Collaborative Governance Dalam Program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (Pkt) Pemerintah Provinsi Dki Jakarta Oleh Dinas Kukmp Di Jakarta Barat Tahun 2017-2018

Wulandari, Dinda Tri (2019) Collaborative Governance Dalam Program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (Pkt) Pemerintah Provinsi Dki Jakarta Oleh Dinas Kukmp Di Jakarta Barat Tahun 2017-2018. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Program Pengembangan Kewirausaan Terpadu (PKT) merupakan program pemberdayaan UMKM yang diinisiasi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Latar belakang program ini merupakan adanya kondisi dominasi UMK namun tidak disertai kemajuan teknologi. Program ini muncul sebagai janji kampanye pasangan Anies Baswedan –Sandiaga Uno yang kemudian memenangkan Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017. Mengingat pentingnya UMKM sebagai dasar perekonomian di Indonesia, Pemberdayaan UMKM di DKI Jakarta memang dirasa perlu agar UMKM mampu bersaing di tengah arus bisnis di DKI Jakarta yang semakin besar. Untuk itu, Penelitian ini akan membahas bagaimana pengelolaan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) yang lebih dulu dikenal dengan OK OCE dalam rangka memberi perhatian lebih kepada UMKM dengan membangun pusat-pusat kewirausahaan di tiap kecamatan di DKI Jakarta. Peneliti akan memfokuskan penelitian pada pemberdayaan yang dilakukan oleh Dinas KUKMP DKI Jakarta kemudian dikerucutkan lagi berfokus di wilayah Jakarta Barat pada tahun 2017 hingga 2018. Penelitian ini lebih tepatnya bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran aktor yang terlibat dalam mengelola program PKT di Jakarta Barat yaitu Pemprov DKI Jakarta, Organisasi PGO dan Bank DKI. Untuk itu, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ukuran keberhasilan Collaborative Governance yang dicetuskan oleh Edward DeSeve. Serta metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif sebagai metode penelitian. Dari kegiatan wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti, ditemukan bahwa walaupun program ini berjalan, namun terdapat kekurangan pada segi komitmen yang pada akhirnya mempengaruhi eksistensi program di tengah masyarakat, kemudian komunikasi yang kurang terjalin sehingga mempengaruhi satu kesatuan database, dan kurang tegasnya sifat kerjasama sehingga salah satu pihak lebih fokus menjalankan program dan tujuannya sendiri. Terlepas dari itu, program PKT oleh Dinas KUKMP DKI Jakarta di wilayah Jakarta Barat tetap berjalan dan mencoba memberikan pelayanan terbaik untuk warga binaaannya.

English Abstract

The Integrated Entrepreneurship Development Program (IED) is an Micro, Small and Medium Enterprises (MSME) empowerment program that is intiated by the Governor and Vice Governor of DKI Jakarta. The background og this program is the condition of domination of MSEs but not accompanied by technological advances. This program emerged as a campaign promise for the couple, Anies Baswedan and Sandiaga Uno who then won the regional election of DKI Jakarta in 2017. Considering the importance of MSME as the basis of the economy in Indonesia, MSMEs Empowerment in DKI Jakarta is indeed necessary so that MSME are able to compete amid the business flow in DKI Jakarta that is getting greater. For that reason, this research will discuss how the management of IED Program, which is was first known as OK OCE Program in order to give more attention to MSMEs by building entrepreneurship centers in each sub-district in DKI Jakarta. The researcher will focus this research on the empowerment carried out by Dinas KUKMP DKI Jakarta and then focus again on the West Jakarta region from 2017 to 2018. This research is more precisely aimed at analyzing the role of the actors involved in managing the IED Program in West Jakarta, among these are Provincial Government of DKI Jakarta, PGO and Bank DKI. For this reason, the theory used in this study is the Collaborative Governance success measure theory by Edward Deseve. The method used is qualitative descriptive as a research method. From documentation and interviews with several related informants, it was found that even though the program was proceed, there were deficiencies in terms of commitment which ultimately affected the existence of the program in the community, then less interwined communication affected to the neatness of database, and because of the unclear form of cooperation, it makes one of actor is more focus to run its own program and goals. Regardless of that, the IED Program by Dinas KUKMP DKI Jakarta in the West Jakarta region continues to run and tries to provide the best service for its member.

Other obstract

-

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	SKR/FISIP/2019/494/051905325
Uncontrolled Keywords:	PKT, Pemberdayaan, Collaborative Governance, UMKM, IED Program, Empowerment, Collaborative Governance, MSMEs.
Subjects:	300 Social sciences > 322 Relation of the state to organized groups and their members > 322.3 Business and industry
Divisions:	Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User:	Nur Cholis
Date Deposited:	29 Oct 2020 14:34
Last Modified:	25 May 2023 04:20
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171332

Text DINDA TRI WULANDARI (2).pdf Restricted to Registered users only Download (14MB)

Actions (login required)

View Item