Penentuan Zona Kesesuaian Lahan Tanaman Jagung dan Cabai di DAS Mikro Sumberbulu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang

Masruro, Yeni Ainun (2019) Penentuan Zona Kesesuaian Lahan Tanaman Jagung dan Cabai di DAS Mikro Sumberbulu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan faktor utama peningkatan konsumsi pangan nasional, sehingga laju permintaan pangan cenderung lebih cepat dari penyediaannya. Ketidakseimbangan antara penyediaan pangan dan permintaan nasional memicu adanya kegiatan impor. Upaya penurunan impor jagung dan cabai dapat dilakukan dengan peningkatan produktivitas tanaman. Jawa Timur merupakan pemberi kontribusi terbesar terhadap produksi jagung dan cabai di pulau Jawa, salah satu lokasi pengembangan tanaman jagung dan cabai terletak di DAS Mikro Sumberbulu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) menentukan tingkat kesesuaian lahan tanaman jagung dan cabai, (2) menentukan karakteristik yang paling mempengaruhi produktivitas jagung dan cabai, (3) menentukan zona kesesuaian lahan tanaman jagung dan cabai sebagai upaya peningkatan produktivitas tanaman jagung dan cabai. Penelitian dilaksanakan di DAS Mikro Sumberbulu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada Juni-November 2018. Kegiatan awal yang dilakukan yaitu pembuatan SPL yang diperoleh dari overlay peta bentuk lahan, peta lereng dan peta relief, dan dilanjutkan dengan penentuan titik pengamatan menggunakan metode fisiografi dengan skala peta detail yaitu 1:15.000 yang berjumlah 30 titik pengamatan. Identifikasi kondisi fisiografi dan morfologi tanah diamati di setiap titik pengamatan. Fisiografi lahan yang diamati antara lain aliran permukaan, drainase tanah, permeabilias, banjir, erosi dan vegetasi penutup tanah. Morfologi tanah diamati menggunakan minipit dengan kedalaman 50 cm dan bor 120 cm yang berukuran 40x40 cm, parameter yang diamati antara lain warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, pH tanah dan perakaran. Penentuan zona kesesuaian lahan tanaman jagung dan cabai dibedakan berdasarkan zona agroekologi yang dinilai berdasarkan 10 karakteristik yaitu temperatur, curah hujan, drainase, kedalaman tanah, tekstur tanah, KTK, KB, pH, C-Organik dan lereng, dan dilanjutkan dengan pengumpulan data produksi yang dilakukan dengan metode ubinan. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan tanaman jagung dan cabai dilakukan menggunakan metode Multi Criteria Evaluation (MCE) menggunakan teknik Analytical Hierarchy Process (AHP), serta dilakukan uji korelasi untuk mengetahui karakteristik lahan yang mempengaruhi produktivitas tanaman. Tingkat kesesuaian lahan tanaman jagung didominasi oleh kelas S1 dengan persentase 41% dan S3 dengan persentase 40,7%. Tingkat kesesuaian lahan tanaman cabai didominasi oleh kelas S3 dengan persentase 40,7%. Tingkat kesesuaian lahan jagung dan cabai mempunyai faktor pembatas yaitu ketersediaan air (wa) dan ketersediaan oksigen (oa). Karakteristik lahan yang paling mempengaruhi produktivitas jagung yaitu lereng dengan nilai r = -0,878 (p < 0,05) dan C-Organik dengan nilai r = 0,802 (p < 0,05) Karakteristik lahan yang paling mempengaruhi produktivitas cabai yaitu C-Organik dengan nilai r = 0,838 (p < 0,05); lereng dengan nilai r = -0,768 (p = 0,05) dan KHJ dengan nilai r = -076, (p < 0,05). Terdapat tiga zona pada lokasi penelitian yaitu zona II Dej dengan ii peruntukan perkebunan, zona III Dej dengan peruntukan watani, dan zona IV Dfs dengan peruntukan lahan tanaman pangan dan hortikultura (semusim) merupakan zona yang dapat diupayakan untuk pengembangan tanaman jagung dan cabai.

English Abstract

Indonesian growth population is a major factor of increasing national food consumption, so demand is more than the supply. The supply and demand which imbalanced, import activities occurs. East Java is the biggest supplier for maize and chili production in Java, where Sumberbulu Micro Watershed, Wajak District, Malang Regency is one of the locations for the cultivation of maize and chili. The objective of this research were (1) determine class of land suitability for maize and chili, (2) determine the most affect characteristics to the productivity of maize and chili, (3) determine land suitability of maize and chili crops as an effort to increasing crop productivity towards the provision of national consumption. The research was conducted in the Sumberbulu Micro Watershed, Wajak Regency, Malang Regency in June - November 2018. The first activity carried out was pre-survey include make SPL that consist of landform map, slope map and relief map continued with the determination of observation points using physiographic method with a scale detail 1: 15.000 which amounts 30 observation points. Identification of physiography conditions and soil morphology was observed at each observation point. Physiography that was observed included runoff, soil drainage, permeability, flooding, erosion and vegetation cover. Soil morphology was observed using minipit with a depth of 50 cm and 120 cm soil augeringe measuring 40x40 cm, parameters observed included soil color, soil texture, soil structure, soil pH and root. Determination of land suitability zones of maize and chili crops is differentiated based on agroecological zones which assessed based on 10 characteristics, namely temperature, rainfall, drainage, soil depth, soil texture, CEC, Base saturation, pH, Organic-C and slope, and continued with collection of production data is carried out by the method of area frame. Analysis of data to determine the class of suitability of maize and chilli lands was carried out by using the Multi Evaluation Criteria (MCE) method with Analytical Hierarchy Process (AHP) technique, and a correlation test is carried out to determine the characteristics of the land which has an influence on plant productivity. The land suitability of maize plants is dominated by S1 with a percentage of 41 and S3 40.7%. The land suitability of chili plants is dominated by S3 with a percentage of 40.7%. The land suitability of maize and chili crops has a limiting factors, namely water availability (wa) and oxygen availability (oa). The characteristics that most affected the productivity of maize were the slope with a value of r = -0,878 (p <0,05) and Organic-C with a value of r = 0,802 (p <0,05). The characteristics that most affected the productivity of chili were Organic-C with a value of r = 0,838 (p <0,05); slope with a value of r = -0,768 (p <0,05) and KHJ with a value of r = -0,76 (p <0,05). There are three zones in the research location, namely zone II Dej for plantations, zone III Dej for watani, and zone IV Dfs for food crops and horticulture (annuals) that can be pursued for the development of maize and chili crops.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/21/051906730
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.4 Soil science > 631.47 Soil and land-use surveys
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Aug 2020 06:57
Last Modified: 16 Sep 2022 05:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172732
[thumbnail of Yeni Ainun Masruro (2).pdf] Text
Yeni Ainun Masruro (2).pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item