Fatmawati, Heni (2019) Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Sawi Menggunakan Stochastic Frontier Analysis (Sfa) Di Desa Sumberejo Kecamatan Batu Kota Batu Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sawi menjadi salah satu komoditas hortikultura yang popular di seluruh kalangan. Jenis sayuran ini banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya enak, mudah didapat, dan budidayanya tidak terlalu sulit. Konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas bawah hingga golongan masyarakat kelas atas. Desa Sumberejo merupakan daerah kawasan petik sayur sehingga penduduk di Desa Sumberejo mayoritas bekerja sebagai petani sayuran. Sawi menjadi salah satu komoditas unggulan di desa tersebut. Berdasarkan data Profil Desa Tahun 2017, produktivitas sawi di Desa Sumberejo sebesar 5 ton per hektar, sedangkan produktivitas sawi di Kota Batu pada tahun tersebut adalah 17 ton per hektar, sehingga perlu adanya peningkatan produktivitas sawi. Selain itu, berdasarkan hasil observasi, petani tidak efisien dalam penggunaan faktor produksi. Berdasarkan permasalahan tersebut terdapat tiga tujuan, yaitu: (1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produsi sawi di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu, (2) Menganalisis tingkat efisiensi teknis usahatani sawi di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu, (3) Menganalis faktorfaktor sosial yang mempengaruhi inefisiensi teknis sawi di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Pada penelitian ini terpilih 38 responden menggunakan metode sensus. Pada tujuan pertama, peneliti menggunakan fungsi Cobb Douglas karena persamaan yang digunakan tidak linier. Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah Maximum Likelihood Estimator (MLE) karena memaksimalkan fungsi Likelihood. Pada tujuan kedua digunakan persamaan efisiensi teknis. Pada tujuan ketiga digunakan Analisis Regresi Tobit. Alat analisis yang digunakan yaitu Maximum Likelihood karena dapat memaksimalkan nilai dari Likelihood function dengan mencari parameter-parameter regresi yang memberikan nilai tertinggi dari Likelihood function. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Produksi usahatani sawi di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu dipengaruhi oleh beberapa faktor produksi. Faktor produksi tersebut terdiri dari luas lahan, benih, pupuk N, pupuk P, pupuk K, pupuk S, pestisida, dan tenaga kerja. Luas lahan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99,9% dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 0,977. Benih berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99,9% dan memiliki nilai koefissien negatif yaitu -0,101. Pupuk N berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99,9% dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 0,244. Pupuk P berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99,5%. Dan memiliki nilai koefisien negatif yaitu -0,001. Pupuk K berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99,9% dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 0,132. Pupuk S berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99,9% dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 0,003. Pestisida berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99% dan memiliki nilai koefisien positif yaitu 0,086. Variabel tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi sawi. (2) Hasil analisis efisiensi teknis dengan fungsi produksi stochastic frontier menunjukkan bahwa produksi usahatani sawi di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu belum mencapaiii efisien secara teknis. Rata-rata efisiensi teknis yang diperoleh oleh responden adalah 55,5 persen sehingga masih terdapat peluang untuk meningkatkan efisiensi teknis sebanyak 44,5 persen. Nilai efisiensi teknis tertinggi adalah 0,999 dan nilai efisiensi teknis terendah adalah 0,114. Tingkat efisiensi berdasarkan umur didapatkan hasil bahwa semakin lanjut usia, maka semakin kecil nilai efisiensinya. (3) Berdasarkan analisis regresi Tobit menggunakan software STATA, diperoleh bahwa faktor sosial yang berpengaruh nyata terhadap inefisiensi teknis usahatani sawi adalah pengalaman usahatani dan status kepemilikan lahan pada taraf kepercayaan 95%. Pengalaman usahatani menghasilkan koefisien negatif yaitu -0,029, berarti setiap penambahan pengalaman usahatani sebangak satu tahun akan menurunkan inefisiensi sebesar 0,029. Status kepemilikan lahan menghasilkan koefisien negatif yaitu -0,241, artinya setiap penambahan masa pendidikan sebanyak satu tahun akan menurunkan inefisiensi sebesar 0,241. Berdasarkan kesimpulan yang didapat, sebaiknya petani di Desa Sumberejo melakukan penambahan luas lahan, pupuk N, pupuk K, pupuk S, dan pestisida untuk meningkatkan produksi sawi. Selain itu, petani sebaiknya mengurangi penggunaan beberapa input seperti benih dan pengalokasian pupuk P karena jika semakin ditambah justru akan menurunkan produksi sawi. Rata-rata efisiensi secara teknis yang diperoleh adalah 55,5 persen, artinya petani masih memiliki peluang untuk meningkatkan nilai efisiensi sebesar 44,5 persen dengan cara mengurangi penggunaan input-input produksi yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis pada tingkat produksi saat ini. Hal tersebut dapat lebih mudah diwujudkan apabila petani dibekali oleh ilmu pengetahuan melalui penyuluhan berupa demplot (Demontration Plot). Demplot dilakukan dengan cara membuat lahan percontohan agar petani dapat melihat langsung dan membuktikan terhadap objek yang didemonstrasikan
