Pengelolaan Sistem Irigasi Berbasis Masyarakat (Studikasus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3a) Di Desa Manis Raya Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang)

Ratnasari, Deni (2018) Pengelolaan Sistem Irigasi Berbasis Masyarakat (Studikasus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3a) Di Desa Manis Raya Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Manis Raya memiliki luas wilayah 6.259 hektar. Secara administarsi Desa Manis Raya bagian dari wilayah sepauk. Terdiri dari empat dusun yaitu Dusun Lepung Kedang, Suak, Sepakat dan Dusun Sepulut. Salah satu wilayah yang dibangun irigasi adalah Dusun Suak. Jaringan irigasi di Dusun Suak Desa Manis Raya merupakan jaringan irigasi yang sudah lama berdiri, yang dibangun oleh pemerintah pada tahun 1979, mulai mengairi sawah tahun 1980 dengan luas sawah 65 hektar. Masyarakat Dusun Suak sebagian besar adalah sebagai petani ladang dan kebun karet. Keberadaan air irigasi tersebut membawa dampak positif terhadap masyarakat petani. Namun belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat hal ini disebabkan belum berfungsinya wadah pengelolaan air yaitu perkumpulan petani pemakai air (P3A). Organisasi yang telah dibentuk tahun 1984 tidak berjalan. Keberadaan irigasi di Dusun Suak sudah dua tahun ini mengalami kebocoran dibeberapa titik dan dangkal, jaringan irigasi banyak ditumbuhi rumuput liar dan penumpukan sampah sehingga setiap musim kemarau petani kekurangan air dengan menyedot air di saluran pembuangan, akibat pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat petani belum memperhatikan fungsi bangunan irigasi untuk lahan sawah mereka. Faktor penyebab tidak efektifnya pengelolaan sistem irigasi di Dusun Suak adalah: pertamabelum ada organisasi seperti lembaga P3A yang mengatur dan memelihara jaringan irigasi. Kedua Partisipasi petani dalam pengelolaan sistem irigasi masih kurang, terlihat dari sikap masyarakat yang kurang mementingkan keberlanjutan jaringan irigasi dengan tidak mau terlibat dalam memelihara jaringan irigasi jika tidak diberikan dalam bentuk upah. Ketigabantuan dana yang diberikan oleh pemerintah juga terbatas yang hanya diberikan satu tahun sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang: (1) pengelolaan sistem irigasi berbasis masyarakat yang dilakukan oleh perkumpulan petani pemakai air, (2) faktor penghambat dan pendukung dalam pengelolaan sistem irigasi berbasis masyarakat. Hasil penelitian ini adalah: (1) Aspek kelembagaan: belum memiliki organisasi P3A, kepemimpinan P3A tidak berjalan, administrasi keuangan terbatas, dan belum memiliki aturan seperti AD/ART, (2) Aspek SDM: sumber daya manusia di Dusun Suak sangat memadai, di mana mereka memiliki pendidikan, kehidupan sosial ekonomi serta kemampuan kerja yang sangat baik, (3) Aspek Sarana dan xi Prasarana: ketersediaan fasilitas pertanian masih sangat terbatas, petani belum bisa memanfaatkan dengan baik, (4) Aspek Sistem Irigasi: operasi jaringan irigasi belum dilakukan dimana air masih dialirkan secara bebas tanpa ada batasan. Pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi, bendungan utama dilakukan ketika ada bantuan dari pemerintah. Partisipasi masyarakat petani masih sangat kurang. Faktor pendukung dalam pengelolaan sistem irigasi berbasis masyarakat oleh perkumpulan petani pemakai air adalah potensi sumber daya air, manfaat irigasi, memiliki kelompok tani yang mampu bekerja, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa memberikan dukungan pengelolaan sistem irigasi. Sedangkan faktor penghambat dalam pengelolaan sistem irigasi berbasis masyarakat adalah belum ada lembaga P3A, partisipasi petani masih kurang, terbatasnya sumber dana.

English Abstract

Desa Manis Raya has an area of 6,259 hectares. Administarsi sweet village highway part of the region sepauk. Consisting of four hamlets ie sub-village of kedang, suak, agree and hamlet sepulut. One of the areas built by irrigation is the hamlet of Suak. The irrigation network in Dusun Suak village of Manis Raya is a long standing irrigation network, built by the government in 1979, started irrigating rice fields in 1980 with 65 hectares of rice fields.The majority of hamlet communities are farmers and rubber farmers. The existence of irrigation water has a positive impact on the farming community. But not yet fully utilized by the community this is due to the non-functioning of water management container is water user farmer association (P3A). The organization that was formed in 1984 did not work. The existence of irrigation in Dusun Suak already two years have leaked in some point and shallow, irrigation network many overgrown of wild rumuput and garbage accumulation so that every dry season farmers lack of water by sucking water in sewer, due to management done by farmer society not pay attention to building function irrigation for their fields. Factors causing the ineffectiveness of irrigation system management in Dusun Suak are: first there is no organization like P3A institution that regulate and maintain irrigation network. Second Participation of farmers in the management of irrigation systems is still lacking, evident from the attitude of people who are less concerned with the sustainability of irrigation networks by not wanting to be involved in maintaining irrigation networks if not given in the form of wages. The three grants provided by the government are also limited which are only given once a year. This research aims to describe and analyze about: (1) management of community-based irrigation system conducted by water user farmer association, (2) inhibiting and supporting factor in management of community based irrigation system. The results of this research are: (1) Institutional aspect: not having P3A organization, P3A leadership is not running, financial administration is limited, and not yet have rules like AD / ART, (2) aspect SDM: human resources in Dusun Suak (3) Aspects of Facilities and Infrastructure: availability of agricultural facilities is still very limited, farmers have not been able to utilize well, (4) Aspects of Irrigation System: irrigation network operation has not been done where water is still flowing freely without any limitations. Maintenance and rehabilitation of irrigation networks, the main dam is done when there is assistance from the government. Peasant community participation is still lacking. Supporting factors xiii in the management of community-based irrigation systems by water user farmer associations are the potential of water resources, the benefits of irrigation, having a working group of farmers, the local government and the village government providing support for the management of irrigation systems. While the inhibiting factor in the management of community-based irrigation systems is that there is no P3A institution yet, the participation of farmers is lacking, the limited funding sources.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/333.913/RAT/p/041806078
Uncontrolled Keywords: IRRIGATION--MANAGEMENT
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water > 333.913 Water fot irrigation
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 06 Aug 2019 01:52
Last Modified: 06 Aug 2019 01:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170986
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item