Representasi Sosial Masyarakat terhadap Konsep Desa Wisata di Desa Wisata Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Pratiwi, Putri Ayunda (2019) Representasi Sosial Masyarakat terhadap Konsep Desa Wisata di Desa Wisata Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jawa Timur memiliki potensi wisata yang sangat beragam sehingga mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Salah satu bentuk wisata yang ada di Jawa Timur adalah desa wisata. Desa wisata yang ada di Jawa Timur mengalami perkembangan yang pesat. Namun, hanya terdapat 24 desa wisata dari keseluruhan desa wisata yang ada di Jawa Timur yang secara kualitas sudah memenuhi syarat (Suharti dalam Wahyu, 2018). Salah satunya berada di Kabupaten Malang yang juga mendapatkan prestasi di tingkat nasional. Perkembangan desa wisata yang ada di Kabupaten Malang pun berkembang pesat. Pasalnya pembangunan desa wisata dijadikan sebagai salah satu strategi pemerintah Kabupaten Malang untuk mengurangi angka kemiskinan, mengoptimalkan pengelolaan pariwisata dan lingkungan. Pengembangan yang dilakukan antara di desa wisata yang satu dengan di desa wisata yang lain memiliki perbedaan, dimana pengembangan yang dilakukan harus mengacu pada sapta pesona karena sapta pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam suatu destinasi wisata. Pengembangan yang berbeda antar masing-masing desa wisata dapat menimbulkan perbedaan opini, penilaian, atau pemaknaan pada masyarakat berdasarkan pada apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan. Perbedaan opini, penilaian, atau pemaknaan yang muncul pada masyarakat dapat ditinjau menggunakan pendekatan representasi sosial. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis representasi sosial masyarakat terhadap konsep desa wisata di Desa Wisata Gubugklakah dan (2) menganalisis hubungan antara representasi sosial masyarakat dengan sapta pesona di Desa Wisata Gubugklakah. Penelitian ini dilakukan di Desa Gubugklakah dari akhir bulan Desember 2018 sampai awal bulan Februari 2019. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dalam bentuk kualitatif yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode lemmatization dan categorization untuk mendapatkan pengkategorian representasi sosial masyarakat. Kemudian data yang berupa angka dianalisis menggunakan analisis komponen utama (principal component analysis) untuk mendapatkan apa yang paling direpresentasikan oleh masyarakat terkait dengan konsep desa wisata dan analisis korelasi Spearman untuk menganalisis hubungan antara representasi sosial masyarakat dengan tujuh unsur sapta pesona. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat merepresentasikan desa wisata sebagai daya tarik wisata, indah, memiliki potensi, berkaitan dengan ekonomi ekonomi, ramai, dan sejuk. Berdasarkan hasil dari analisis komponen utama menunjukkan bahwa masyarakat lebih merepresentasikan desa wisata sebagai daya tarik wisata dan desa yang memiliki potensi. Hasil dari representasi sosial masyarakat memiliki korelasi dengan unsur sapta pesona yang ada di Desa Wisata Gubugklakah. Secara keseluruhan, korelasi ii antar representasi sosial dengan unsur sapta pesona memiliki korelasi yang sangat rendah, rendah, dan sedang. Berdasarkan hasil analisis korelasi, didapatkan sembilan hubungan yang signifikan, yaitu indah dari hasil representasi sosial dengan indah dari unsur sapta pesona, sejuk dengan indah, ramai dengan ramah, ramai dengan kenangan, potensi dengan tertib, potensi dengan indah, potensi dengan ramah, ekonomi dengan indah, dan ekonomi dengan ramah.

English Abstract

East Java has very diverse tourism potential so it can attract tourists to visit. One of tourism in East Java is a village tourism. Village tourism in East Java are experiencing rapid development. But, there are only 24 village tourism from all village tourism in East Java that have fulfilled the requirements based on quality (Suharti in Wahyu, 2018). One of them is in Malang District which get achievements at the national level too. The development of village tourism in Malang District is growing rapidly because the development of village tourism was used as one of the strategies of Malang District government to reduce poverty, optimize tourism and environmental management. The development carried out between village tourism with one and the other village tourism has a difference, where the development carried out must refer to Sapta Pesona because Sapta Pesona is a condition that must be realized in a tourist destination. Different developments between each village tourism can lead to differences in opinion, judgment, or meaning in the community based on what they see, hear, dan feel. Differences in opinions, judgments, or meanings that arise in the community can be reviewed using the social representation approach. So this study aims to (1) analyze the social representation of the community about village tourism concept in Gubugklakah Village Tourism and (2) analyze the relationship between social representations of the community and Gubugklakah Village Tourism. This research was conducted in Gubugklakah Village from the end of December 2018 to the beginning of February 2019. The data in this study was collected through interviews, observation, and documentation. The collected qualitative data was analyzed using the lemmatization and categorization method to get categorization of the social representation of the community. Then the quantitative data was analyzed using principal component analysis to obtain the main component of social representation of the community towards village tourism and Spearman correlation analysis to analyze the relationship between the social representation of the community and seven elements of Sapta Pesona. The results of this study indicate that the community represents village tourism as a tourist attraction, something beautiful, has potential, related to the economy, crowded, and cool. Based on principal component analysis, the community more represents village tourism as a tourist attraction and the village that have potential. The results of the social representation of the community have a correlation with the element of sapta pesona in Gubugklakah Village Tourism. Overall, the correlation between each social representation with the element of sapta pesona has a very low, low, and medium correlation. Based on the results of Spearman correlation analysis, there are 9 correlations that have significant value that is beautiful from the result of social representation with beautiful from sapta pesona, cool from the resul of social representation with beautiful from sapta iv pesona, crowded with friendly, crowded with memorial, potential with disicipline, potential with beautiful, potential with friendly, economic with beautiful, and economic with friendly from the result of social representation and from sapta pesona.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/77/051906772
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services > 338.47 Services and specific products > 338.479 1 Services and specific products (Geography and travel)
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Aug 2020 06:57
Last Modified: 24 Aug 2020 06:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172764
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item