English Abstract
Mustard is one of the most popular horticultural commodities in all circles. This type of vegetable is well-liked by the people of Indonesia because it tastes good, is easy to obtain, and the cultivation is not too difficult. Its consumers start from the lower classes of society to the upper classes of society. Sumberejo Village is a vegetable picking area so that the majority of residents in Sumberejo Village work as vegetable farmers. Mustard is one of the leading commodities in the village. Based on Village Profile data for 2017, mustard productivity in Sumberejo Village is 5 tons per hectare, while mustard productivity in Batu City in that year was 17 tons per hectare, so it is necessary to increase mustard productivity. In addition, based on observations, farmers are not efficient in the use of production factors. Based on these problems there are three objectives, namely: (1) Analyzing the factors that influence the production of mustard greens in Sumberejo Village, Batu District, Batu City, (2) Analyzing the level of technical efficiency of mustard farming in Sumberejo Village, Batu District, Batu City, (3) Analyzing social factors that influence the technical inefficiencies of mustard greens in Sumberejo Village, Batu District, Batu City. In this study selected 38 respondents using the census method. In the first objective, the researcher used the Cobb Douglas function because the equation used was not linear. While the analysis tool used is the Maximum Likelihood Estimator (MLE) because it maximizes the Likelihood function. In the second objective, technical efficiency equations are used. In the third objective, Tobit Regression Analysis was used. The analysis tool used is Maximum Likelihood because it can maximize the value of the Likelihood function by looking for regression parameters that give the highest value of the Likelihood function. The results showed that: (1) Production of mustard farming in Sumberejo Village, Batu District was influenced by several factors of production. The production factors consist of land area, seeds, N fertilizer, P fertilizer, K fertilizer, S fertilizer, pesticide, and labor. The area of land has a significant effect on the confidence level of 99.9% and has a positive coefficient value of 0.977. The seed has a significant effect on the confidence level of 99.9% and has a negative coefficient of -0.101. Fertilizer N has a significant effect on the confidence level of 99.9% and has a positive coefficient value of 0.244. P fertilizer has a significant effect on the confidence level of 99.5%. And it has a negative coefficient value of -0.001. Fertilizer K has a significant effect on the confidence level of 99.9% and has a positive coefficient value of 0.132. Fertilizer S has a significant effect on the confidence level of 99.9% and has a positive coefficient value of 0.003. Pesticides have a significant effect on the confidence level of 99% and have a positive coefficient value of 0.086. Labor variable does not significantly influence the production of mustard greens. (2) The results of the analysis of technicaliv efficiency with the production function of the stochastic frontier indicate that the production of mustard farming in Sumberejo Village, Batu District, Batu City has not yet reached technical efficiency. The average technical efficiency obtained by respondents is 55.5 percent so there are still opportunities to increase technical efficiency as much as 44.5 percent. The highest technical efficiency value is 0.999 and the lowest technical efficiency value is 0.114. The level of efficiency based on age shows that the older, the smaller the efficiency value. (3) Based on Tobit regression analysis using STATA software, it was found that social factors that significantly influence the technical inefficiency of mustard farming are farming experience and land ownership status at the 95% confidence level. Farming experience produces a negative coefficient of -0.029, meaning that every year of one-year farming experience will reduce inefficiencies by 0.029. The land ownership status produces a negative coefficient of -0.241, meaning that every additional year of education for one year will reduce inefficiencies by 0.241. Based on the conclusions obtained, it is recommended that farmers in Sumberejo Village add land area, N fertilizer, K fertilizer, S fertilizer, and pesticides to increase mustard production. In addition, farmers should reduce the use of some inputs such as seeds and the allocation of P fertilizer because if it is added it will reduce the production of mustard greens. The average technical efficiency obtained is 55.5 percent, meaning that farmers still have the opportunity to increase the value of efficiency by 44.5 percent by reducing the use of production inputs that affect technical efficiency at the current production level. This can be more easily realized if farmers are equipped with knowledge through counseling in the form of a demonstration plot. The demonstration plot was carried out by creating a demonstration plot so that farmers could see directly and prove the object being demonstrated.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2019/136/051906853 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:02 |
| Last Modified: | 22 Oct 2021 02:27 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173198 |
Preview |
Text
HENI FATMAWATI (2).pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |