Astari, Vanessa (2019) Pengaruh Tingkat Kematangan Gonad terhadap Diameter Telur Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) dan Cakalang (K. pelamis) di TPI Pondokdadap, Sendang Biru, Malang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan potensi sumber daya perikanan laut yang terdiri dari ikan pelagis dan ikan demersal. Wilayah pengelolaan perikanan di bagian selatan Jawa Timur yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, memiliki potensi pelagis besar yaitu tuna (Thunnus sp) dan cakalang (K. pelamis). Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondokdadap di Sendang Biru memiliki jumlah produksi tuna (Thunnus sp), tongkol (Auxis sp) dan cakalang (K. pelamis) atau TCT yang besar, di Kabupaten Malang. Mayoritas hasil tangkapan TCT ditangkap menggunakan alat tangkap pancing dengan menggunakan kapal tonda atau kapal sekoci. Tujuan dari penelitian yang dilakukan ialah untuk mengidentifikasi ukuran tuna sirip kuning (Thunnus albacares) dan cakalang (K. pelamis) yang sudah dewasa (sudah matang gonad), memahami morfologis dan histologis gonad ikan tuna sirip kuning (T. albacares) dan cakalang (K. pelamis), dan mengetahui fekunditas tuna sirip kuning (T. albacares) dan cakalang (K. pelamis). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa tuna (Thunnus sp) dan cakalang (K. pelamis) matang gonad yang tertangkap di TPI Pondokdadap, Sendangbiru, Malang, Jawa Timur selama periode penelitian (Februari – Mei 2019) adalah spesies tuna sirip kuning (T. albacares) dengan penciri khusus yaitu dan sirip dada yang memanjang hingga sirip punggung kedua, panjang tubuh lebih dari 100 cm, dan berat tubuh lebih dari 50 kg. Sementara hasil identifikasi cakalang (K. pelamis) yaitu dengan penciri khusus memiliki garis hitam horizontal pada bagian perut berjumlah 4 – 6 buah, panjang tubuh lebih dari 40 cm dan berat tubuh lebih dari 2 kg. Tingkat kematangan gonad (TKG) secara morfologis menunjukkan hasil tangkapan tuna sirip kuning (T. albacares) selama periode penelitian bulan Februari 2019 yaitu pada fase TKG II – III, sementara pada bulan Maret dan April 2019 yaitu pada fase TKG III – IV dengan IKG tuna sirip kuning (T. albacares) yaitu 0.01% – 1.29%. Sementara TKG secara morfologis menunjukkan hasil tangkapan cakalang (K. pelamis) selama periode penelitian bulan Februari 2019 yaitu pada fase TKG II dengan IKG sebesar 1.83% , sementara pada bulan April 2019 yaitu pada fase TKG V (spent) yaitu pada kondisi sudah memijah. Tingkat kematangan gonad (TKG) secara histologis yaitu pengukuran diameter telur yang dikelompokkan dalam fase perkembangan oosit, menunjukkan hasil tangkapan cakalang (K. pelamis) memiliki fase perkembangan oosit fase IV (migratory nucleus) yang mendominasi. Hasil tangkapan tujuh ekor tuna sirip kuning (T. albacares) memiliki fase perkembangan oosit IV (migratory nucleus) dan V (hydrated) yang mendominasi. Sementara hasil tangkapan cakalang (K. pelamis) sebanyak dua individu dalam keadaan TKG V (spent) yaitu sudah memijah. Fekunditas tuna sirip kuning (T. albacares) dengan berat 28 kg dan 46 kg memiliki fekunditas paling tinggi sementara cakalang (K. pelamis) dengan berat 3 kg hanya memiliki fekunditas sebanyak 74 butir dan dua individu lainnya hanya memiliki telur residu. Sehingga, fekunditas, umur, panjang atau berat cenderung memiliki relasi linier.
English Abstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPIK/2019/687/051904418 |
| Uncontrolled Keywords: | - |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing > 639.27 Fishing for specific kinds of fishes > 639.277 83 Fishing for specific kinds of fishes (Tunas) |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 25 Oct 2020 14:17 |
| Last Modified: | 25 Oct 2020 14:21 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171029 |
Actions (login required)
 |
View Item |