Adelia, Dhinar Novani (2019) Studi Kondisi Hidrolisis Tepung Tapioka Dan Waktu Fermentasi Terhadap Yield Etanol Yang Dihasilkan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bioetanol memiliki rumus molekul yang sama dengan etanol yaitu (C2H5OH). Yang dapat diproduksi dari bahan yang mangandung pati seperti ubi kayu, jagung, kentang, bit, tebu dan gandum. Pada pembuatan bioetanol salah satu sumber karbohidrat yang dapat digunakan adalah singkong (ubi kayu). Ekstrak pati singkong dapat disebut dengan tapioka. Proses pembuatan bioetanol terdiri dari bebrapa tahapan utama seperti hidrolisis, fermentasi, dan distilasi. Tahapan-tahapan tersebut memiliki berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembuatan bioetanol misalnya: asam yang digunakan sebagai agen hidrolisis, konsentrasi asam yang ditambahkan, suhu fermentasi, dan lama waktu fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi hidrolisis dan lama waktu fermentasi tepung tapioka terhadap yield etanol yang dihasilkan. Proses hidrolisis dilakukan dalam autokaf pada temperatur 121ºC selama 15 menit. Konsentrasi asam sulfat yang digunakan adalah 0%,0,5%,1%,05, dan 2,0% (w/w). Proses fermentasi dilakukan dengan menambahkan yeast sebanyak 6% (w/w). Proses fermentasi tepung tapioka dilakukan dalam inkubator dan berlangsungselama 24 atau 48 jam. Hasil dari proses fermentasi kemudian didistilasi untuk memisahkan etanol dari residunya. Dari penelitian yang telah dilakukan, konsentrasi asam sulfat dan waktu fermentasi yang efektif digunakan untuk menghasilkan yield etanol tertinggi adalah sebesar 2% (w/w) dan waktu fermentasi selama 48 jam, dengan yield etanol yang dihasilkan sebesar 4,64%.
English Abstract
Bioethanol has the same molecular formula as ethanol namely (C2H5OH). Which can be produced from ingredients containing starch such as cassava, corn, potatoes, beets, sugar cane and wheat. In making bioethanol, one of the sources of carbohydrates that can be used is cassava (cassava). Cassava starch extract can be called tapioca. The process of making bioethanol consists of several main stages such as hydrolysis, fermentation, and distillation. These stages have various factors that can influence the success of the bioethanol manufacturing process, for example: acids used as hydrolysis agents, acid concentration added, fermentation temperature, and length of fermentation time. This study aims to determine the effect of hydrolysis conditions and the duration of tapioca flour fermentation on the yield of ethanol produced. The hydrolysis process is carried out in an autocaf at a temperature of 121ºC for 15 minutes. The concentrations of sulfuric acid used were 0%, 0.5%, 1%, 05 and 2.0% (w / w). The fermentation process is done by adding yeast as much as 6% (w / w). The fermentation process of tapioca flour is carried out in an incubator and lasts for 24 or 48 hours. The results of the fermentation process are then distilled to separate ethanol from the residue. From the research that has been done, the concentration of sulfuric acid and effective fermentation time used to produce the highest ethanol yield is 2% (w/w) and fermentation time for 48 hours, with the yield of ethanol produced at 4.64%.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2019/169/051904649 |
| Uncontrolled Keywords: | etanol, hidrolisis, asam, waktu, yield-ethanol, hydrolysis, acid, time, yield |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 662 Explosives of explosives, fuels, related products > 662.6 Fuels > 662.66 Synthetic fuels > 662.669 Other liquid fuels > 662.669 2 Alcohol as fuel |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Kimia |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 31 Oct 2020 06:44 |
| Last Modified: | 05 Oct 2022 06:24 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171210 |
![[thumbnail of Dhinar Novani Adelia.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Dhinar Novani Adelia.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |