Status Hama Dan Penyakit Serta Keanekaragaman Jamur Tanah Pada Lahan Kopi Organik Dan Lahan Konvensional Yang Diaplikasikan Herbisida Berbahan Aktif Glifosat

Pangestika, Alfi Okta (2019) Status Hama Dan Penyakit Serta Keanekaragaman Jamur Tanah Pada Lahan Kopi Organik Dan Lahan Konvensional Yang Diaplikasikan Herbisida Berbahan Aktif Glifosat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanah selain menjadi salah satu media tempat tumbuhnya tanaman juga berperan penting bagi habitat berbagai organisme yang hidup di dalamnya. Antara tanaman dengan organisme dalam tanah terjadi suatu hubungan saling ketergantungan yang sangat erat. Oleh karena itu, populasi organisme tanah ditentukan oleh kualitas vegetasi di atasnya. Tanaman kopi menjadi salah satu vegetasi yang memiliki karakteristik penyumbang seresah dalam jumlah cukup banyak pada suatu lahan. Keberadaan seresah tanaman kopi mampu berpengaruh terhadap ketersediaan bahan organik tanah yang erat kaitannya dengan kelimpahan mikroorganisme tanah. Sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki peranan yang menguntungkan salah satunya jamur tanah. Perbedaan jenis dan jumlah jamur tanah bergantung pada kondisi seperti tipe penggunaan lahan, sistem pertanian dan input pada lahan. Sistem pertanian organik dan konvensional memiliki perbedaan utama terutama dalam input kimiawi, salah satunya aplikasi herbisida berbahan aktif glifosat yang digunakan pada lahan kopi konvensional di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji keanekaragaman jamur tanah pada lahan organik dan lahan konvensional serta ketahanannya terhadap herbisida berbahan aktif glifosat. Penelitian dilaksanakan dengan mengambil sampel tanah di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang pada lahan kopi organik yang berada di Desa Sambirejo, dan lahan kopi konvensional yang berada di Desa Carangwulung. Isolasi, purifikasi, dan identifikasi jamur dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2019 sampai dengan bulan Mei 2019. Metode pelaksanaan penelitian yang dilakukan meliputi survei, eksplorasi, dan komparasi. Hasil survei dan wawancara menunjukkan petani Desa Sambirejo menerapkan sistem pertanian organik dengan penambahan bahan masukan berupa kompos, pupuk kandang kotoran kambing dan penggunaan agens hayati yang diproduksi sendiri sebagai upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman. Sedangkan petani Desa Carangwulung menerapkan sistem pertanian konvensional yang menggunakan bahan masukan utama berupa aplikasi herbisida berbahan aktif glifosat. Hasil pengamatan yang dilakukan di lahan memperoleh penemuan berupa gejala penyakit dan hama, gejala penyakit terjadi pada daun kopi dengan hasil identifikasi secara mikroskopis menunjukkan adanya jamur Hemileia vastatrix penyebab penyakit karat daun kopi, sedangkan hama yang ditemukan yaitu hama penggerek buah kopi (PBKo) dan kutu putih (Pseudococcus sp.). Hasil eksplorasi jamur tanah memperoleh 11 genus pada lahan organik dan 7 genus pada lahan konvensional. Lahan organik dan lahan konvensional memiliki kategori keanekaragaman sedang, keseragaman tinggi, dan dominasi rendah. Hasil uji peracunan herbisida berbahan aktif glifosat menunjukkan bahwa keempat jamur yang diuji mengalami pertumbuhan yang terhambat.

English Abstract

Besides being one of the media where plants grow, soil also plays an important role in the habitat of various organisms that live in it. Between plants and organisms in the soil there is a very close relationship of interdependence. Therefore, the population of soil organisms is determined by the quality of the vegetation on it. Coffee plants become one of the vegetations that have a considerable amount of litter characteristics on a land. The existence of coffee plant litter can influence the availability of soil organic matter which is closely related to the abundance of soil microorganisms. Most soil microorganisms have a beneficial role in one of them soil fungi. Differences in the type and number of soil fungi depend on conditions such as land use types, agricultural systems and inputs to land. Organic and conventional farming systems have the main differences especially in chemical inputs, one of which is the application of glyphosate-based herbicides used in conventional coffee land in Carangwulung Village, Wonosalam District, Jombang Regency. The purpose of this research was to examine the diversity of soil fungi on organic land and conventional land also their resistance to herbicides with glyphosate active compound. The research was carried out by taking soil samples in Wonosalam Subdistrict, Jombang Regency on organic coffee land in Sambirejo Village, and conventional coffee land in Carangwulung Village. Isolation, purification, and identification of fungi were carried out in the Laboratory of Plant Diseases, Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya. The research was began from January 2019 until May 2019. Methods of implementations used in this research were survey method, exploration, and comparison. The results showed that the farmers of Sambirejo Village implemented an organic farming system with the addition of input materials in the form of compost, goat manure and the use of self-produced biological agents in an effort to control plant pest organisms. Whereas Carangwulung Village implements a conventional farming system that uses the main input material application glyphosate active compound. The results of observations that have been carried out on the land get symptoms of diseases and pests, disease symptoms in coffee leaves with identification microscopically showing the presence of Hemileia vastatrix fungi causing coffee leaf rust disease, while the pests found were coffee berry borer (PBKo) and white fleas (Pseudococcus sp.). The results of soil fungi exploration obtained 11 genera on organic land and 7 genera on conventional land. Organic land and conventional land have a category of moderate diversity, high uniformity, and low dominance. The results of the poisoning test of herbicide with glyphosate active compound showing that the four fungi tested were stunted growth.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/98/051906815
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.4 Fungus diseases
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 18 Aug 2020 03:02
Last Modified: 21 Oct 2021 06:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173340
[thumbnail of Skripsi Full_Alfi Okta P_155040207111158 (2).pdf]
Preview
Text
Skripsi Full_Alfi Okta P_155040207111158 (2).pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item