Hanif, Millat (2019) Praktik Sosial dalam Konsumsi Bunga Mawar Potong di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Eksistensi bunga mawar potong di Indonesia dapat dilihat dari peningkatan luas lahan dan produksi bunga mawar potong. Bunga mawar potong menjadi bunga kedua yang memiliki luas lahan dan produksi terbesar di Indonesia. Luas lahan dan produksi bunga mawar potong dalam kurun waktu enam tahun terakhir juga cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan luas lahan dan produksi dari bunga mawar potong menjadi salah satu respon produsen terhadap peningkatan permintaan bunga mawar potong. Bunga mawar potong merupakan barang spesial atau barang mewah yang hanya dinikmati keindahannya saja. Hal ini menjadikan peningkatan permintaannya merupakan suatu hal yang menarik untuk diteliti. Konsumsi bunga mawar potong berarti kegiatan memanfaatkan bunga mawar potong. Konsumsi bunga mawar potong dibentuk oleh praktik-praktik sosial yang berintegrasi dengan penggunaan bunga mawar potong. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori praktik sosial untuk menganalisis praktik sosial dalam konsumsi bunga mawar potong yang dilihat dari tiga elemen, yaitu elemen pemaknaan, kompetensi, dan material. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis praktik sosial dalam konsumsi bunga mawar potong berdasarkan ketiga elemen tersebut. Penelitian ini dilakukan dilakukan selama dua bulan, dari akhir Bulan Desember sampai akhir Bulan Februari. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif untuk menganalisis elemen kompetensi dan material dan pendekatan kualitatif untuk menganlisis elemen pemaknaan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuisioner dan wawancara semi struktur, observasi, dan dokumentasi. Elemen kompetensi dan material dianalisis dengan analisis dekriptif dan diuji dengan menggunakan uji Chi Square, sedangkan elemen pemaknaan dilakukan dengan analisis data interaktif. Hasil dari penelitian ini adalah konsumsi bunga mawar potong di Kota Malang berintegrasi dengan dua praktik, yaitu praktik perayaan dan dekorasi. Makna yang dimiliki oleh bunga mawar potong dalam kedua praktik tersebut adalah makna keindahan. Praktik perayaan juga memiliki makna lainnya selain makna keindahan yaitu makna apresiasi, cinta, spesial, dan harapan. Bunga mawar potong juga dapat menjadi media untuk melakukan resiprositas dan eksistensi diri. Kompetensi praktis yang signifikan yaitu pengetahuan jenis atau vareitas, pengetahuan grade, pengetahuan dan pembelian kios bunga secara online dan offline. Kompetensi praktis yang tidak signifikan adalah pencarian terdahulu. Kompetensi praktis yang banyak dimiliki oleh konsumen adalah pengetahuan dan pembelian bunga mawar potong secara offline. Material bunga mawar potong yang signifikan yaitu kesegaran, jenis atau varietas, grade, pengemasan, aroma, warna, kelopak, dan pertimbangan jarak. Material yang tidak signifikan adalah penggunaan alat komunikasi. Material bunga mawar potong yang banyak dipilih konsumen yaitu kesegaran, pengemasan, warna, dan kelopak karena material tersebut mampu memberikan makna keindahan pada bunga mawar potong.
English Abstract
The existence of cut roses in Indonesia can be seen from the increasing of the harvested area and the production of cut roses. Cut roses are the second of the floriculture product that has the largest harvested area and the production in Indonesia. In addition, the harvested area and production of cut roses is likely to increase. This case can be happened as the response of the increasing of the demand. Cut roses are special items or luxury items that can only consumed by their beautiness. Demand is a derivative of consumption. Consumption of cut roses means the activity of using cut roses. Cut roses are made by social practices that integrate with the using of cut roses. These practices create consumption of cut roses. This research used social practice theory to analyze the social practice consumption of cut roses from the three elements, consists of meaning, competence, and material. This research was conducted for two months, started from the end of December until the end of February. This research used two approaches, element of competence and material was analyzed by quantitative approach, meanwhile the elements of meaning was analyzed by qualitative approach. The data in this study were collected through questionnaire and semi-structured interview, observation, and documentation. Elements of competence and material had been analyzed by descriptive analysis and Chi Square test while the meaning element was analyzed by interactive analysis. Social practice of consumption cut roses in Malang City has two practices, namely the practice of celebration and decoration. The dominant of meaning from that practices is beautiness. But, the practice of celebration has other meanings, namely the meaning of appreciation, love, special, and hope. Cut roses can also be a representative for reciprocity and self-existence. The practical competences of the knowledge of cut roses varieties, the knowledge of grade, the knowledge and purchasing of cut roses by offline and online has significant value. Most of consumers has a great value of the knowledge and purchasing of cut roses in the offline store. Meanwhile in material elements, there are the freshness, varieties, grades, packaging, smells, colours, petals shape, and distance of the store has significant value. Most of consumers has a great value of freshness, packaging, colours, and petals shape in the material element.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2019/52/051906714 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.9 Flowers and ornamental plants |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 18 Aug 2020 02:59 |
Last Modified: | 16 Aug 2024 06:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172623 |
![]() |
Text
Millat Hanif.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |