Pengaruh Penggunaan Alat Injeksi Hidrogen Peroksida (H2O2) terhadap Hemosit Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Budidaya Intensif

Maulina, Maya Tria (2019) Pengaruh Penggunaan Alat Injeksi Hidrogen Peroksida (H2O2) terhadap Hemosit Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Budidaya Intensif. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) masih menjadi spesies untuk budidaya yang utama dalam upaya peningkatan produksi nasioal dan memiliki nilai pasar penting di dunia. Keunggulan udang vaname yaitu responsif terhadap pakan/nafsu makan yang tinggi, ketahanan terhadap penyakit, tingkat kelangsungan hidup tinggi, padat tebar cukup tinggi dan waktu pemeliharaan yang relatif singkat yakni sekitar 90 - 100 hari per siklus. Perkembangan sistem budidaya dari tradisional ke intensif pada mayoritas tambak udang vannamei memiliki potensi terhadap peningkatan pencemaran lingkungan. Kurang optimalnya pemanfaatan pakan yang berlebihan akan menyebabkan penumpukan bahan organik. Penguraian bahan organik memerlukan oksigen dalam prosesnya, sehingga ketersediaan oksigen bagi biota didalamnya menjadi berkurang. Tidak optimalnya kualitas lingkungan mengakibatkan udang stres sehingga mengakibatkan sistem imun atau sistem pertahanan pada udang menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat injeksi hidrogen peroksida (H2O2) terhadap Total Haemocyte Count (THC) dan Differential Haemocyte Count (DHC) udang vaname (L. vannamei) pada budidaya intensif. Penelitian ini dilaksanakan di tambak Unit Pelaksana Teknis Perikanan Air Payau dan Laut (UPT PAPL) Probolinggo dan Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan November 2018 - Januari 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode eksperimental adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih. Pelaksanaan percobaan dilakukan pada dua kelompok gejalan yang homogen, kelompok pertama adalah gejala yang dikenai variabel eksperimetal, sedangkan kelompok kedua adalah gejala yang sama tetapi tidak dikenai variabel eksperimental, melainkan dibiarkan sebagai variabel kontrol. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample T-Test). Paired Sample T Test adalah sampel dengan banyak subjek namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Penelitian disini membandingkan antara tambak perlakuan dan tambak kontrol untuk mengetahui nilai hemosit selama pemelihaaran 62 hari terkait dengan penggunaan alat injeksi H2O2 dengan kualitas air. Hasil penelitian didapatkan dari hasil uji T secara berpasangan (Paired Sample T-Test) pada Total Haemocyte Count (THC) dan Differential Haemocyte Count (DHC), t hitung < t tabel 5% atau sampel tidak berbeda nyata atau non-significant. Artinya penggunaan alat injeksi hidrogen peroksida (H2O2) tidak berpengaruh terhadap hemosit udang vanname (L. vannamei) untuk THC maupun DHC. Kualitas air selama pemeliharaan sangat mempengaruhi peningkatan nilai THC dan DHC. Hasil parameter kualitas air selama penelitian berada pada kisaran yang optimum atau baik untuk mendukung kehidupan udang, kecuali nitrit dan nitrat. Alat injeksi H2O2 sebenarnya dapat digunakan sebagai suplai oksigen maupun sebagai desinfektan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/566/051904155
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.5 Crustacean fisheries
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Oct 2020 22:06
Last Modified: 10 Oct 2020 22:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170819
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item