Kurniasari, Nindi (2019) Pengaruh Aplikasi Isolat Bakteri Toleran Salin terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Salin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman Jagung (Zea mays L.) ialah salah satu komoditas pangan yang penting dalam perdagangan produk pertanian nasional maupun internasional karena keunggulannya yang bersifat multiguna baik sebagai komoditas pangan yang dikonsumsi secara langsung maupun sebagai bahan baku industri pangan dan pakan. Oleh karena itu tak heran apabila kebutuhan jagung mengalami peningkatan hingga 6-10% pertahun (Chafid, 2015). Upaya peningkatan produksi jagung terus dilakukan oleh pemerintah seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Salah satu hambatan dalam meningkatkan produksi jagung adalah semakin menurunnya luas lahan subur yang sesuai dengan kondisi pertanaman jagung akibat dari terjadinya alih fungsi lahan menjadi kawasan industri dan pemukiman (Sarkar, 2017). Hal ini mendorong upaya peningkatan luas panen jagung dengan perluasan area tanam jagung ke lahan marginal suboptimal termasuk ke daerah dekat pantai yang memiliki kadar salinitas yang cukup tinggi. Pemanfaatan lahan salin memerlukan teknologi yang berkesesuaian khusus salah satunya dengan pemanfaatan bakteri rhizosfer toleran salin yang berpotensi sebagai biofertilizer dan biostimulan sehingga tanaman jagung dapat tumbuh dan berproduksi dengan optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis bakteri rhizosfer toleran salin dan frekuensi pengaplikasiannya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung di lahan salin. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2018 di Desa Sidomukti Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan kombinasi jenis bakteri dengan frekuensi pengapikasian sebagai berikut: B0 = Kontrol; B1 = (SN 13 + SN 22 + SN 26) + Aplikasi 1 kali ( Perendaman benih); B2 = (SN 13 + SN 22 + SN 26) + Aplikasi 2 kali ( Perendaman benih + 2 MST); B3 = (SN 13 + SN 22 + SN 26) + Aplikasi 3 kali ( Perendaman benih + 2 MST + 4 MST); B4 = (SN 22 + SN23 + SN 26) + Aplikasi 1 kali ( Perendaman benih); B5 = (SN 22 + SN23 + SN 26) + Aplikasi 2 kali ( Perendaman benih + 2 MST); B6 = (SN 22 + SN23 + SN 26) + Aplikasi 3 kali ( Perendaman benih + 2 MST + 4 MST); B7 = (SN 13 + SN 22 + SN 23 + SN 26) + Aplikasi 1 kali ( Perendaman benih); B8 = (SN 13 + SN 22 + SN 23 + SN 26) + Aplikasi 2 kali ( Perendaman benih + 2 MST); dan B9 = (SN 13 + SN 22 + SN 23 + SN 26) + Aplikasi 3 kali ( Perendaman benih + 2 MST + 4 MST). Keseluruhan ada 10 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan pada parameter pertumbuhan, hasil, analisis jaringan tanaman dan tanah serta pengamatan terhadap isolat bakteri. Pengamatan pertumbuhan tanaman: Panjang tanaman, jumlah daun, kehijauan daun/ indeks klorofil, Indeks luas daun, bobot kering tajuk dan akar tanaman serta laju pertumbuhn tanaman yang dilakukan pada 3, 6, 9, dan 12 MST. Pengamatan parameter hasil: diameter tongkol, bobot kering tongkol dengan klobot, bobot kering tongkol tanpa klobot, bobot kering biji tanpa janggel pertongkol, bobot kering 100 biji, dan indeks panen. Pengamatan serapan unsur hara Na, N, P, K pada tajuk tanaman dilakukan pada umur 12 MST serta pengamatan kadar prolin yang dilakukan pada 9 MST. Pengamatan parameter tanah dilakukan 2 kali yaitu pada saat sebelum tanam dan pada saat panen yang meliputi pH, N, P, K, C-Organik, Na dan DHL. Pada pengamatan parameter isolat bakteri dilakukan pada 6 dan 12 MST dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Analisis data hasil pengamatan dilakukan menggunakan analisis ragam dengan tingkat kesalahan 5%, jika terdapat pengaruh nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji lanjut BNT pada tingkat kesalahan 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian isolat bakteri toleran salin dengan berbagai frekuensi mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung di lahan salin tanaman pada parameter panjang tanaman, Indeks luas daun, bobot kering akar, bobot kering brangkasan dan total. Pemberian Kombinasi bakteri toleran salin dengan berbagai frekuensi aplikasi mampu meningkatkan serapan unsur hara N 61,19% dan Na 73,09% jika di bandingkan dengan tanpa aplikasi isolat bakteri. Pemberian Kombinasi bakteri toleran salin dengan berbagai frekuensi aplikasi mampu meningkatkan hasil tanaman pada parameter, bobot tongkol dengan klobot, bobot tongkol tanpa klobot,pipilan kering per tongkol, dan Indeks Panen masing-masing sebesar 70,33%, 115%, 108,11% dan 96,64 % jika di bandingkan dengan tanpa aplikasi isolat bakteri.
