Pengaruh Kondisi Politik Domestik Venezuela Terhadap Kebijakan Pemutusan Hubungan Diplomatik Dengan Kolombia Pada Tahun 2010

Kusumawardhani, Rani Nindya (2019) Pengaruh Kondisi Politik Domestik Venezuela Terhadap Kebijakan Pemutusan Hubungan Diplomatik Dengan Kolombia Pada Tahun 2010. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Venezuela dan Kolombia merupakan dua negara tetangga yang berhasil meraih kemerdekaan mereka dari Spanyol melalui gerakan kemerdekaan yang dipimpin oleh pahlawan revolusioner Amerika Selatan Simon Bolivar. Namun, terlepas dari ikatan historis Venezuela dan Kolombia, hubungan antara dua negara tersebut sering diperdebatkan dan mengalami pasang surut, yang ditandai dengan perselisihan perbatasan, konflik imigrasi, dan perselisihan diplomatik secara berkala. Pada tahun 2010, Presiden Hugo Chavez memutuskan hubungan diplomatiknya Kolombia, dan memerintahkan diplomat Kolombia untuk meninggalkan Kolombia, setelah Kolombia menuduh negaranya meyembunyikan gerilyawan kiri Kolombia, Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia (FARC). Dugaan dukungan oleh pemerintah Chavez untuk FARC memang telah lama membuat ketegangan diplomatik antara dua negara. Di dalam level domestik, pemerintah Venezuela beberapa kali mengalami referendum melawan oposisi yang menginginkan referendum konstitusional yang mengakhiri batas masa jabatan pejabat terpilih, sebuah tindakan yang akan memungkinkan Presiden Hugo Chavez terpilih kembali. Munculnya masalah diplomatik Venezuela dengan Kolombia sampai akhirnya mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Kolombia dapat dipengaruhi oleh kondisi politik domestik yang pada saat itu dengan meningkatkan retorika atas ancaman eksternal untuk mengalihkan perhatian warga negaranya (Venezuela) dari masalah domestik, seperti inflasi tinggi, serta kekurangan sumber daya dan air.

English Abstract

Colombia and Venezuela both trace the origins of their nationhood to the independence movement led by South American revolutionary hero Simon Bolivar. Despite historical ties, relations between the two countries have often been contentious, marked by border disputes, resentment over migration between the two countries, and periodic diplomatic squabbles. In 2010, Venezuelan President Hugo Chavez has severed diplomatic relations with neighboring Colombia after Colombia accused his country of harboring leftist guerrillas, Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia (FARC). Allegations of support by the Chavez government for the FARC have long made diplomatic tensions between the two countries. On the domestic level, the Venezuelan government has had several referendums against the opposition who want a constitutional referendum that ends the term of office of elected officials, an action that will allow President Hugo Chavez to be re-elected. The emergence of the diplomatic problem of Venezuela with Colombia until finally making a decision to sever diplomatic relations with Colombia could be influenced by domestic political condition. Chávez‟s reactions to Colombia and his anger over being accused of harboring FARC rebels can be attributed to his technique of ramping up the rhetoric over an external threat to distract [Venezuelan citizens] from domestic problems, such as high inflation and water and power shortages

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/692/051905538
Uncontrolled Keywords: Kondisi Politik Domestik, Kebijakan luar negeri, FARC, Venezuela, Kolombia, Hugo Chavez-Domestic politics, foreign policy, FARC, Venezuela, Kolombia, Hugo Chavez
Subjects: 300 Social sciences > 327 International relations
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 06 Oct 2020 06:07
Last Modified: 21 Oct 2021 07:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171466
[thumbnail of Rani Nindya Kusumawardhani .pdf]
Preview
Text
Rani Nindya Kusumawardhani .pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item