Pengaruh Rasio Tulangan Longitudinal dengan Variasi Jumlah Tulangan Longitudinal terhadap Kuat Tekan, Daktilitas, dan Kekakuan Kolom dengan Tulangan Bambu

Rahadyan, Harits Hanif (2019) Pengaruh Rasio Tulangan Longitudinal dengan Variasi Jumlah Tulangan Longitudinal terhadap Kuat Tekan, Daktilitas, dan Kekakuan Kolom dengan Tulangan Bambu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kolom adalah salah satu komponen utama struktur terbuat dari beton bertulang. Kolom sebagai komponen struktur mempunyai tugas utama yaitu menyangga beban aksial tekan vertikal. Tulangan yang selama ini umum digunakan dalam beton bertulang menurut SNI 03-2847-2013 adalah tulangan baja, terdiri dari tulangan baja polos dan tulangan baja ulir atau deformed. Kendati tulangan baja sudah umum penggunaanya, permintaan tulangan baja yang terus meningkat dan ketersediaanya yang terbatas menimbulkan suatu masalah yaitu meningkatnya harga tulangan baja. Maka dari itu penelitian terus dilakukan untuk menemukan inovasi bahan alternatif yang dapat menggantikan bahan komponen strutur saat ini. Tulangan bambu adalah bahan telah dicanangkan dapat menggantikan tulangan baja pada beton bertulang. Salah satu sifat yang membuat bambu merupakan pengganti baja yang baik dalam beton bertulang adalah kekuatannya. Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis kolom berdimensi 12 x 12 x 30 cm yaitu kolom baja dan kolom dengan tulangan bambu yang menggunakan bambu jenis petung pada tulangan longitudinal dan bambu jenis apus pada tulangan transversal. Setiap kolom pada penelitian ini dibedakan menggunakan kode kolom B1 – B2 dan C1 – C2, baik yang bertulangan baja maupun bertulangan bambu. Kolom baja dengan kode B1 dan B2 menggunakan tulangan baja berjumlah 8 buah berdiameter D8 mm dengan jarak tulangan transversal 9,33 cm dan 14 cm, sementara itu kolom baja kode C1 dan C2 menggunakan tulangan baja berjumlah 4 buah berdiameter D13 mm dengan dengan jarak tulangan transversal sama dengan B1 – B2. Kolom bambu B1 menggunakan tulangan bambu longitudinal berjumlah 8 buah dengan dimensi 10 x 5 mm dan dengan jarak antar tulangan transversal 9,33 cm sedangkan kolom bambu dengan kode B2 menggunakan jumlah dan dimensi tulangan bambu longitudinal yang sama tetapi mempunyai jarak antar tulangan transversal sebesar 14 cm. Kemudian untuk kolom dengan kode C1 menggunakan tulangan bambu berjumlah 4 buah dengan dimensi 10 x 20 mm dan dengan jarak antar tulangan transversal 9,33 cm. Kolom dengan kode C2 menggunakan tulangan longitudinal bambu berjumlah sama dengan C1 yaitu 4 buah dengan dimensi 10 x 20 mm dengan jarak antar tulangan transversal sebesar 14 cm. Sehingga pada hasil penelitian akan diperoleh efektifitas konfigurasi tulangan longitudinal dari kolom dengan kode B1 dibandingkan dengan kolom C1 dan kolom B2 dibandingkan dengan kolom C2. Dari hasil penelitian antara variasi kolom bambu B1 – C1, didapatkan bahwa kolom bambu C1 memiliki daktilitas 6,026% lebih tinggi dari kolom bambu B1. Pada perbandingan kolom bambu B2 – C2 diperoleh bahwa nilai daktilitas kolom bambu C2 10,669% lebih tinggi dari kolom bambu B2. Pada hasil penelitian kolom baja B1 – C1, kolom baja C1 memiliki nilai daktilitas 53,098% lebih tinggi dari kolom baja B1, dan kolom baja C2 memiliki nilai daktilitas 34,143% lebih tinggi dari kolom baja B2. Selain daktilitas, parameter kuat tekan dan kekakuan juga dipertimbangkan dalam menentukan efektivitas kolom. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa kolom dengan rasio tulangan yang lebih besar lebih efektif daripada kolom dengan rasio tulangan yang lebih kecil.

English Abstract

Column is one of the structure main components made of reinforced concrete. Column as structural components has the main task of supporting vertical axial loads. Reinforcement that has been commonly used in reinforced concrete according to SNI 03- 2847-2013 is steel reinforcement, consisting of plain steel reinforcement and deformed steel reinforcement. Although steel reinforcement has been commonly used, the demand for steel reinforcement that continues to increase and its limited availability create a problem which is the increase in steel reinforcement prices. Therefore there are many research continues to be done to find alternative material innovations that can replace the current structural component materials. Bamboo reinforcement is a material that has been planned to replace steel reinforcement in reinforced concrete. One characteristic that makes bamboo a good substitute for steel in reinforced concrete is its strength. In this study there are 2 types of columns with dimensions of 12 x 12 x 30 cm, steel reinforced columns and bamboo reinforce column that used “Petung” type bamboo on longitudinal reinforcement and “Apus” type bamboo on transverse reinforcement. Each column in this study is distinguished using column codes B1 - B2 and C1 - C2, both steel reinforced column and bamboo reinforced column. Steel reinforced columns with codes B1 and B2 use 8 steel reinforcement with D8 mm in diameter with a transverse reinforcement distance of 9.33 cm and 14 cm, while steel reinforced columns code C1 and C2 use 4 steel reinforcement with a diameter of D13 mm and transverse reinforcement distance same as B1 - B2. bamboo reinforced column B1 use 8 longitudinal bamboo reinforcement with dimensions of 10 x 5 mm with 9.33 cm transverse reinforcement distance while bamboo column with code B2 uses the same number and dimensions of longitudinal bamboo reinforcement as B1 but has 14 cm transverse reinforcement distance. For bamboo reinforced column C1 uses 4 bamboo reinforcement with dimensions of 10 x 20 mm and with 9.33 cm transverse reinforcement distance. The bamboo reinforced column with code C2 uses the same longitudinal reinforcement of bamboo as C1 which is 4 pieces with dimensions of 10 x 20 mm with a distance between transverse reinforcements of 14 cm. The results of the study will obtain the effectiveness of the longitudinal reinforcement configuration of the column with code B1 compared to columns C1 and column code B2 compared to columns C2. From the results of the study between variations in the bamboo columns B1 - C1, it is found that the bamboo column C1 has 6.026% higher ductility value than the bamboo column B1. On the comparison of bamboo columns B2 - C2 it is found that the ductility value of bamboo columns C2 is 10.669% higher than the bamboo column B2. In the results of the steel column B1 - C1, the steel column C1 has 53.098% higher ductility value than the B1 steel column, and the steel column C2 has 34.143% higher ductility value than the B2 steel column. In addition, the parameters of compression strength and stiffness are also considered in determining the effectiveness of the column In this study it is found that columns with larger reinforcement ratios are more effective than columns with smaller reinforcement ratios.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2019/746/051906606
Uncontrolled Keywords: Kolom pendek, tulangan bambu, efektivitas, gaya tekan, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas. Short column, bamboo reinforcement , effectiveness, compression force, stiffness, elastic modulus, ductility.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering > 624.1 Structural engineering and underground construction > 624.17 Structural analysis and design
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Aug 2020 06:55
Last Modified: 24 Aug 2020 06:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171940
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item