Analisa Blue Water Scarcity Berdasarkan Perbandingan Blue Water Footprint dan Blue Water Availability di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

Kusumawardhani, Kamilia (2019) Analisa Blue Water Scarcity Berdasarkan Perbandingan Blue Water Footprint dan Blue Water Availability di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Blue Water Scarcity merupakan istilah dari kelangkaan air berupa total “Blue Water Footprint” yang merupakan kebutuhan air dengan “Blue Water Availability” yang merupakan ketersedian air, dalam satu tangkapan di waktu yang sama. Hasil yang didapatkan dari perhitungan Blue Water Scarcity berupa persentase tingkat kelangkaan air dari tingkat terendah yang disebut “Low Blue Water Scarcity” hingga tingkat tertinggi yang disebut “Severe Blue Water Scarcity”. Dengan diketahuinya tingkat kelangkaan air di suatu daerah, dapat membantu stake holder dalam menentukan kebijakan terhadap wilayahmya. Wilayah yang digunakan dalam studi ini adalah Sungai Brantas yang berada di wilayah Kecamatan Lowokwaru dan berbagai tandon yang menunjang kebutuhan air di Kecamatan Lowokwaru, seperti Tandon Mojolangu, Tandon Tlogomas, Tandon Betek, dan Tandon Bangkon. Sungai Brantas digunakan untuk meninjau tingkat kelangkaan air terhadap aktivitas Pertanian di Kecamatan Lowokwaru, sedangkan Tandon Mojolangu, Tlogomas, Betek, dan Bangkon digunakan untuk meninjau tingkat kelangkaan air terhadap penggunaan air domestik dan industri di Kecamatan Lowokwaru. Sebelum mendapatkan persentase Blue Water Scarcity, pada sektor Pertanian, dilakukan dulu pencarian nilai Blue Water Footprint yang melibatkan metode Penman dalam mencari Evapotranspirasi dan persamaan dari FAO untuk mencari hujan efektif. Kemudian dilakukan pencarian terhadap nilai Blue Water Availability yang melibatkan metode Thomas Fiering untuk memperpanjang rangkaian data hingga mencapai minimal 10 tahun data, kemudian melakukan uji stasioner, dan menentukan nilai Environmental Flow Requirements (EFR) berdasarkan SNI No. 38 Tahun 2011. Selanjutnya untuk mencari persentase Blue Water Scarcity, pada sektor domestik dan industri, dilakukan dulu pencarian nilai Blue Water Footprint dengan mengalikan jumlah penduduk dan industri dengan kebutuhan air per harinya. Kemudian dilakukan pencarian terhadap nilai Blue Water Availability dengan melihat data produksi air Sumber Wendit I, II, dan III, Binangun Lama dan Baru, Banyuning, Karangan, dan Sumbersari yang telah dicatat oleh pihak PDAM Kota Malang dan menentukan nilai Environmental Flow Requirements (EFR) berdasarkan SIPA (Surat Ijin Pengambilan Air) PDAM Kota Malang. Hasil dari Blue Water Scarcity untuk Pertanian menunjukkan kategori yang beragam terutama pada musim kemarau. Nilai kelangkaan air pada musim kemarau lebih tinggi dibandingkan dengan musim penghujan bahkan pada tahun tertentu bisa mencapai tingkat “Moderate Blue Water Scarcity” hingga “Severe Blue Water Scarcity”. Sedangkan hasil dari Blue Water Scarcity untuk Domestik dan Industri, menunjukkan kategori kelangkaan air yang rendah atau “Low Blue Water Scarcity” meskipun diiringi dengan kenaikan jumlah penduduk.

English Abstract

Blue water scarcity” is a definition of water scarcity with the total of “Blue Water Footprint” which is a water demand and “Blue water Availability” which is a water supply, in one area at the same time. The result of the blue water scarcity calculation is water scarcity percentage from the lowest level “Low Blue Water Scarcity” to the highest level “Severe Blue Water Scarcity”. The information of the water scarcity categorization could help the stake holders on taking policy. The area that was chosen on this study is Brantas River and some reservoirs that supports the water needs at Lowokwaru Sub-district. The reservoirs which were observed are Mojolangu reservoir, Tlogomas reservoir, Betek reservoir, and Bangkon reservoir. Brantas river was aimed to calculate the water scarcity on agricultural sector, while the Mojolangu, Tlogomas, Betek, and Bangkon reservoir were aimed to calculate the water scarcity on domestic and industrial sector at Lowokwaru Sub-district. Before obtained the Blue Water Scarcity percentage for agricultural sector, the first thing to do was calculating the Blue Water Footprint that included evapotranspiration assessment with Penman method and effective rainfall assessment with FAO method. Furthermore, the Blue Water Availability was calculated. The calculation involved Thomas Fiering method to lengthen the data series until it reaches the minimum data which are 10 years, and then doing the stationary test, and determined the environmental flow requirements based on SNI No. 38/2011. Blue water scarcity percentage for domestic and industrial sector were achieved by multiplying the population and the water needs each day for the value of Blue Water Footprint. Furthermore, the Blue Water Availability were obtained by PDAM data for some springs discharge on Malang city, such as Sumber Wendit I, II, and III, Sumber Binangun Lama and Baru, Banyuning, Karangan, Sumbersari and the calculation of environmental flow requirement that was determined by PDAM based on SIPA (Water withdrawal policy). The result of the blue water scarcity for agricultural sector showed that on dry season the scarcity percentage is higher than the rainy season and even get to categorize “Moderate Blue Water Scarcity” until “Severe Blue Water Scarcity” on some years. While the result of the blue water scarcity for domestic and industrial sector showed that every year the percentage is on “Low Blue Water Scarcity” even with the increasing of the population.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2019/533/051905201
Uncontrolled Keywords: Blue Water Scarcity, Blue Water Footprint, Blue Water Availability, kelangkaan air. Blue Water Scarcity, Blue Water Footprint, Blue Water Availability, water scarcity
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Nov 2020 03:38
Last Modified: 17 Nov 2020 03:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173161
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item