Abadi, Admid Akbar (2019) Pengaruh Penambahan Bioadditive Minyak Rimpang Kencur Dan Minyak Cengkeh Terhadap Kecepatan Pembakaran Droplet Minyak Jelantah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ketersediaan serta biaya pengolahannya yang murah karena berasal dari limbah menjadikan minyak jelantah lebih dipilih sebagai biodiesel dibandingkan jenis minyak nabati lainnya. Namun viskositas dan flash point-nya yang tinggi mengakibatkan minyak jelantah tidak dapat digunakan secara langsung. Perlu dilakukan penambahan bioadditive untuk memperbaiki karakteristiknya yang sulit terbakar. Dalam penelitian ini, metode pembakaran dengan mengubah minyak jelantah menjadi droplet menggunakan rekayasa syringe dan dibakar menggunakan heater. Perubahan diameter droplet pada saat terbakar direkam menggunakan kamera 120 fps dan diolah menggunakan software ImageJ. Kecepatan pembakaran ditentukan oleh nilai perubahan diameter droplet. Variasi bioadditive yang ditambahkan menggunakan minyak rimpang kencur dan minyak cengkeh sebesar 200 ppm dan 400 ppm. Etil p-metoksisinamat (EPMS) minyak rimpang kencur dan eugenol minyak cengkeh berperan melakukan hydrogen bonding dan delokalisasi elektron. Hasil penelitian menunjukkan minyak cengkeh berperan paling besar mempengaruhi kecepatan pembakaran droplet minyak jelantah. Kadar eugenol yang tinggi memberikan pengaruh delokalisasi elektron yang signifikan untuk membuat trigliserida merenggang dan terputus. Dilain pihak, hydrogen bonding yang disebabkan atom oksigen eugenol membuat trigliserida banyak kehilangan atom hidrogen, akibatnya trigliserida sangat bermuatan dan radikal bebas ikut meningkat. Sehingga ketika diberikan energi panas, reaksi tumbukkan antarmolekul trigliserida meningkat yang mengakibatkan minyak jelantah mudah untuk terbakar.
English Abstract
The availability and low cost of processing because it comes from waste makes waste cooking oil preferred as biodiesel compared to other types of vegetable oil. However, the high viscosity and flash point result in waste cooking oil not being used directly. Bioadditive addition is needed to improve its characteristics which are difficult to burn. In this study, the combustion method by converting waste cooking oil into a droplet using engineered syringes and burned using the heater. Changes of droplet diameter when burned, are recorded using a 120fps camera and processed using ImageJ software. The burning rate is determined by the change of droplet diameter. Bioadditive variations were added using kencur rhizome oil and clove oil by 200 ppm and 400 ppm. Ethyl p-methoxycinnamate (EPMS) kencur rhizome oil and eugenol clove oil have a role in hydrogen bonding and electron delocalization. The results showed that clove oil had the greatest influence on burning rate waste cooking oil droplet. High levels of eugenol gave significant electron delocalization to make the triglycerides stretch and break. On the other hand, hydrogen bonding caused by the oxygen atom eugenol makes triglycerides lose a lot of hydrogen atoms, consequently very charged triglycerides and free radicals also increase. So, when heat energy is given, the intermolecular triglyceride collision reaction increases which cause waste cooking oil easy to burn.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2019/159/051904639 |
| Uncontrolled Keywords: | Minyak jelantah, Bioadditive, Droplet, Kecepatan Pembakaran-Waste cooking oil, Bioadditive, Droplet, Burning Rate |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 629 Other branches of engineering > 629.2 Motor land vehicles, cycles > 629.25 Engines > 629.254 Ignition, electrical, electronic systems of internal-combustion engines |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 19 Jul 2020 08:11 |
| Last Modified: | 31 Jul 2020 05:48 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171216 |
Actions (login required)
 |
View Item |