Berel, Edelnia Kristina (2019) Perbedaan Performans Produksi Sapi Bali Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performans sapi Bali di daerah dataran tinggi dan daerah dataran rendah di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan adalah survei dengan pengukuran Iangsung terhadap ternak dan wawancara Iangsung ke peternak. Sampel lokasi sebanyak dua kecamatan diambil secara purposive sampling berdasarkan data populasi sapi Bali terbanyak yaitu di kecamatan Tasifeto Barat sebagai dataran tinggi dan Tasifeto Timur sebagai dataran rendah. Variabel yang diamati meliputi bobot lahir, bobot sapih dan bobot induk, pertambahan bobot badan harian uji t independent sampel korelasi bobot induk dengan bobot lahir, dan korelasi bobot lahir dengan bobot sapih dianalisis menggunakan korelasi regresi dalam SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa bobot badan pedet sapi Bali di dataran tinggi lebih tinggi dibanding dengan bobot badan pedet sapi Bali di dataran rendah dengan bobot badan pedet sapi Bali di dataran tinggi 16,22±1,63 kg (pedet jantan), 14,68±2,07 kg (pedet betina) sedangkan di dataran rendah 13,82±1,74 kg (pedet jantan) dan 12,62±1,86 kg (pedet betina). Hasil analisis menunjukkan bahwa bobot sapih di dataran tinggi lebih tinggi dibanding dengan bobot sapih di dataran rendah dengan bobot sapih di dataran tinggi 115,55±22,48 kg (jantan) dan 104,83±18,39 kg (betina) sedangkan di dataran rendah 95,03±29,83 kg (jantan) dan 94,28±15,02 kg (betina). Hasil analisis menunjukkan bahwa bobot badan sapi betina dewasa di dataran tinggi lebih tinggi dibanding bobot badan sapi betina dewasa di dataran rendah. Bobot induk dewasa di dataran tinggi pada umur >2-3 tahun, >3-4 tahun, >4 tahun sebesar 163,42±35,66 kg, 228,39±25,97 kg dan 240,83±28,10 kg sedangkan di dataran rendah sebesar 142,20±45,16 kg, 224,67±15,81 kg dan 226,60±22,74 kg. Pertambahan bobot badan harian sapi Bali di Tasifeto Barat 0,04±0,02 kg dan di Tasifeto Timur 0,03±0,01 kg. Korelasi antara bobot induk dan bobot lahir adalah positif dengan masing — masing nilai r adalah 0,75 dan 0,35. Korelasi bobot lahir dan bobot sapih adalah positif dan sangat kuat dengan nilai r masing-masing yaitu 0,94 dan 0,75. Disimpulkan bahwa performans produksi sapi Bali di dataran tinggi lebih tinggi dibanding di dataran rendah.
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/636.21/BER/p/2019/041906490 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 06 Sep 2019 02:35 |
Last Modified: | 02 Jun 2022 04:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172467 |
Text
EDELNIA KRISTINA BERE.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |