dan Kemangi Bojonegoro memiliki bentuk daun bulat telur sedangkan Kemangi Komangi dan Kemangi Banyuwangi memiliki bentuk daun bulat panjang. Dari 9 jenis kemangi yang memiliki bulu daun hanya Kemangi Komangi. Indeks klorofil yang lebih besar terdapat pada Kemangi Eiffel, Kemangi Madiun, Kemangi Kediri, Kemangi Banyuwangi, dan Kemangi Bojonegoro. Pada kerapatan stomata yang lebih besar terdapat pada Kemangi Komangi, Kemangi Eiffel dan Kemangi Kediri.

English Abstract

Basil (Ocimum basilicum L.) is one kind of vegetable which is often consumed by Indonesian people. Basil contains 5,000 SI of vitamin A, which turns out that it is above the vitamin A content as found in carrots (3,600 SI) (Soetiarso, 2010). Besides that, basil can be used as cosmetics, perfumes, and medicines (Hussain et al., 2008). The awareness of Indonesian people regarding the importance of vegetable consumption is increasing because of the nutritional value contained in these vegetables. So, basil then becomes one of the cultivated agricultural products. According to the Central Bureau of Statistics Indonesia, the number of Basil Horticulture Households was 12,675 with a planting area of 7,334,397 m2 and the average planting area managed per household was 578 m2. From the scale of the business, the average farmer cultivates basil with a relatively small proportion of land compared to non-local vegetables (Widhiasih, 2012). One effort to increase the yield of basil is to use quality seeds from a variety. In this case, research was conducted to find out the differences in growth and potential yield of 9 types of basil plants (Ocimum bacilicum L.) . The research was conducted at Research Station of Brawijaya University Jatikerto, Malang from March to August 2018. The tools used in this study such as a sausage polybag with a width of 6 cm and a length of 1 m, hoes, loose, analytical scales, rulers, wooden boards, labels, cameras, and stationery. The materials to be used are 9 basil seeds, cow manure, and urea fertilizer. This study used Randomized Block Design (RBD) with 9 types of basil plants as treatments which were repeated 3 times, in order to obtain 27 experimental units. Each experimental unit consists of 30 plants, so there are 810 experimental plants. The treatments are Kemangi Komangi (KM 1), Kemangi Tidore (KM 2), Kemangi Eiffel (KM 3), Kemangi Madiun (KM 4), Kemangi Kediri (KM 5), Kemangi Banyuwangi (KM 6), Kemangi Jember (KM 7), Kemangi Malang (KM 8), and Kemangi Bojonegoro (KM 9). Observation parameters were based on UPOV guidelines in 2003. Morphological characters to be observed were plant height, leaf length, leaf width, number of flower branches, length of flower stem segments, leaf feathers, leaf shape, leaf color, flowering time, and the total plant fresh weight. The physiological characters to be observed were the chlorophyll index and stomata density. Data obtained at the time of observation were analyzed using variance analysis (F test) at the level of 5% to determine the effect of treatment. The results of the real variance analysis will be carried out further tests using the Least Significant Difference test (LSD) at the level of 5% to find out the differences between treatments. The results of the research showed that real variance analysis were significantly different, number of branches. The parameters of plant height in Kemangi Komangi, Kemangi Tidore, and Kemangi Kediri are higher than other. The length of leaves and the width of leaves which are longer and wider are found in Kemangi Komangi, Kemangi Tidore, Kemangi Eiffel and Kemangi Kediri. While the length of flower stem the longer one is in Kemangi Eiffel, Kemangi Banyuwangi and Kemangi Jember. The greater fresh weight there are Kemangi Komangi, Kemangi Eiffel, Kemangi Madiun, and Kemangi Kediri. From the shape of Kemangi Tidore, Kemangi Eiffel, Kemangi Madiun, Kemangi Kediri, Kemangi Jember, Kemangi Malang and Kemangi Bojonegoro, it seems that they have ovoid leaves, while the Kemangi Komangi and Kemangi Banyuwangi have long round leaves. From 9 type of basil, the one which has leaf feathers is only Kemangi Komangi. The physiological diversity at chlorophyll index is found in Kemangi Eiffel, Kemangi Madiun, Kemangi Kediri, Kemangi Banyuwangi, and Kemangi Bojonegoro. While for the greater stomata density can be found in the of Kemangi Komangi, Kemangi Eiffel and Kemangi Kediri.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/410/051907148
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.3 Edible leaves, flowers, stems
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:15
Last Modified: 04 Mar 2022 04:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173466
[thumbnail of Ratih Nugrahani.pdf]
Preview
Text
Ratih Nugrahani.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item