Wardhani, Arimurti Wisnu (2019) Pengaruh Rasio Tulangan Longitudinal dengan Variasi Dimensi Tulangan Longitudinal Terhadap Kuat Tekan, Daktilitas, dan Kekakuan Kolom dengan Tulangan 24 Bambu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kolom merupakan elemen penting dalam pembuatan suatu bangunan, sebab kolom adalah struktur vertical yang menopang elemen-elemen lain bangunan yaitu balok, pelat lantai, dan segala beban yang ditahan oleh elemen-elemen tersebut. Perkembangan konstruksi di Indonesia berjalan sangat pesat seiring berjalannya waktu. Hal ini juga membuat kebutuhan akan material besi dan baja sebagai tulangan ikut meningkat. Semakin meningkatnya produksi industri tulangan baja dapat menimbulkan pencemaran udara yang berdampak buruk bagi lingkungan, oleh karena itu diperlukan material alternatif yang lebih ramah lingkungan dan terbarukan. Bambu adalah salah satu material yang cocok untuk digunakan sebagai tulangan pada beton bertulang sebagai pengganti tulangan besi, sebab selain mudah didapat kekuatan bambu lebih baik dari jenis kayu. Pada penelitian ini dibuat 2 jenis kolom yaitu kolom bertulangan bambu dan baja. Kolom yang dibuat berdimensi 12 x 12 x 30 cm. Jenis bambu yang digunakan pada kolom bambu adalah bambu petung untuk tulangan utama dan bambu apus untuk sengkang. Kolom bertulangan bambu dan baja diberikan kode kolom A1 – C1 dan A2 – C2. Kolom bambu A1 dan A2 memiliki rasio tulangan sebesar 1,23 dengan 4 tulangan utama bambu berdimensi 10 x 10 mm dengan sengkang berukuran 10 x 5 mm, perbedaan keduanya adalah A1 memiliki sengkang berjarak 9,33 cm dan A2 berjarak 14 cm. Kolom bambu C1 dan C2 memiliki rasio tulangan sebesar 2,47 dengan 4 tulangan utama bambu berdimensi 10 x 20 mm dan sengkang berukuran 10 x 5 mm, perbedaan keduanya adalah C1 memiliki sengkang berjarak 9,33 cm dan C2 berjarak 14 cm. Kolom baja A1 dan A2 memiliki rasio tulangan sebesar 1,23 dengan tulangan utama 4D-10 mm dengan sengkang Ø6 mm, perbedaan keduanya adalah A1 memiliki sengkang berjarak 9,33 cm dan A2 berjarak 14 cm. Kolom baja C1 dan C2 memiliki rasio tulangan sebesar 2,47 dengan tulangan utama 4D-13 mm dan sengkang Ø6 mm, perbedaan keduanya adalah A1 memiliki sengkang berjarak 9,33 cm dan A2 berjarak 14 cm. Hasil akhir dari penelitian ini adalah efektivitas kekangan dari kolom. Pengujian kolom dilakukan dengan menggunakan mesin uji tekan untuk memperoleh nilai gaya tekan dan LVDT untuk memperoleh nilai defleksi. Hasil penelitian antara variasi kolom bambu A1 – C1 didapatkan bahwa kolom bambu A1 memiliki daktilitas 11% lebih tinggi dari kolom bambu C1. Pada perbandingan kolom bambu A2 – C2 diperoleh bahwa nilai daktilitas kolom bambu C2 5% lebih tinggi dari kolom bambu A2. Pada hasil penelitian kolom baja A1 – C1, kolom baja C1 memiliki nilai daktilitas 66% lebih tinggi dari kolom baja A1, dan kolom baja C2 memiliki nilai daktilitas 21% lebih tinggi dari kolom baja A2. Pada nilai kekakuan dan modulus elastisitas didapatkan perbedaan hasil yang tidak signifikan dari perbandingan kolom A1 – C1 dan A2 – C2 yang hanya memiliki selisih <10%. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa kolom dengan rasio tulangan yang lebih besar lebih efektif daripada kolom dengan rasio tulangan yang lebih kecil.
English Abstract
Columns are an important element in building constructions, because columns are vertical structures that support other elements of the building, such as beams, floor slabs, and all the burdens that are held by these elements. The development of construction in Indonesia is growing rapidly over time. This also increases the demand for iron and steel as materials for concrete reinforcement. Increasing production of steel reinforcement industry could cause air pollution which has a negative impact on the environment, therefore alternative materials that are environmentally friendly and renewable are needed. Bamboo is one of the materials that is suitable for use as reinforcement in reinforced concrete as a substitute for steel reinforcement, because in addition to being easily obtained, the strength of bamboo is better than any other type of wood. In this study two types of columns were made, i.e. columns with bamboo and steel reinforcement. Column are made with dimensions of 12 x 12 x 30 cm. The types of bamboo used in bamboo reinforced column are petung bamboo for longitudinal reinforcement and apus bamboo for stirrups. Bamboo and steel reinforced columns are given column codes A1 - C1 and A2 - C2. In the A1 and A2 bamboo columns, reinforcement ratios of 1.23 were used with 4 longitudinal reinforcements of bamboo with dimensions of 10 x 10 mm and stirrups with the dimension of 10 x 5 mm, the difference are A1 had stirrups space of 9.33 cm and A2 spaced 14 cm. For C1 and C2 bamboo columns, the reinforcement ratio of 2.47 were used with 4 bamboo reinforcement with dimensions of 10 x 20 mm and stirrups with dimension if 10 x 5 mm, the difference are C1 had 9.33 cm stirrups space and C2 spaced 14 cm. In the steel reinforced columns with steel reinforcement, A1 and A2 used a reinforcement ratio of 1.23 with main reinforcement of 4D-10 mm and stirrups dimension of Ø6 mm, the difference are A1 has a stirrup space of 9.33 cm and A2 is spaced 14 cm. In the steel reinforced column C1 and C2 the reinforcement ratio was used as 2.47 with the main reinforcement being 4D-13 mm with stirrups Ø6 mm, the difference are A1 having stirrup spaces of 9.33 cm and A2 spaced 14 cm. The final result of the study is the restraints effectiveness of columns. Column testing is done by using compression testing machine to obtain the value of compressive force and dial gauge to obtain the deflection values. The results of the study between variations of A1 - C1 bamboo column found that the bamboo A1 ductility was 11% higher than the bamboo C1. On the comparison of bamboo columns A2 - C2, was found that the ductility value of bamboo C2 was 5% higher than the bamboo A2. In the steel reinforced column A1 - C1, the steel reinforced column C1 had a ductility value of 66% higher than the steel reinforced column A1, and the steel reinforced column C2 had a ductility value of 21% higher than the steel reinforced column A2. In the value of stiffness and modulus of elasticity, the differences are not significant from the comparison of columns A1 - C1 and A2 - C2 which only had a difference under 10%. In this study it was found that columns with larger reinforcement ratios were more effective than columns with smaller reinforcement ratios.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2019/745/051906605 |
Uncontrolled Keywords: | Kolom pendek, tulangan bambu, gaya tekan, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas. Short column, bamboo reinforcement, effectiveness, compressive force, stiffness, elastic modulus, ductility. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering > 624.1 Structural engineering and underground construction > 624.17 Structural analysis and design |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 06:55 |
Last Modified: | 24 Aug 2020 06:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171938 |
Actions (login required)
View Item |