Kolaborasi Antar Lembaga dalam Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kota Malang (Studi Kasus Pada BNN Kota Malang, Dinas Sosial Kota Malang, dan Dinas Kesehatan Kota Malang)

Gulo, Daud Theofilus (2019) Kolaborasi Antar Lembaga dalam Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kota Malang (Studi Kasus Pada BNN Kota Malang, Dinas Sosial Kota Malang, dan Dinas Kesehatan Kota Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kolaborasi adalah suatu bentuk proses sosial, dimana didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis kolaborasi antar lembaga dalam rehabilitasi pengguna narkoba di Kota Malang. Penelitian ini mengkaji bagaimana kolaborasi yang dilakukan oleh beberapa lembaga yaitu Badan Narkotika Nasional Kota Malang, Dinas Kesehatan Kota Malang, dan Dinas Sosial Kota Malang untuk melakukan rehabilitasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: administrasi publik, kolaborasi, Whole of Government, kelembagaan, pemerintah daerah, rehabilitasi pengguna narkoba, dan konsep penyalah gunaan narkoba. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tiga cara, yaitu: observasi, wawancara, dan dokumen. Menggunakan metode analisa data Miles Hubberman dengan 4 proses, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil penelitian yang dilakukan didapati kolaborasi antar lembaga dalam reabilitasi melalui pendekatan Whole of Government adalah sebagai berikut: a) Dinas Kesehatan Kota Malang, Badan Narkotika Nasional Kota Malang, dan Dinas Sosial Kota Malang telah melakukan penguatan koordinasi dalam melakukan rehabilitasi, b) belum terdapat lembaga koordinasi khusus dalam melakukan rehabilitasi bagi penyalah guna dan pecandu narkoba, c) belum terdapat gugus tugas yang dibentuk untuk melakukan rehabilitasi pengguna narkoba di Kota Malang, d) koalisi sosial telah ada dan terbentuk tanpa disadari. Selanjutnya kolaborasi yang peneliti nilai adalah melalui indikator keberhasilan yang tidak memiliki cakupan yang luas sehingga sangat sulit untuk memastikan apakah seorang penyalah guna dan pecandu narkoba telah pulih baik secara medis maupun sosial. Saran dari peneliti adalah mengalokasikan dana yang lebih besar untuk rehabilitasi, duduk bersama untuk mebahas payung hukum, dan menghilangkan ego sektoral.

English Abstract

Collaboration is a form of social process, in which there are certain activities aimed at achieving common goals by helping each other and understanding each other's activities. This study aims to find out, describe, and analyze collaboration between institutions in the rehabilitation of drug users in the city of Malang. This study examines how collaboration is carried out by several institutions namely the Malang City National Narcotics Agency, Malang City Health Office, and Malang City Social Service to conduct rehabilitation. This research is a qualitative descriptive study. The theories used in this study are: public administration, collaboration, the Whole of Government, institutions, local governments, rehabilitation of drug users, and the concept of drug abuse. Data collection techniques are carried out in three ways, namely: observation, interviews, and documents. Using the Miles Hubberman data analysis method with 4 processes, namely: data collection, data reduction, data presentation, conclusions, and verification. The results of the research found that collaboration between institutions in reabilitation through the Whole of Government approach are as follows: a) Malang City Health Office, Malang City National Narcotics Board, and Malang City Social Service have strengthened coordination in conducting rehabilitation, b) there are no institutions special coordination in conducting rehabilitation for abusers and drug addicts, c) there is no task force established to rehabilitate drug users in the city of Malang, d) social coalitions exist and are formed without realizing it. Furthermore, collaboration that researcher value is through indicators of success that do not have broad coverage so it is very difficult to ascertain whether an abuser and drug addict has recovered both medically and socially. Suggestions from researchers are to allocate more funds for rehabilitation, sit together to discuss the legal umbrella, and eliminate sectoral egos.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2019/536/051906672
Uncontrolled Keywords: Rehabilitasi, Narkoba, Kolaborasi Lembaga, Pemerintah Daerah-Rehabilitation, Narcotics, Institution Collaboration, Local Government
Subjects: 300 Social sciences > 362 Social problems of and services to groups of people > 362.2 People with mental illness and disabilities > 362.29 Substance abuse > 362.293 Narcotics
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 06 Nov 2020 03:35
Last Modified: 21 Oct 2021 05:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172614
[thumbnail of Daud Theofilus Gulo.pdf]
Preview
Text
Daud Theofilus Gulo.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item