Kaifa, Liana (2019) Analisis Bioekonomi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis Linnaeus, 1758) yang Didaratkan di Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP) Pondokdadap, Sendang Biru Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) tergolong sumberdaya perikanan pelagis penting dan merupakan salah satu komoditi ekspor. Ikan cakalang (K. pelamis) terdapat hampir di seluruh perairan Indonesia, terutama di bagian timur Indonesia. Kegiatan penangkapan ikan tuna ( Thunnus sp.) termasuk ikan cakalang (K. pelamis) telah berkembang di perairan Indonesia, khususnya perairan timur Indonesia sejak awal tahun 1970-an. Penangkapan ikan cakalang (K. pelamis) di Indonesia dilakukan dengan menggunakan huhate (pole and line), pancing tonda (troll line), pukat cincin (purse seine), jaring insang, dan payang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi hasil tangkapan Maximum Sustainable Yield (MSY), Jumlah Tangkapan diperbolehkan (JTB), Maximum Economic Yield (MEY), dan Open Access (OA) serta menduga status dan tingkat pemanfataan ikan cakalang (K. pelamis). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode produksi surplus dari Fox dan Schaefer untuk mengestimasi potensi lestari dan model Gordon-Schaefer untuk mengestimasi potensi lestari secara ekonomi. Analisis bioekonomi ikan cakalang (K. pelamis) ini menggunakan data sekunder berupa data produksi dan upaya penangkapan berdasarkan data statistik tangkap tahun 2008 sampai tahun 2017 yang diperoleh dari Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP) Pondokdadap, Sendang Biru Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hasil analisis potensi tangkapan lestari didapatkan estimasi nilai hasil tangkapan lestari (YMSY) ikan cakalang (K. pelamis) 1.790 ton/tahun dan jumlah upaya penangkapan (fMSY) 3.861 trip/tahun, sehingga didapatkan jumlah estimasi hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) 597 ton/tahun, dan jumlah upaya penangkapan yang diperbolehkan (fJTB) 1.737 trip/tahun. Pada analisis nioekonomi, kondisi Maximum Economic Yield (MEY) diperoleh estimasi hasil tangkapan (YMEY) 1.688 ton/tahun dan (fMEY) 2.938 trip/tahun dan pada kondisi Open Access (OA) diperoleh (YOAE) sebesar 1.302 ton/tahun dan (fOAE) sebesar 5.876 trip/tahun. Pada hasil analisis model Fox menunjukkan hasil analisis terbaik dikarenakan nilai R Square mendekati angka 1 yaitu sebesar 0,47. Dari hasil analsisis Fox tersebut didapatkan tingkat pemanfaatan ikan cakalang (K. pelamis) sebesar 103% dan berada pada stastus Over Exploited artinya stok sumberdaya ikan cakalang (K. pelamis) telah tereksploitasi melebihi nilai maksimum lestari. Sehingga tidak dianjurkan untuk melakukan peningkatan dalam upaya penangkapan agar tidak mengganggu kelestarian sumberdaya ikan cakalang (K. pelamis).
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2019/510/051904135 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 20 Jul 2020 11:53 |
Last Modified: | 20 May 2022 02:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170746 |
![]() |
Text
Liana Kaifa.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |