Pengaruh Penggunaan Pakan Buatan Berbahan Dasar Tepung Kacang Hijau terhadap Perkembangan Spodoptera litura F. (Lepidoptera: Noctuidae)

Islami, Nabila (2019) Pengaruh Penggunaan Pakan Buatan Berbahan Dasar Tepung Kacang Hijau terhadap Perkembangan Spodoptera litura F. (Lepidoptera: Noctuidae). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pakan buatan yaitu pakan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk pemeliharaan serangga dalam siklus hidupnya. Keunggulan penggunaan pakan buatan adalah dapat digunakan kapan saja, tahan lama, proses pembuatan pakan buatan tidak membutuhkan waktu yang lama serta dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan peneliti. Pakan alami yaitu pakan yang berupa tanaman inang yang digunakan di laboratorium untuk pemeliharaan serangga uji. Penggunaan pakan alami dalam pemeliharaan serangga memiliki kendala dalam penggunaannya yakni membutuhkan waktu yang lama dalam penyiapan pakan alami yang bebas dari penggunaan pestisida, tidak bisa sewaktu-waktu diperoleh, serta membutuhkan area yang cukup luas untuk penanamannya. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pakan buatan termodifikasi berbahan dasar tepung kacang hijau terhadap perkembangan S. litura yang dibandingkan dengan pakan alami daun jarak. Atribut biologi S. litura yang diteliti meliputi siklus hidup, lama perkembangan larva dan pupa, keperidian serta lama hidup imago. Pengujian serangga dilakukan setelah larva S. litura mencapai instar 3. Larva instar 3 dipelihara dalam wadah rearing berdiameter 5 cm dan tinggi 5 cm. Setiap perlakuan yaitu pakan alami (P1) dan pakan buatan (P2), dilakukan 3 kali pengulangan, setiap pengulangan terdiri dari 20 wadah dengan masing-masing wadah berisi 1 larva, sehingga terdapat 120 wadah rearing larva. Variabel yang diamati adalah pada seluruh stadium perkembangan S. litura mulai dari telur, larva, pra pupa, pupa dan imago. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata fase telur pada pakan buatan lebih cepat (1,75 hari) daripada pakan alami (2,56 hari). Persentase telur yang menetas antar kedua perlakuan sama, yaitu 38,13% per imago pada pakan alami dan 36,90% per imago pada pakan buatan. Rerata total fase larva pada pakan alami lebih cepat yaitu 10,90 hari dan pakan buatan 18,27 hari. Fase pembentukan pra pupa menjadi pupa pada pakan buatan menunjukkan hasil yang lebih cepat (1,75 hari) dibanding dengan pakan alami (2 hari). Lama stadium pupa yaitu 8.85 hari pada pakan alami dan 9,90 hari pada pakan buatan. Hasil data abnormalitas menunjukkan terdapat 1,67% larva yang gagal menjadi pupa dan 1,67% pupa yang gagal menjadi imago pada pakan buatan. Lama hidup imago pada pakan buatan lebih cepat (8,85 hari) dibanding pakan alami (9,20 hari). Hasil data rerata fekunditas pada pakan alami lebih tinggi (1498 per imago) dibanding pakan buatan (1482 per imago). Berdasarkan hasil penelitian, pakan buatan berbahan dasar tepung kacang hijau berpengaruh terhadap perkembangan S. litura. Lama perkembangan larva S. litura pada pakan buatan lebih lama dibanding dengan perkembangan larva pada pakan alami. Berat pupa yang dihasilkan pada perlakuan pakan alami lebih tinggi dibanding dengan pakan buatan. Reproduksi dan lama hidup imago pada perlakuan pakan alami dan pakan buatan tidak berbeda, sehingga tepung kacang hijau dapat digunakan sebagai bahan dasar pakan buatan untuk pembiakkan dan perkembangan S. litura.

English Abstract

Artificial diet is a food made by humans for the maintenance of insects in their life cycle. The advantages of using artificial diet are can be used any time, long lasting and the process of making artificial diet does not require a long time and can be modified according to the wishes of the researcher. Natural diet is food in the form of a host plant used in the laboratory for maintenance of insects. The use of natural diet in the maintenance of insects has an obstacles in its use which requires a long time in the preparation of natural diet free of pesticide use, can not be obtained at any time and requires a large enough area for planting. Based on the problems that occur, this study aims to studied the effect of modified artificial diet made from mung bean flour to the development of S. litura compared to castor leaves as natural diet. The biological attributes os S. litura studied include life cycle, length of development of larva and pupa, reproduction and life time of imago. Testing of insects was carried out after the larva of S. litura reached the third instar. The third instar larva were reared in a rearing container with a diameter of 5 cm and height of 5 cm. Natural diet (P1) and artificial diet (P2) performed 3 repetitions, each repetition consists of 20 containers with each container containing 1 larva, so that there are 120 containers of rearing larva. The parameters observed in all stages of development of S. litura ranging from eggs, larva, pra pupa, pupa and imago. Results of the study showed that the average length of egg hatching stage in artificial diet was faster (1.75 days) than natural diet (2.56 days). The percentage of eggs that hatch between the two treatments is not significantly different, namely 38.13% per imago in natural diet and 36.90% per imago in artificial diet. The average of length of total larva phase in natural diet was faster (10.90 days) than artificial diet (18.27 days). The pra pupa stage in artificial diet showed a faster result (1.75 days) compared to natural diet (2 days). The length of the pupa stage is 8.85 days in natural diet which showed a significant difference compared to the duration in artificial diet (9.90 days). The results of data on abnormalities showed that 1.67% of the larva failed to become pupa and 1.67% of the pupa failed to become imago in artificial diet. The length of life of imago in artificial diet was faster (8.85 days) compared to natural diet (9.20 days). The results of the average data on fecundity in natural diet are higher (1498 eggs per imago) than in artificial diet (1482 eggs per imago). Based on the results of the study, artificial diet made from mung bean flour influenced the development of S. litura. The length of development of S. litura larva in artificial diet is longer than the development of larva in natural diet. The weight of pupa in natural diet is higher than artificial diet. Reproduction and longevity of imago S. litura in natural and artificial diet are not much different, so that mung bean flour can be used as an artificial diet for the multiplication and development of S. litura.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/489/051907263
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry > 634.6 Tropical and subtropical fruits > 634.65 Papayas, avocados, mangosteens > 634.651 Papayas > 634.651 8 Special cultivation methods; Fertilizers, soil conditioners, growth regulators
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Aug 2020 06:39
Last Modified: 10 Aug 2020 06:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173105
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item