Praptoko, Regina Sotya Rahagi (2019) Perbandingan Sebaran dan Pemusatan Data Karakter Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) Generasi CT2 dan CT1(CT1). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Induksi poliploidi dalam metode pemuliaan tanaman merupakan salah satu metode yang telah banyak dilakukan dalam bidang pertanian. Metode ini digunakan untuk memperoleh genotip baru suatu tanaman melalui penggandaan kromosom yang mampu menghasilkan hasil lebih unggul baik secara fisiologis maupun morfologis. Namun penggunaan metode ini tidak terbatas hanya pada tanaman pangan, melainkan juga meluas pada tanaman berpotensi bahan baku industri, salah satunya adalah Jarak kepyar. Jarak kepyar (Ricinus communis L.) atau biasa dikenal dengan Castor bean adalah tanaman penghasil minyak yang memiliki nilai tinggi dalam bidang industri, farmasi, dan sektor pertanian. Tanaman ini telah cukup lama digunakan secara komersial sebagai sumber energi terbarukan yang sangat besar untuk industri kimia (Ogunniyi, 2006); (Mutlu dan Meier, 2010). Pentingnya peran yang dimiliki oleh tanaman jarak kepyar ini menjadikannya sebagai komoditas yang banyak dibudidayakan dan dikembangkan. Sehingga hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan. Hipotesis dari penelitian ini adalah, terdapat nilai tengah karakter pada populasi jarak kepyar yang bervariasi, keragaman karakter pada setiap populasi memiliki nilai yang bervariasi, dan terdapat karakter yang mempunyai nilai tengah dan keragaman yang berbeda pada generasi CT2 dan CT1(CT1). Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 – Mei 2019 bertempat di lahan percobaan Jatimulyo, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan non experimental penanaman baris tunggal dan analisa data dengan uji-t. Bahan percobaan yang diujikan adalah 16 galur Jarak kepyar yang terdiri dari dua populasi generasi yaitu CT2 yang diperoleh dari generasi CT1 dengan perlakuan kolkisin 500 ppm dan CT1(CT1) yang diperoleh dari generasi CT0(CT1) dengan perlakuan kolkisin kembali sebanyak 2000 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa generasi CT2 dan CT1(CT1) memiliki nilai tengah yang berbeda pada setiap karakter, juga terdapatnya karakter yang memiliki nilai keragaman bervariasi. Pada variabel kualitatif diketahui pula dari beberapa karakter, terdapat perbedaan yang terlihat secara fenotip sehingga diduga masih terdapat segregasi pada populasi tersebut. Galur C864 merupakan galur yang memiliki hasil uji-t signifikan pada hampir seluruh karakter yang diujikan sehingga dianggap sebagai galur yang memiliki kemajuan genetik paling signifikan dibanding galur lainnya. Melalui perbandingan sebaran dan pemusatan data, maka saran bagi penelitian selanjutnya difokuskan pada tindakan seleksi tanaman dengan sifat unggul dan seragam, melakukan pengamatan dengan membatasi jumlah tandan sehingga hasil Dokumentasisintat tidak terus menerus digunakan untuk pembentukan bunga baru dan upaya preventif pencegahan jamur untuk tujuan utama yaitu pengembangan varietas baru jarak kepyar.
English Abstract
Polyploidy induction in plant breeding is one of many methods which has been utilized in agriculture. This method had been applied to achieve the latest plant genotype by chromosome doubling to create better genotype in physiology and morphology. But, this method didn’t only useful for crop, but also for other plant which is very potential as an industry material, that is Castor Bean. Castor bean (Ricinus communis L.) is an oil-producing plant which has a great value for industry, pharmacy, and agriculture sector. This plant has been cultivated and being use in commercial as a great renewable energy for chemical industry (Ogunniyi, 2006); (Mutlu dan Meier, 2010). The important role of Castor Bean which made it as a highly cultivated and developed commodity is the reason why this research should be held. Hypothesis’ of this research are, there were variation of mean value in Castor Bean populations, the diversity of characters on each populations had a variation on the value, and there were characters which had a different mean and diversity in CT2 and CT1(CT1) populations. This research held in December 2018 until May 2019 located in experimental field of Jatimulyo, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Malang. This research was conducted with non experimental design single plant planting and using t-test for data analysis. Genotypes material in this research were 16 acceccions of Castor Bean which is consist of two generations, those are CT2 which derived from CT1 with 500 ppm dose of colchicine induction, and generation CT1(CT1) which derived from CT0(CT1) with 2000 ppm dose of secondary colchicine induction. The results of this research showed that generation CT2 and CT1(CT1) both were having a different value of diversity on each variables. In qualitative variables, it also known from few characters, there were differences in fenotype as it assumed that segregation still occurred within those populations. C864 line mentioned as the only line with t-test significant value in alomost all characters, so it assumed as line with significant genetic advance among the other. By comparing the central tendency and spread of data, suggestions are focusing on doing a selection for desired traits and uniformity, observation with limiting the inflorescence number so the photosynthesis product will not allocated for primary inflorescence initiation and prevention effort to prevent fungi invansion, for further development of new variety of Castor Bean.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2019/482/051907256 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.8 Other crops grown for industrial processing > 633.85 Plants producing nonvolatile oils |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:02 |
Last Modified: | 24 Aug 2020 07:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173182 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |