Pemanfaatan Bakteri Rizosfer Tumbuhan Solanaceae Di Ub Forest Untuk Menekan Patogen Colletotrichum Gloeosporioides Penyebab Antraknosa Pada Tanaman Cabai Rawit

Indriyani, Ayunda Mai (2019) Pemanfaatan Bakteri Rizosfer Tumbuhan Solanaceae Di Ub Forest Untuk Menekan Patogen Colletotrichum Gloeosporioides Penyebab Antraknosa Pada Tanaman Cabai Rawit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan produksi. Penyakit busuk kering (Antraknosa) merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman cabai rawit. Penyakit antraknosa ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporioides. Pengendalian antraknosa secara kimiawi dengan menggunakan fungisida masih kurang efektif. Pemanfaatan agens hayati merupakan solusi alternatif yang tepat. Mikroorganisme bermanfaat banyak ditemukan pada lingkungan yang masih alami seperti UB Forest. Oleh karena itu dilakukan eksplorasi bakteri rizosfer tumbuhan solanaceae di UB Forest untuk menekan patogen C. gloeosporioides penyebab antraknosa pada tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang dimulai pada bulan April 2018 hingga bulan Mei 2019. Tahapan penelitian meliputi isolasi dan identifikasi patogen penyebab penyakit antraknosa, pengambilan sampel dan isolasi bakteri rizosfer, seleksi bakteri rizosfer sebagai agens antagonis terhadap jamur C. gloeosporioides, uji penghambatan terhadap jamur C. gloeosporioides secara in vitro, dan identifikasi bakteri hasil seleksi. Pengujian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil eksplorasi bakteri rizosfer tumbuhan solanaceae diperoleh 40 isolat bakteri. Dari hasil seleksi didapatkan 22 isolat bakteri yang bersifat antagonis terhadap patogen C. gloeosporioides. Sebanyak 22 isolat bakteri dipilih 5 isolat yang memiliki nilai penghambatan terbesar untuk dilakukan uji antagonis terhadap jamur patogen C. gloeosporioides. Pada pengujian in vitro, kelima isolat bakteri menghasilkan zona hambat. Zona hambat terbesar dihasilkan oleh isolat bakteri kode CP13 dari sampel tumbuhan cepokak yaitu sebesar 35,25%. Hasil karakterisasi dan identifikasi dari 5 isolat bakteri diketahui bahwa isolat bakteri kode KC16 dan CP9 termasuk ke dalam genus Erwinia sp., isolat bakteri kode CP13, CP11 dan CP16 termasuk ke dalam genus Pantoea sp.

English Abstract

Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is one of the high economic value horticultural commodities and still need serious handling, especially in terms of increasing production. Dry rot (Anthracnose) is one of the important diseases that attack cayenne. This anthracnose is caused by the fungus Colletotrichum gloeosporioides. Chemical anthracnose control using fungicides is still less effective. Utilization of biological agents is the right alternative solution. Beneficial microorganisms are found in natural environments such as UB Forest. Therefore, an exploration of solanaceae plant rhizosphere bacteria in UB Forest to suppress the pathogenic C. gloeosporioides causes anthracnose on cayenne pepper plants. The research was conducted at Plant Disease Laboratory, Hama dan Penyakit Tumbuhan Departement, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Malang started at April 2018 until Mei 2019. Stages of research include isolation and identification of pathogens that cause anthracnose disease, sampling and isolation of rhizosphere bacteria, selection of rhizosphere bacteria as antagonistic agents against C. gloeosporioides fungi, inhibition tests on C. gloeosporioides fungi in vitro, and identification of bacteria from selection. Testing uses a completely randomized design with 7 treatments and 4 replications. The results of excavating the rhizosphere bacteria of solanaceae plant obtained 40 bacterial isolates. From the selection results, there were 22 bacterial isolates that were antagonistic against the pathogen of C. gloeosporioides. As many as 22 bacterial isolates were selected 5 isolates which have the largest inhibitory value to be carried out antagonistic test of the pathogenic fungus C. gloeosporioides. In in vitro testing, the five bacterial isolates produced inhibitory zones. The largest inhibitory zone was produced by CP13 code bacterial isolates from cepokak plant samples, amounting to 35.25%. The results of the characterization and identification of 5 bacterial isolates known that the KC16 and CP9 coded bacterial isolates belong to the genus Erwinia sp., CP13, CP11 and CP16 coded isolates belong to the genus Pantoea sp.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/110/051906827
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.8 Other crops grown for industrial processing > 633.84 Hot spices
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:11
Last Modified: 21 Oct 2021 07:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173418
[thumbnail of AYUNDA MAI INDRIYANI (2).pdf]
Preview
Text
AYUNDA MAI INDRIYANI (2).pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item