English Abstract
Maize (Zea mays L.) is one of the important food commodities in the trade of national and international agricultural products due to its multipurpose superiority as food commodity that consumed directly and as raw material of food and feed industry. Therefore, it is not surprisingly if the needs of maize increased up to 6-10% per year (Chafid, 2015). The goverment continue the efforts to increase the production of maize, in line by increasing population growth. One of the obstacles in increasing corn production is the decreasing suitable of fertile land area with maize condition due to land conversion to industrial estate and settlement (Sarkar, 2017). The efforts to increase the maize harvest area is expansion of maize cultivation area to suboptimal as marginal land including to areas near the coast which have high salinity level. Utilization of saline areas requires a special technology which is the use of potentially saline-tolerant rhizosphere bacteria as biofertilizer and biostimulant to increase plant growth and yield. The aim of this experiment is to learn the effect of saline tolerant isolate bacteria and application frequency on the growth and yield of maize crops in the saline lnd. This research was conducted from March until August 2018 in Sidomukti Village, Brondong Sub-district, Lamongan Regency, East Java. The research arranged used Randomized Block Design with combination between isolate type and frequency application, those are B0 = Control; B1 = (SN 13 + SN 22 + SN 26) + Once (Soaking seeds); B2 = (SN 13 + SN 22 + SN 26) + Twice (Soaking seeds + 2 MST); B3 = (SN 13 + SN 22 + SN 26) + 3 times (Soaking seeds + 2 MST + 4 MST); B4 = (SN 22 + SN23 + SN 26) + Once (Soaking seeds); B5 = (SN 22 + SN23 + SN 26) + Twice (Soaking seeds + 2 MST); B6 = (SN 22 + SN23 + SN 26) + 3 times (Soaking seeds + 2 MST + 4 MST); B7 = (SN 13 + SN 22 + SN 23 + SN 26) + Once (Soaking seeds); B8 = (SN 13 + SN 22 + SN 23 + SN 26) + Twice (Soaking seeds + 2 MST); dan B9 = (SN 13 + SN 22 + SN 23 + SN 26) 3 times (Soaking seeds + 2 MST + 4 MST). Overall there were 10 treatment combinations repeated 3 times so that there were 30 experimental units. Observations of growth and yield parameters, analysis of nutrient and soil tissue, and also observation of bacteria isolates. Growth observations were performed on 3, 6,9 and 12 WAP including: Plant length, number of leaves, greenish leaves / chlorophyll index, leaf area index, shoot and root dry weight and also crop growth rate . Observation of yield parameters included: cob diameter, cob with husk dry weight, cob without husk dry weight, seed dry weight per cob, 100 seeds dry weight, and harvest index. Nutrient analysis included nutrients uptake of Na, N, P, K at shoot dry weight observed at 12 WAP. Observation of soil parameters was done 2 times: at the time before planting and at the time of harvest which include pH, N, P, K, C-Organic, Na and EC. Observation of bacterial isolate was done on the soil around plant roots by using Total Plate Count (TPC). Data analyzed using analysis of variance with 5% level and continued by Least significant difference (LSD) test at 5% level if there were significant differences. The result of research showed that application of saline tolerance bacteria was able to increase the growth of maize on variables leaf area index, total chlorophyll content, dry weight of shoot and root. Application of saline tolerance bacteria had a positive trend on increasing nutrient uptake such as N and Na, up to 61,19% dan 73,09% in each parameters and Yield of maize on variables cob with husk dry weight, cob without husk dry weight, seed dry weight per cob, and harvest index up to 70,33%, 115%, 108,11% and 96,64 % in each parameters.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2019/537/051907311 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:00 |
Last Modified: | 24 Aug 2020 07:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173020 |
Actions (login required)
View Item |