Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kesiapsiagaan Perawat Puskesmas dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kota Kendari Sulawesi Tenggara

Wurjatmiko, Adi Try (2018) Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kesiapsiagaan Perawat Puskesmas dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kejadian bencana di Indonesia didominasi oleh aktivitas hidrometeorologi, dan 75% dari total kejadian bencana adalah banjir. kesiapsiagaan merupakan fase kritis dalam rentang manajemen bencana karena fase inilah yang akan menentukan kemandirian, keberhasilan respon tanggap, tingkat penderitaan korban, serta keselamatan nyawa korban saat terjadi bencana. Beberapa penelitian menunjukan bahwa tingkat kesiapsiagaan tenaga kesehatan termasuk perawat puskesmas di indonesia bagian tengah dan timur masih berada pada kategori yang kurang siap. Kesiapsiagaan perawat puskesmas pada cluster kesehatan dalam manajemen bencana menjadi hal yang sangat penting untuk diperbaiki dan ditingkatkan. Ketika perawat puskesmas memiliki tingkat kesiapsiagaan yang baik, maka masyarakat memiliki peluang untuk mampu memperbaiki kondisi kesehatan yang terganggu akibat bencana, sehingga angka kesakitan, kecacatan, dan kematian saat terjadi bencana dapat berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam menghadapi bencana banjir di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 176 perawat puskesmas yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di lima puskesmas yang berada pada kawasan rawan bencana banjir di Kota Kendari Sulawesi Tenggara yaitu Puskesmas Mata, Puskesmas Kandai, Puskesmas Lepo-lepo, Puskesmas Benu-benua, dan Puskesmas Poasia. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji spearman rank untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, self efficacy, kebijakan pemerintah menurut persepsi perawat, dan sarana prasarana dengan kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam menghadapi bencana banjir. Sedangkan analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam menhadapi bencana banjir. Hasil uji spearman rank menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p=0.00), sikap (p=0.00), self efficacy (p=0.00), kebijakan pemerintah menurut persepsi perawat (p=0.00), dan sarana prasarana (p=0.00) dengan kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam menghadapi bencana banjir di kota Kendari Sulawesi Tenggara. Hasil uji regresi logistik menunjukan bahwa self efficacy merupakan faktor yang paling berhubungan dengan kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam menghadapi bencana banjir (Exp(B)=8.14) dibandingkan dengan pengetahuan (Exp(B)=6.64), sarana prasarana (Exp(B)=4.03), sikap (Exp(B)=3.73), dan kebijakan pemerintah menurut persepsi perawat (Exp(B)=3.50). Pengetahuan merupakan hal yang sangat menentukan kemampuan perawat terkait pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya mempersiapkan diri, pasien, dan masyarakat untuk menghadapi bencana banjir. Jika pengetahuan perawat kurang, maka perawat akan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan yang tepat terkait tindakan apa yang harus direncanakan dan dilakukan saat terjadi bencana banjir. Sikap perawat terhadap kesiapsiagaan bencana terbagi menjadi dua yaitu sikap menolak dan sikap menerima. Sikap yang baik atau sikap menerima, tidak hanya menjadikan perawat memiliki kemauan untuk melakukan kesiapsiagaan bencana, akan tetapi hal tersebut juga akan mendorong perawat untuk selalu meningkatkan pengetahuannya tentang kesiapsiagaan bencana. Kebijakan pemerintah dapat menjadi petunjuk yang jelas bagi perawat dalam melakukan upaya persiapan, serta perencanaan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana banjir, sehingga disorientasi penanganan bencana di wilayah kerjanya dapat dihindarkan. Pembenahan kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana banjir akan lebih efektif, jika faktor personal yang dimiliki perawat di dukung dengan faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah melalui program-program penanggulangan bencana yang berkelanjutan dan terpadu. Sarana prasarana merupakan salah satu faktor yang turut menentukan baik dan kurangnya kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana banjir. sarana prasarana pendukung kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir harus memenuhi 4 komponen penting yaitu ketersediaan sarana prasarana yang adekuat, mekanisme pengusulan sarana prasarana yang jelas, kelayakan kondisi sarana prasarana, dan ketepatatan sarana prasarana. Self efficacy perawat yang baik terkait kesiapsiagaan bencana akan membuat perawat mampu merespon dan melakukan sesuatu untuk mengubah dan memperbaiki kondisi yang buruk di sekitarnya saat terjadi bencana.Tradisi budaya Mekombulu dan Mepokoaso suku tolaki di Kota Kendari muncul sebagai instrumen yang dapat dimanfaatkan oleh perawat puskesmas, untuk mengakses jaringan sosial atau untuk melakukan kegiatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir yang melibatkan masyarakat. Dukungan tradisi budaya tersebut diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan self eficacy perawat dalam melakukan kesiapsiagaan bencana banjir. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dan bahan referensi bagi perawat puskesmas dalam melakukan pelayanan keperawatan bencana, serta menjadi dasar bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendukung kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam menghadapi bencana banjir seperti pemberian pelatihan secara berkala, pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, menyediakan dan mengevaluasi secara rutin kebutuhan sarana prasarana pendukung kesiapsiagaan, serta pendekatan kearifan lokal seperti Mekombulu dan Mepokoaso dalam penyusunan program-program penanggulangan bencana pada cluster kesehatan. Selanjutnya penelitian ini juga dapat menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya untuk dikembangkan dengan penelitian kualitatif seperti studi etnografi agar lebih tereksplorasi secara mendalam mengenai pola dan budaya masyarakat Kota Kendari yang dapat mempengaruhi self efficacy dan kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam menghadapi bencana banjir.

