Perjalanan Mantan Santri Pondok Pesantren Hingga Menjadi Teroris (Analisis Deskrptif Mantan Santri Pondok Pesantren X)

Fath, Muhammad Rijal Al (2019) Perjalanan Mantan Santri Pondok Pesantren Hingga Menjadi Teroris (Analisis Deskrptif Mantan Santri Pondok Pesantren X). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kejadian terorisme di Indonesia mulai mencuat ketika terjadi Bom Bali. Mantan santri Pondok Pesantren itu menjadi tersangka dalam kasus terorisme di Bali. Kasus penembakan di Matahari Singosaren Surakarta menjadi daftar panjang mantan santri yang terlibat dalam kasus terorisme. Beberapa kasus terorisme yang pelakunya merupakan mantan santri Pondok pesantren X. Mantan alumni yang terlibat kasus terorisme dulunya juga membentuk suatu kelompok untuk mempelajari tentang jihad. Penelitian ini kemudian ingin melihat bagaimana pembentukan mantan santri sehingga memiliki ideologi radikal dan melakukan aksi terorisme. Penelitian ini memfokuskan pada bagiamana pembentukan ideologi radikal ketika menjadi santri hingga bergabung dengan kelompok terorisme dengan analisis teori habitus (Pierre Bourdieu) dengan dengan metode kualitatif deskriptif. Informan dari penelitian ini adalah mantan santri Pondok pesantren yang terlibat dalam kasus terorisme dan ustad Pondok pesantren. Hasil penelitian ini memperlihatkan pembentukan habitus radikal yang terbentuk melalui diskusi halaqah di Pondok pesantren.. Para pelaku terorisme yang belajar di Pondok pesantren membentuk suatu perkumpulan atau halaqah di dalam halaqah ini para santri mendapatkan pengetahuan jihad dari beberapa buku-buku tanpa pengawasan dari para Ustad dan pimpinan Pondok pesantren .Kelompok halaqah di Pondok pesantren juga membentuk suatu diskusi agama, politik secara turun-temurun. Habitus yang sudah terbentuk di dalam halaqah Pondok pesantren membuat mantan santri memiliki pemahaman yang radikal untuk mencari wadah baru yang sesuai dengan ideologinya. Mantan santri Pondok pesantren bergabung dengan salah satu anggota Abu Sayyaf yang juga merupakan jebolan Pondok pesantren X. Dalam kelompok baru habitus mantan santri yang sudah terbentuk sebatas ideologi saja. Sedangkan mantan anggota dari Abu Sayyaf sudah melakukan aksi di Moro, mantan santri yang membentuk kelompok baru kemudian melakukan penembakan di Matahari Singosaren.

English Abstract

The terrorism incident in Indonesia begins to stick out since the Bali Bombing occurred in 2002. A former student of an Islamic Boarding School is a suspect in Bali Bombing incident. In the other hand, the shooting case in Matahari Singosaren Surakarta extends the list of Islamic Boarding School former students who are included in terrorism. Some of the suspects in terrorism cases are also former student in X Islamic Boarding School. Beforehand, those former students who are included in terrorism formed a private group to learn about jihad. The aim of this study is to find out how those former students are formed to follow radical ideology and executes terrorism. This study focused on how the radical ideology formed while those terrorists were still students until they joined a terrorist group with the analysis that used habitus theory from Pierre Bourdieu. This study also used qualitative descriptive method. The informants were former students who are included in terrorism case and one ustadz (religion teacher) of an Islamic Boarding School. The result showed that the habitus formed through the halaqah discussion in that boarding school. Those terror suspects formed a group or halaqah where the students had the access to learn about jihad without any observation from the ustadz or any leader in that school. The group of halaqah also hold some religious and politics discussion for generations. The habitus that formed in halawah in that boarding school made the former students had a radical understanding to find a new place that fit their ideology. One of the former student joined one of the Abu Sayyaf member who was also a dropout for the X Islamic Boarding School. In the new group, the former student’s habitus that formed was still limited as an ideology, whereas a former member of Aby Sayyaf took action in Moro, a former student (santri) who formed a new group then done shooting in Matahari Singosaren

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/522/051905353
Uncontrolled Keywords: Mantan Santri, Pondok pesantren, Habitus, Radikalisme. Former santri, Islamic Boarding School (pesantren), habitus, radicalism.
Subjects: 300 Social sciences > 303 Social Processes > 303.6 Conflict and conflict resolution
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 23 Oct 2020 15:57
Last Modified: 23 Oct 2020 15:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171235
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item