Partisipasi Petani dalam Program Teknologi Tanam Jajar Legowo terhadap Peningkatan Produktivitas Padi (Studi Kasus di Kawasan Agro Techno Park (ATP) Universitas Brawijaya Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang)

Ni’mah, Bilqis Ulin (2019) Partisipasi Petani dalam Program Teknologi Tanam Jajar Legowo terhadap Peningkatan Produktivitas Padi (Studi Kasus di Kawasan Agro Techno Park (ATP) Universitas Brawijaya Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor pertanian memegang peranan yang penting dalam pembangunan. Peran penting sektor pertanian tersebut menjadikan pembangunan pertanian sebagai prioritas dalam setiap langkah pembangunan. Kenyataan yang harus diakui bahwa sektor pertanian di Indonesia sebagian besar dibangun oleh petani dengan skala usaha yang relatif sempit. Skala usaha pertanian yang kecil menghambat petani meningkatkan pendapatannya sehingga sulit keluar dari lingkaran kemiskinan. Pembangunan sektor pertanian sudah selayaknya tidak hanya berorientasi pada produksi atau terpenuhinya kebutuhan pangan secara nasional, tetapi juga harus mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat petani. Implikasi dari hal ini adalah menempatkan petani sebagai pelaku (bukan obyek) dalam pembangunan pertanian dengan eksistensinya sebagai manusia yang bermartabat. Padi (beras) sebagai bahan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai peran yang besar dalam mewujudkan stabilitas nasional serta dalam pencapaian ketahanan pangan. Oleh karena itu, perberasan selalu menjadi sorotan dan pembicaraan yang menarik bagi berbagai kalangan. Kebutuhan padi (beras) akan terus meningkat seiring dengan proyeksi laju pertambahan penduduk. Oleh karena itu untuk mengimbangi kebutuhan akan beras nasional, upaya peningkatan produksi padi setiap tahunnya harus terus dilakukan. Dalam konteks tersebut diperlukan berbagai terobosan-terobosan peningkatan produksi. Upaya pemerintah dalam meningkatkan pertanian pangan dapat dilihat dari program yang pelaksanaannya diharapkan mengadopsi Teknologi Tanam Jajar Legowo. Melalui upaya ini maka petani/kelompok tani/gapoktan akan mampu mengelola potensi sumberdaya yang tersedia secara terpadu dalam budidaya padi di lahan usahatani secara spesifik lokasi, sehingga petani mampu mengembangkan usahataninya dalam rangka peningkatan produksi padi. Namun, secara faktual perlu dikaji tingkat partisipasi petani dalam pengembangan usahatani padi. Maka dari itu, penelitian ini ingin memfokuskan tentang tingkat partisipasi petani dalam pengembangan usaha tani padi dalam studi kasus di kawasan Agro Techno Park (ATP) Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan pelaksanaan program teknologi tanam jajar legowo, (2) mengidentifikasi partisipasi petani terhadap program, (3) mengidentifikasi produktivitas padi setelah adanya program (4) menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dengan partisipasi petani dalam program, dan (5) menganalisis hubungan antara partisipasi petani terhadap pelaksanaan program teknologi tanam jajar legowo dengan peningkatan produktivitas padi. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling untuk penentuan responden yakni petani di Desa Jatikerto. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengujian korelasi menggunakan analisis statistik nonparametrik korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program teknologi tanam jajar legowo yang dilaksanakan di Desa Jatikerto dilaksanakan bertujuan untuk meningkatan produktivitas padi dengan menggunakan jarak tanam jajar legowo 2:1, 4:1, dan 6:1. Tingkat partisipasi petani dalam program teknologi tanam jajar legowo termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dari yang paling tinggi pengaruhnya yaitu pengalaman bertani, umur, luas lahan, pendapatan, pendidikan, dan tingkat kekosmopolitan. Peningkatan produktivitas padi setelah adanya program yakni sekitar 10-20% dan tergolong sedang. Faktor yang memiliki hubungan dan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam program teknologi tanam jajar legowo yaitu tingkat pendidikan, pendapatan, dan tingkat kekosmopolitan. Sedangkan faktor umur, pengalaman bertani, dan luas lahan tidak memiliki hubungan dan tidak signifikan dengan tingkat partisipasi petani. Partisipasi petani dalam program teknologi tanam jajar legowo memiliki hubungan dan signifikan dengan peningkatan produktivitas padi dalam tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Sedangkan pada tahap pengambilan manfaat dan tahap evaluasi tidak memiliki hubungan dan tidak signifikan dengan peningkatan produktivitas.

English Abstract

The agricultural sector plays an important role in development. The important role of the agricultural sector makes agricultural development a priority in every step of development. The fact that must be recognized is that the agricultural sector in Indonesia is largely built by farmers with a relatively narrow scale of business. The small scale of agricultural business prevents farmers from increasing their income, making it difficult to get out of the cycle of poverty. The development of the agricultural sector should not only be oriented towards the production or fulfillment of national food needs, but also must be able to improve the quality of life of farmers. The implication of this is placing farmers as actors (not objects) in agricultural development with their existence as dignified human beings. Rice (rice) as a staple food for the majority of Indonesia's population has a large role in realizing national stability and in achieving food security. Therefore, rice is always in the spotlight and talks that appeal to various groups. The need for rice (rice) will continue to increase along with the projected rate of population growth. Therefore, to balance the need for national rice, efforts to increase rice production every year must continue. In this context various breakthroughs for increasing production are needed. Government efforts to improve food agriculture can be seen from the program whose implementation is expected to adopt Jajar Legowo Planting Technology. Through this effort, farmers / farmer groups / farmer groups will be able to manage the available resource potential in an integrated manner in rice cultivation on farms in a specific location, so that farmers are able to develop their farming in order to increase rice production. However, factually it is necessary to examine the level of farmer participation in developing rice farming. Therefore, this study wants to focus on the level of farmer participation in the development of rice farming in a case study in the Agro Techno Park (ATP) area of Brawijaya University, Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency. The objectives of this study are (1) to describe the implementation of the Jajar Legowo planting technology program, (2) to identify farmer participation in the program, (3) identify rice productivity after the program (4) analyze the relationship between the factors that influence participation and farmer participation in the program, and (5) analyze the relationship between farmer participation in the implementation of the Legowo crop planting technology program and increased rice productivity. The method of determining the location of the study was done purposively, in Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency. This study used a stratified random sampling technique for determining respondents, like farmers in Jatikerto Village. The analytical tool used in this study to test the correlation using nonparametric statistical analysis of Spearman Rank correlation. The results showed that the Jajar Legowo planting technology program carried out in the village of Jatikerto was carried out aimed at increasing rice productivity by using row distance of 2:1, 4:1, and 6:1. The level of farmer participation in the Jajar Legowo planting technology program is included in the high category. While the factors that influence farmer participation from the highest influence are farming experience, age, land area, income, education, and the level of cosmopolitan. Increasing rice productivity after the program is around 10-20% and is classified as moderate. Factors that have a relationship and are significant with the level of farmer participation in the Jajar Legowo planting technology program, namely the level of education, income, and the level of cosmopolitan. While the age factor, farming experience, and land area have no relationship and are not significant with the level of farmer participation. The participation of farmers in the Jajar Legowo planting technology program has a relationship and is significant with increasing rice productivity in the planning and implementation stages. While in the benefit taking stage and evaluation phase there is no relationship and is not significant with increasing productivity.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/403/051907141
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.17 Products > 338.173 18 Products (Rice)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:15
Last Modified: 24 Aug 2020 07:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173446
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item