English Abstract

The incidence of disaster in Indonesia is dominated by hydrometeorological activity, and 75% of total disasters are flood. Preparedness is a critical phase in the range of disaster management because this phase will determine the independence, success of responsive response, level of suffering the victim, and the safety of the victim’s life in the event of the disaster. Several studies have shown that the level of preparedness of health personnel including the puskesmas nurse in central and eastern Indonesia is still in the less prepared category. Preparedness of puskesmas nurse in the health cluster in disaster management becomes very important to be prepared and improved. When the puskesmas nurses have a good level of preparedness, the community has an opportunity to improve the health condition affected by the disaster, so that the number of morbidity, disability, and death during the disaster can be reduced. This study aims to analyze factors related to the preparedness of puskesmas nurse in facing flood disaster in Kendari City of Southeast Sulawesi. This research uses descriptive analytic design with the cross sectional approach. The number of respondents in this study is 176 nurses of puskesmas by using purposive sampling. The research conducted in five puskesmas located in disaster-prone areas in Kendari City of Southeast Sulawesi namely Puskesmas Mata, Puskesmas Kandai, Puskesmas Lepo-Lepo, Puskesmas Benu-Benua, and Puskesmas Poasia. The bivariate analysis in this research uses Spearman rank test to know the correlation between knowledge, attitude, self-efficacy, government policy according to nurse perception, and infrastructure facilities with the preparedness of puskesmas nurse in facing flood disaster. While the multivariate analysis in this research uses logistic regression test to determine the factors that the most related to the preparedness of puskesmas nurse in facing flood disaster. The result of Spearman rank test shows that there is significant correlation between knowledge (p=0.00), attitude (p=0.00), self-efficacy (p=0.00), government policy according to nurse perception (p=0.000), and infrastructure facilities (p=0.00) with the preparedness of puskesmas nurse in facing flood disaster in Kendari City of Southeast Sulawesi. The result of logistic regression test shows that self efficacy is the most correlation factor with preparedness of puskesmas nurse in facing flood disaster (Exp(B)=8.14) compared to knowledge (Exp(B)=6.64), infrastructure facilities (Exp(B)=4.03), attitude (Exp(B)=3.73), and government policy according to nurse perception (Exp(B)=3.50). Knowledge is crucial to the nurse’s ability to make the right decision in preparation, patient, and community to face the flood disaster. If the nurse knowledge is lacking, the nurse will have difficulty in making the right decision regarding what actions should be planned and undertaken during the flood disaster. The nurse attitude to disaster preparedness is divided into two namely the attitude of refusal and acceptance. A good attitude or accepting attitude, not only does the nurse have the willingness to perform disaster preparedness, but it will also encourage the nurses to always improve their knowledge of disaster preparedness. Government policies can be the clear guideline for the nurses in preparing efforts, and disaster preparedness and flood prevention planning, so that disaster management disorientation in their work areas can be avoided. Improvement of nurse preparedness in facing flood disaster will be more effective if the personal factor owned by the nurses supported by external factors such as government policy through sustainable and integrated disaster management programs. Infrastructure facilities are one of the factors that contribute to both the good and the lack of nurse preparedness in facing flood disaster. Supporting infrastructure facilities of preparedness in facing flood disaster must meet 4 important components namely availability of adequate infrastructure facilities, mechanism of proposing clear facilities and infrastructure, the feasibility of infrastructure facilities, and adaptation of infrastructure facilities. Good self-efficacy of the nurse on disaster preparedness will make them able to respond and do something to change and improve the bad condition around in the event of a disaster. The cultural tradition of Mekombulu and Mepokoaso of the tolaki tribe in Kendari City appear as an instrument that can be utilized by the puskesmas nurse to access the social network or to conduct preparedness activities in facing flood disaster that involves the community. The support of cultural tradition expected can make and increase self-efficacy of the nurse in performing flood disaster preparedness. The result of this research is expected to be the basis and reference materials for puskesmas nurse in conducting disaster nursing services, and the basis for the government to create policies that support the preparedness of puskesmas nurse in facing flood disaster such as regular training, scholarship to continue education, regularly evaluating the needs of infrastructure facilities for preparedness support, and local wisdom approach such as Mekombulu and Mepokoaso in the preparation of disaster management progarams on the health cluster. Furthermore, this research can also be the basis for further researchers to be developed with qualitative research such as ethnography studies to be more explored in depth about the pattern and culture of the people of Kendari City that can affect self-efficacy and preparedness of puskesmas nurse in facing flood disaster.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/363.349 3/WUR/a/2018/041803789
Uncontrolled Keywords: FLOODS--SOCIAL SERVIES
Subjects: 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.3 Other aspects of public safety > 363.34 Disasters > 363.349 Specific kinds of disasters > 363.349 3 Floods
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 05 Sep 2019 06:27
Last Modified: 05 Sep 2019 06:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172424
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item