Keefektifan Ruang Sirkulasi Pada Pusat Perbelanjaan di Surabaya

Rosa, Oktavira Berlina (2019) Keefektifan Ruang Sirkulasi Pada Pusat Perbelanjaan di Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masyarakat kota Surabaya diperkenalkan pertama kali dengan bangunan Tunjungan Plaza yang mengangkat konsep superblock yang merupakan gabungan antara mal, perkantoran, hotel dan kondominium. Tunjungan Plaza adalah shopping mall terbesar kedua dan populer yang berlokasi di pusat kota Surabaya, yang terdiri dari berbagai macam ritel. Tunjungan Plaza adalah mal vertikal, dimana bangunan berluasan 160.000 m² dan terdiri dari 6 bangunan utama (Tunjungan Plaza 1-6) yang terhubung secara horizontal dan vertikal melalui akses sirkulasi. Sirkulasi di dalam shopping mall berfungsi sebagai elemen penghubung antar ritel dan interioreksterior bangunan. Bangunan pada Tunjungan Plaza ini dibangun secara bertahap pada tahun 1938-2017. Dengan ini menjadikan tidak terintegrasi transisi bangunan baru dengan bangunan lama, sehingga sistem sirkulasi antar bangunan tidak terncana dengan baik. Tunjungan Plaza 1 sampai dengan Tunjungan Plaza 6 merupakan bangunan yang kompleks dan memiliki area yang sangat luas, sehingga beberapa area bangunan memiliki persebaran pengunjung yang tidak merata. Fenomena yang terjadi ini diangkat menjadi latar belakang permasalahan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keefektifan ruang sirkulasi pada pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza terhadap persebaran pengunjung. Untuk itu, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kemudian untuk menghasilkan hasil analisis yang sesuai dengan tujuan digunakan metode space syntax sebagai metode analisis dalam penelitian ini. Dalam metode space syntax menggunakan empat aspek didalamnya yaitu aspek connectivity (tingkat keterhubungan ruang), aspek integrity (tingkat kemudahan ruang untuk dicapai), aspek gate counts (tingkat kepadatan pengunjung), aspek intelligibility (tingkat pemahaman pengunjung pada konfigurasi ruang). Untuk mendukung data dari hasil simulasi space syntax dilakukan observasi lapangan. Dimana pengambilan data dilakukan dengan mengambil gambar pada titik-titik ruang sirkulasi tertentu sesuai dengan simulasi space syntax. Berdasarkan hasil penelitian dari keefektifan ruang sirkulasi menggunakan metode space syntax dan didukung oleh kondisi lapangan menunjukkan bahwa keefektifan ruang sirkulasi pada Tunjungan Plaza 1 sampai dengan Tunjungan Plaza 6 terbilang rendah, yang akan menentukan kepahaman pengguna ruang suatu bangunan. Keefektifan ruang tersebut akan menentukan kepahaman pengguna ruang suatu bangunan. Kepahaman pengguna ruang suatu bangunan menentukan persebaran pengunjung Tunjungan Plaza yang menunjukkan bahwa Tunjungan Plaza memiliki persebaran pengunjung yang tidak merata. Persebaran pengunjung paling rendah berada pada Tunjungan Plaza 2 dan 5, sedangkan persebaran pengunjung paling tinggi berada pada Tunjungan Plaza 3 dan 6. Ruang yang memiliki hubungan langsung dengan ruang lainnya, posisi ruang yang mudah dijangkau dan memiliki letak yang jaraknya paling dekat dengan ruang-ruang yang lain tersebut memiliki intensitas pengunjung yang tinggi. Sebaliknya, semakin sedikit hubungan ruang dan semakin berjarak ruang tersebut dengan ruang lainnya maka persebaran pengunjung juga rendah. Perletakan anchor tenant dan branded retail pada area yang berada jauh pada ujung area pusat perbelanjaan juga dapat menarik pengunjung.

English Abstract

Surabaya society was first introduced with Tunjungan Plaza which raides the concept of the superblock which is a combination of malls, offices, hotels and condominiums. Tunjungan Plaza is the second largest and popular shopping mall located in the center of Surabaya, which consists of various types of retail. Tunjungan Plaza is a vertical mall, where the building has an area of 160.000 m2 and consists of 6 main buildings (Tunjungan Plaza 1-6) which are connected horizontally and vertically through circulation access. Circulation in a shopping mall serves as a connecting element between retail and the building’s interiors. The building at Tunjungan Plaza was built in stages from 1938-2017. This makes it not integrated with new building transitions with old buildings is not well preserved. Tunjungan Plaza 1 to Tunjungan Plaza 6 is a complex building and has a very large area, so that some areas of the building have uneven distribution of visitors. This phenomenon is raised as the background of research problems. The purpose of this study was to determine the relationship of the effectiveness of circulation space in Tunjungan Plaza shopping center to the distribution of visitors. For this reason, this study uses a qualitative descriptive method. Then to produce the results of the analysis that are suitable with the purpose of using the space syntax method as the method of analysis in this study. In the space syntax method uses four aspects, connectivity (level of space connectivity), integrity (level of ease of space to be achieved), gate counts (level of density of visitors), and intelligibility (level of understanding of visitors in space configuration). To support data from the simulation of space syntax, field observations were carried out. Where data retrieval is done by taking pictures at certain points of circulation space in accordance with the simulation space syntax. Based on the results of the study of the effectiveness of the circulation space using the space syntax method and supported by exsisting conditions, it shows that the effectiveness of circulation space in Tunjungan Plaza 1 to Tunjungan Plaza 6 is relatively low, which will determine the user’s understanding of the building space. The effectiveness of space will determines the distribution of visitors to Tunjungan Plaza, which shows that Tunjungan Plaza has an uneven distribution of visitors. The lowest distribution is in Tunjungan Plaza 2 and 5, while the highest distribution of visitors is in Tunjungan Plaza 3 and 6. Space that has a direct relationship with other spaces, the position of space that is easily accessible and has the closest distance to the spaces others have high visitor intensity. Conversely, the less the space relationship and the more distance the space is with other spaces, the lower the visitor’s distribution. Placement of anchor tenants and branded retail in areas far from the end of the shopping center area can also attract visitors.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2019/463/051905059
Uncontrolled Keywords: Sirkulasi, Pusat Perbelanjaan, Space Syntax, Circulation, Shopping Center, Space Syntax
Subjects: 700 The Arts > 725 Public structures > 725.2 Commercial and communications buildings > 725.21 Retail trade buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:00
Last Modified: 24 Aug 2020 07:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173041
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item