Status Budidaya dan Keanekaragaman Tanaman Sukun [Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg] di Pulau Bawean.

Rahmah, Wardatur (2019) Status Budidaya dan Keanekaragaman Tanaman Sukun [Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg] di Pulau Bawean. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sukun [Artocarpus altillis (Parkinson) Fosberg] merupakan tanaman hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif pengganti bahan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Sukun telah tersebar secara luas di berbagai daerah di dunia. Persebaran sukun tidak hanya pada daratan pulau-pulau besar, namun juga sampai pada daratan pulau-pulau kecil. Salah satu daratan pulau kecil yang menjadi tempat persebaran sukun adalah Pulau Bawean. Namun, hingga saat ini plasma nutfah sukun di Pulau Bawean belum dikelola secara maksimal sehingga dapat mengancam kelestarian plasma nutfah sukun pada pulau tersebut. Salah satu cara untuk melestarikan plasma nutfah sukun di Pulau Bawean adalah dengan indetifikasi status budidaya dan keanekaragaman sukun di Pulau tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran, jarak genetik dan keanekaragaman tanaman sukun di Pulau Bawean berdasarkan karakter morfologi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2019. Adapun pelaksanaan penelitian ini adalah di wilayah Kabupaten Gresik Jawa Timur yaitu di Pulau Bawean yang terdiri dari Kec. Tambak dan Kec. Sangkapura. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah panduan deskriptor tanaman sukun, Global Positioning System (GPS), penggaris, rol meter, timbangan, pisau, alat tulis dan kamera. Objek dalam penelitian adalah tanaman sukun yang ada di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei di Pulau Bawean secara bertahap. Tahap pertama yang dilakukan adalah tahap prasurvei yaitu tahap pencarian informasi dari masyarakat tentang keberadaan tanaman sukun di Pulau Bawean. Tahap selanjutnya adalah tahap pengamatan tanaman dan deskripsi tanaman sukun berdasarkan deskriptor tanaman sukun. Tanaman sukun yang diamati adalah tanaman sampel yang ditentukan menggunakan metode convenience sampling. Karakter yang diamati pada penelitian ini terdiri dari 16 karakter kualitatif dan 18 karakter kuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis persebaran tanaman sukun dilakukan dengan mencatat titik koordinat letak tanaman sukun dan kemudian disajikan dalam bentuk peta yang dibuat mengunakan aplikasi ARC-GIS. Analisis jarak genetik dilakukan menggunakan agglomerative hierarchical lustering (AHC) berdasarkan similarity dengan metode unweighted pair group with arithmatic average (UPGMA) menggunakan software XLSTAT. Analisis keanekaragaman tanaman sukun dilakukan menggunakan indeks keanekaragaman (H’) Shannon-Wiener. Kegiatan survei menunjukkan hasil bahwa didapatkan 30 aksesi sampel tanaman sukun yang tersebar di seluruh Pulau Bawean. Tanaman sukun tersebut belum dibudidayakan secara intensif dan belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat. Analisis jarak genetik menunjukkan bahwa tanaman sukun di Pulau Bawean terbagi menjadi 6 kelompok dengan koefisien kemiripan yang mengelompok antara 0,9984 hingga 0,9999. Analisis keanekaragaman tanaman sukun menunjukkan nilai indeks Shannon-Wiener sebesar 1,48 yang berarti bahwa keanekaragaman sukun di Pulau Bawean termasuk dalam kategori sedang.

English Abstract

Breadfruit [Artocarpus altillis (Parkinson) Fosberg] is a horticulture plant which the potential to be developed as an alternative staple food for the people of Indonesia. Breadfruit has been widely distributed almost around the world. The distribution of breadfruit is not only on the large islands but also on the small islands. One of the small islands for breadfruit distribution is Bawean Island. However, until now breadfruit germplasm on the Bawean Island has not been managed optimally. It can threaten the sustainability of breadfruit germplasm in the island. One of the way to preserve breadfruit germplasm in Bawean is by identifing the cultivation status and diversity of breadfruit on the Bawean Island. The purpose of this study is to determine the distribution, genetic distance and diversity of breadfruit plants in Bawean Island based on morphological characters. The research was conducted on January to April 2019. The location of this research is in the Gresik, East Java. It is Bawean Island which consists of Tambak and Sangkapura district. The tools used in this study were breadfruit plant descriptor guides, Global Positioning System (GPS), rulers, meter rollers, scales, knives, stationery and cameras. The material used in the study was breadfruit plants in the research location. This research was conducted by an survey method gradually. The first step was the pre-survey stage, it was done by seeking information from the resident about the existence of breadfruit plants on Bawean Island. The next stage is observation and description of breadfruit plants. Breadfruit plants observed were the sample plants determined by using the convenience sampling method. The characters observed in this study consisted of 16 qualitative characters and 18 quantitative characters. In this study, the analysis of the distribution of breadfruit plants was executed by recording the coordinates of the breadfruit plant location and then presented as form of maps made by the ARC-GIS application. Genetic distance analysis was performed by using Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC) based on similarity with the Unweighted Pair Group with Arithmatic Average (UPGMA) method using XLSTAT Software. The diversity analysis of breadfruit plants was conducted using the Shannon-Wiener diversity index (H') The survey activity showed that 30 accessions sampel of breadfruit plants spread throughout Bawean Island. Breadfruit plants on Bawean Island have been neither cultivated intensively nor used optimally by the inhabitant. Analysis of genetic distance showed that breadfruit on Bawean Island devided into 6 groups with similarity coefficient clustering around 0.9984 to 0.9999. The diversity analysis of breadfruit showed a diversity index of 1,48. It means that the diversity of breadfruit on Bawean Island is included the medium category

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/164/051906907
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture)
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:15
Last Modified: 24 Aug 2020 07:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173457
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item