Analisis Ketersediaan Garam Konsumsi Dan Industri Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Pendekatan Sistem Dinamis)

Bagus, Imam Mohamad (2019) Analisis Ketersediaan Garam Konsumsi Dan Industri Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Pendekatan Sistem Dinamis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Garam merupakan salah satu komoditas yang strategis karena sangat dibutuhkan dalam semua sektor kehidupan. Bagi manusia garam digunakan untuk konsumsi, sedangkan garam industri guna menunjang proses produksinya, seperti industri kimia, aneka pangan, minuman, farmasi, kosmetik hingga pengeboran minyak. Tanpa gram, industri-industri tidak akan berjalan dikarenakan garam tidak memiliki produk pengganti. Kabupaten Probolinggo sebagai daerah penyumbang garam di Jawa Timur menghasilkan produksi garam sebesar 2.181,93 ton pada tahun 2018. Luas lahan produksi garam di Kabupaten Probolinggo yang mencapai 315,9 hektar dengan jumlah kelompok 54 dan petambak garam 453 orang serta memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Dinas perikanan kabupaten Probolinggo pada tahun 2019 menargetkan produktifitas usaha garam rakyat sebesar 90 ton/Ha atau naik 5 ton/Ha dari tahun 2018 sebesar 85 ton/Ha. Faktor utama yang menyebabkan kurang mencapai target produksi garam di Kabupaten Probolinggo adalah cuaca. Dalam musim kemarau petambak garam bisa memproduksi garam secara maksimal, tetapi pada musim hujan hasil produksi tidak maksimal. Produksi garam sangat bergantung pada cuaca. Untuk itu perlu pengembangan lebih lanjut mulai dari pengumpulan informasi data di kawasan probolinggo untuk membuat strategi pengembangan. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap garam impor adalah dengan melakukan intensifikasi lahan, ekstensifikasi lahan, dan peningkatan kualitas garam rakyat. Analisa terkait ketersediaan garam di kabupaten Probolinggo dalam kurun waktu kedepan dapat dilakukan dengan pendekatan yang menyajikan hubungan sebab-akibat. Analisis ini dapat dilakukan dengan pendekatan sistem dinamis. Sistem dinamis merupakan metode yang dapat menggambarkan proses, perilaku, dan kompleksitas dalam sistem. Berdasarkan uraian tersebut, analisis ketersediaan garam di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dengan menggunakan pendekatan sistem dinamis menjadi penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesinambungan sistem dinamis penyediaan dan kebutuhan garam di Kabupaten Probolinggo. Selain itu penelitian ini juga bertujuan menganalisis skenario alternatif penyediaan dan kebutuhan garam di Kabupaten Probolinggo. Untuk menjawab tujuan penelitian, maka metode yang digunakan adalah menggunkan pendekatan sistem dinamis dimana dapat memodelkan sistem dari penyediaan dan kebutuhan garam di Kabupaten Probolinggo. Model dibangun atas 3 submodel utama yaitu (1) Submodel kebutuhan garam konsumsi (2) Submodel penyediaan garam konsumsi (3) Submodel kebutuhan garam industri.vii Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kondisi eksisting penyediaan dan kebutuhan garam di Kabupaten Probolinggo tahun 2019-2028 yaitu total penyediaan dan kebutuhan garam dan masing-masing memiliki rata-rata trend sebesar -0,863% dan 2,66%. Didapatkan pula kebutuhan garam konsumsi dan kebutuhan garam industri yang mengalami kenaikan dan masing-masing memiliki rata-rata trend sebesar 4,2% dan 0,6%. Penyediaan garam konsumsi mengalami kenaikan dengan rata-rata trend sebesar 0,0135%, sedangkan penyediaan garam industri mengalami defisit dengan rata-rata trend sebesar 0%. Dilakukan impor garam agar kebutuhan garam industri terpenuhi. Berdasarkan hasil penambahan berbagai skenario maka didapatkan kebijakan alternatif penyediaan dan kebutuhan garam terutama penyediaan garam industri di Kabupaten Probolinggo tahun 2019-2028 yaitu skenario 1 diperoleh trend sebesar 0,099%, skenario 2 diperoleh trend sebesar 0,158%, dan skenario 3 diperoleh trend sebesar 0,24%. Dengan dilakukannya intensifikasi lahan berupa teknologi thunnel, zat aditif dan teknologi ulir filter masing sebesar 15%, 20% dan 25% penyediaan dan kebutuhan garam industri telah mencapai swasembada garam, sehingga tidak perlu dilakukan impor garam. Kebijakan alternatif yang disusun dapat mengantarkan Kabupaten probolinggo mencapai swasembada garam konsumsi dan industri secara berkelanjutan selama periode simulasi. Swasembada garam dapat tercapai apabila skenario 1,2 dan 3 diterapkan. Ketersediaan pada skenario 3 menunjuuk lebih tinggi dan memiliki trend laju pertumbuhan penyediaan garam industri dibandingkan skenario lainnya, maka dari itu skenario 3 merupakan skenario terbaik dari 3 skenario lainnya.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/644/051904375
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 661 Technology of industrial chemicals > 661.4 Salts
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 01 Oct 2020 14:48
Last Modified: 25 Oct 2021 05:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170891
[thumbnail of Imam Mohamad Bagus.pdf]
Preview
Text
Imam Mohamad Bagus.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item