Penerapan JSA pada Produksi Udang Vaname di Mina Bangkit Bersama

Yusmi, Mahdian (2019) Penerapan JSA pada Produksi Udang Vaname di Mina Bangkit Bersama. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mina Bangkit Bersama merupakan sebuah kelompok pembudidaya ikan di lingkungan kelurahan Karangrejo kecamatan Banyuwangi. Kelompok ini secara hukum sudah disahkan melalui SK Lurah Karangrejo nomor 188/14/Kep/429/607/2014 tanggal 11 Maret 2014 dan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU- 0060434.AH.01.07.TAHUN 2016 tanggal 31 Mei 2016 ditetapkan di Jakarta. Proses produksi udang vaname di Mina Bangkit Bersama dilakukan tiga kali selama setahun dalam kurun waktu maksimal 3 bulan dan belum melakukan K3. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya jumlah kecelakaan kerja yang terjadi yakni 86 kecelakaan kerja. Salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang ada adalah tidak adanya identifikasi potensi bahaya dan risiko. Pemenuhan keselamatan seharusnya menjadi salah satu hak asasi manusia yang harus ada, dilindungi, dan dihargai oleh pemerintah, perusahaan, atau organisasi tempat bekerja, masyarakat, dan pekerja sendiri. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi potensi bahaya dan risiko untuk meminimalisir bahkan menghilangkan kejadian kecelakaan kerja. Kondisi dan lingkungan kerja didapatkan dari pengamatan secara langsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fishbone dan Job Safety Analysis (JSA). Fishbone digunakan pada pengolahan data untuk menganalisis penyebab terjadinya kecelakaan kerja terbanyak. Input dari fishbone didapatkan dari wawancara langsung dengan pihak Mina Bangkit Bersama. Job Safety Analysis (JSA) digunakan pada hasil dan pembahasan untuk menganalisa potensi bahaya yang terjadi pada pekerjaan yang dilakukan mulai dari awal hingga akhir secara detail. Hasil penelitian ini menunjukkan kecelakaan kerja terluka karena bagian tajam udang, tiram, dan dinding yang rusak merupakan kecelakaan kerja terbanyak, karena terjadi 29 kali dari total 86 kecelakaan kerja. Penyebabnya terdiri dari beberapa faktor yakni metode karena belum menerapkan K3 dan tidak adanya aturan maupun sanksi, lingkungan karena fasilitas yang belum memadai, manusia karena kurangnya pengetahuan tentang K3 dan kondisi fisik saat melakukan aktivitas, dan material karena morfologi udang. Ada 6 kegiatan yang dilakukan saat produksi udang yakni menyimpan pakan udang, obat dan vitamin untuk kegiatan produksi, pembersihan produksi sebelumnya, membasmi hama, pengembangan udang dari benur sampai siap panen, panen udang, dan perawatan mesin. Saat menggunakan metode JSA, ditemukan 66 potensi bahaya pada kegiatan produksi udang mulai awal sampai akhir. Potensi bahaya tersebut contohnya tidak adanya pinggiran pada kolam, banyak rumah kepiting, gangguan binatang (ular, biawak, dan kepiting), banyak lantai retak dan bergelombang, menghirup debu pakan udang, dan masih banyak lagi. Rekomendasi perbaikan yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahkan menghilangkan kecelakaan kerja antara lain penggunaan alat bantu (gerobak sorong dan pompa manual) dan APD (safety goggles, sarung tangan, masker, dan sepatu karet), perbaikan fasilitas seperti pintu dan media kontrol, memfungsionalkan ruangan yang tersedia, dan pemanfaatan energi terbarukan.

English Abstract

Mina Bangkit Bersama is a group of fish farmers in the Karangrejo village of Banyuwangi sub-district. This group has been legally legalized through the Karangrejo Urban Village Decree number 188/14 / Kep / 429/607/2014 dated March 11, 2014 and the decision of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia number AHU-0060434.AH.01.07.31 May 2016 is set in Jakarta. The vannamei shrimp production process in Mina Bangkit Bersama is carried out three times a year within a maximum period of 3 months and has not yet applied OHS. This can be seen from the large number of work accidents that occur, 86 work accidents. One of the factors that cause the occurrence of work accidents is the absence of identification of potential hazards and risks. Fulfillment of safety should be one of the human rights that must be existed, protected, and respected by the government, company, or organization of work, the community, and the workers themselves. Therefore, this research will identify potential hazards and risks to minimize and even eliminate the incidence of workplace accidents. The conditions and work environment are obtained from direct observation. The method used in this study are Fishbone and Job Safety Analysis (JSA). Fishbone is used in data processing to analyze the causes of the highest number of work accidents. Input from fishbone was obtained from direct interviews with Mina Bangkit Bersama. Job Safety Analysis (JSA) is used in the results and discussion to analyze potential hazards that occur in the work carried out starting from the beginning to the end in detail. The results of this study indicate that work accidents is injured because the sharp parts of shrimp, oysters and damaged walls are the most workplace accidents, because they occur 29 times out of a total of 86 work accidents. The cause consists of several factors, namely the method because it has not implemented OHS and the absence of rules or sanctions, the environment because of inadequate facilities, humans due to lack of knowledge about OHS and physical conditions when carrying out activities, and material due to shrimp morphology. There are 6 activities carried out during the production of shrimp, namely storing shrimp feed, medicine and vitamins for production activities, cleaning up previous production, eradicating pests, developing shrimp from shrimp fry to being ready for harvesting, shrimp harvesting, and engine maintenance. When using the JSA method, 66 potential hazards were found in shrimp production activities from the beginning to the end. The potential for such hazards for example the absence of fringes in ponds, many crab houses, animal disturbances (snakes, lizards and crabs), many floors cracked and corrugated, breathe shrimp feed dust, and much more. Recommendations for improvements that can be done to reduce or even eliminate work accidents include use of assistive devices (wheelbarrows and manual pumps) and PPE (safety goggles, gloves, masks and rubber shoes), repairing facilities such as doors and control media, functioning of available space, and utilization of renewable energy.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2019/318/051904914
Uncontrolled Keywords: K3, Identifikasi bahaya, Fishbone, Job Safety Analysis, Udang vaname, OHS, Hazard Identification, Fishbone, Job Safety Analysis, vannamei shrimp.
Subjects: 700 The Arts > 720 Architecture > 720.2 Miscellany > 720.28 Auxiliary tecniques and procedures, apparatus, equipment > 720.288 Maintenance and repair
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:05
Last Modified: 19 May 2022 02:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173289
[thumbnail of Mahdian Yusmi (2).pdf] Text
Mahdian Yusmi (2).pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item